Respons Positif Sekolah Rakyat, Pengamat Pendidikan: Jembatan Kesuksesan Ekonomi dan Sosial

Kompas.com - 15/07/2025, 10:23 WIB
Tsabita Naja,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.comKemiskinan masih menjadi persoalan besar di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Indonesia per September 2024 sebesar 8,57 persen atau sekitar 24,06 juta jiwa.

Ketimpangan akses pendidikan merupakan salah satu faktor penyebab kemiskinan sulit diputus. Pasalnya, ketika akses dan kualitas pendidikan tidak merata, anak-anak dari keluarga miskin tidak mendapat kesempatan belajar yang sama.

Tanpa pendidikan yang setara, kemampuan mereka untuk mendapatkan pekerjaan layak dan meningkatkan ekonomi keluarga juga menjadi semakin terbatas.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah menghadirkan Sekolah Rakyat sebagai salah satu program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto.

Baca juga: Sekolah Rakyat Sentra Handayani Terapkan Kurikulum Merdeka dan Manfaatkan Teknologi

Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis berbasis asrama yang menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

Program tersebut berada di bawah naungan Kementerian Sosial (Kemensos), bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital ( Komdigi), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Agama, serta kementerian terkait lainnya.

Sekolah Rakyat menyediakan pendidikan formal dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) dengan kurikulum yang mengedepankan tiga aspek, yakni akademik, keterampilan, dan pendidikan karakter.

Baca juga: Sekolah Rakyat di Kabupaten Bogor Resmi Buka, 100 Siswa Tinggal di Asrama

Pengetahuan akademik diajarkan melalui kurikulum sekolah formal yang mengacu pada standar nasional, sementara pendidikan karakter didapatkan siswa lewat kurikulum asrama yang mencakup dasar kepemimpinan, spiritualitas, cinta tanah air, serta bahasa dan komunikasi.

Pembekalan pendidikan formal dan asrama bertujuan untuk membentuk generasi muda yang cerdas secara akademik sekaligus berkarakter dan berakhlak mulia.

Lulusan Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi agen perubahan sosial di lingkungannya dengan menginspirasi keluarga untuk terus bersekolah dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi lokal.

Baca juga: Antusias Siswa di Bandung Ikuti Sekolah Rakyat, dari Tekad Mandiri hingga Cita-cita...

Langkah strategis

Menanggapi hadirnya Sekolah Rakyat, dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus pengamat pendidikan, Jejen Musfah, sepakat bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk mengentaskan kemiskinan.

“Pendidikan yang berkualitas dapat menjadi jembatan kesuksesan ekonomi dan sosial,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin (14/7/2025).

Terkait pelaksanaan Sekolah Rakyat, Jejen mengingatkan pentingnya memastikan program ini dijalankan secara profesional dan berkualitas.

“Sekolah Rakyat bisa jadi solusi dalam hal penyediaan pendidikan berkualitas bagi siswa miskin. Namun, perlu dipastikan bahwa program ini harus memiliki guru dan fasilitas yang baik,” jelasnya.

Baca juga: Lihat Langsung Fasilitas Sekolah Rakyat, Orang Tua Yakin Anak Mereka Terjamin

Dari sisi dampak sosial, Jejen mengakui bahwa siswa Sekolah Rakyat kemungkinan akan menghadapi culture shock pada tahap awal karena perbedaan lingkungan dan pola hidup.

Namun, hal tersebut bisa diatasi jika para guru senantiasa membina dan mendampingi setiap siswa dengan penuh komitmen.

Jejen juga menyoroti sejumlah aspek yang perlu diperkuat dalam program Sekolah Rakyat. Salah satunya adalah penyediaan fasilitas belajar dan olahraga guna mendukung perkembangan intelektual dan fisik siswa secara seimbang.

“Selain itu, Sekolah Rakyat harus menjamin para guru kompeten dan bebas dari perilaku menyimpang, serta memastikan program ini terbebas dari kekerasan khas sekolah asrama, seperti perundungan dan kekerasan seksual,” tegasnya.

Baca juga: Orang Tua Siswa Sekolah Rakyat: Ikhlas Melepas, Harap Anak Jadi Kebanggaan Keluarga...

Menurut Jejen, Sekolah Rakyat dianggap berhasil ketika mampu mencetak lulusan yang berkualitas, dari segi karakter, pengetahuan, maupun keterampilan.

Ia juga berharap, Sekolah Rakyat mampu melahirkan generasi muda yang menguasai bahasa asing agar siap bersaing di kancah global.

Pendidikan berbasis digital

Untuk menjawab tantangan zaman, Sekolah Rakyat mengintegrasikan pendidikan berbasis digital dengan menerapkan sistem Learning Management System (LMS).

Melalui sistem LMS, seluruh kegiatan pembelajaran dan administrasi pendidikan akan terpantau secara realtime dari pusat.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berperan penting dalam menyediakan infrastruktur dan ekosistem digital di Sekolah Rakyat.

Untuk menunjang pendidikan berbasis digital, Komdigi memastikan ketersediaan akses internet cepat di setiap sekolah dengan kecepatan 100 hingga 200 megabits per second (Mbps), sesuai kebutuhan sekolah.

Baca juga: Jelang Pembukaan Sekolah Rakyat, Komdigi Cek Koneksi Internet di Bandung

Selain itu, Komdigi juga memblokir situs atau konten yang tidak layak diakses oleh anak-anak sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan akses internet.

Dengan pendekatan digital yang aman di Sekolah Rakyat, diharapkan dapat mempersempit kesenjangan literasi digital, sekaligus menyiapkan siswa menjadi generasi adaptif yang siap bersaing di era teknologi.

Pengamat pendidikan, Jejen Musfah menilai bahwa infrastruktur digital yang memadai akan berkontribusi pada perubahan paradigma siswa.

“Pendidikan berkualitas yang ditopang akses digital akan menumbuhkan elan atau semangat juang pada siswa serta etos belajar dan kemampuan untuk bersaing secara sehat,” ungkapnya.

Baca juga: Kemendikdasmen: Pendidikan Dasar Gratis Sekolah Negeri-Swasta Dilakukan Bertahap

Terkini Lainnya
Arsip Digital Jadi Fondasi Transparansi, Komdigi Raih Predikat “Sangat Memuaskan” dari ANRI

Arsip Digital Jadi Fondasi Transparansi, Komdigi Raih Predikat “Sangat Memuaskan” dari ANRI

Komdigi
Menkomdigi: Pidato Presiden Prabowo di PBB, Sikap Berani Indonesia di Panggung Dunia

Menkomdigi: Pidato Presiden Prabowo di PBB, Sikap Berani Indonesia di Panggung Dunia

Komdigi
Bukan Sekadar Gerai, Ini Dampak Nyata Koperasi Desa Merah Putih 

Bukan Sekadar Gerai, Ini Dampak Nyata Koperasi Desa Merah Putih 

Komdigi
UU PDP Lindungi Data WNI dalam Kesepakatan Dagang RI-AS

UU PDP Lindungi Data WNI dalam Kesepakatan Dagang RI-AS

Komdigi
Koperasi Desa Merah Putih Bisa Apa Saja? Ini Peluang Usahanya

Koperasi Desa Merah Putih Bisa Apa Saja? Ini Peluang Usahanya

Komdigi
Pengamat Pendidikan Respons Positif Internet Cepat di Sekolah Rakyat: Ini Penting untuk Perluas Wawasan

Pengamat Pendidikan Respons Positif Internet Cepat di Sekolah Rakyat: Ini Penting untuk Perluas Wawasan

Komdigi
Pemerintah Luncurkan Kopdes Merah Putih, Apa Tujuannya?

Pemerintah Luncurkan Kopdes Merah Putih, Apa Tujuannya?

Komdigi
Respons Positif Sekolah Rakyat, Pengamat Pendidikan: Jembatan Kesuksesan Ekonomi dan Sosial

Respons Positif Sekolah Rakyat, Pengamat Pendidikan: Jembatan Kesuksesan Ekonomi dan Sosial

Komdigi
Mayoritas Publik Puas Kinerja Pemberantas Korupsi di Era Prabowo, Pakar Hukum: Sistem Peradilan Harus Diperkuat

Mayoritas Publik Puas Kinerja Pemberantas Korupsi di Era Prabowo, Pakar Hukum: Sistem Peradilan Harus Diperkuat

Komdigi
73,6 Persen Publik Puas dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo, Ini Harapan Jimly Asshiddiqie ke Depan

73,6 Persen Publik Puas dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo, Ini Harapan Jimly Asshiddiqie ke Depan

Komdigi
Litbang Kompas: 73,6 Persen Masyarakat Puas terhadap Pemberantasan Korupsi di Era Pemerintahan Prabowo

Litbang Kompas: 73,6 Persen Masyarakat Puas terhadap Pemberantasan Korupsi di Era Pemerintahan Prabowo

Komdigi
Internet Archive Komitmen Turunkan Konten Negatif, Kementerian Komdigi Buka Kembali Akses archive.org

Internet Archive Komitmen Turunkan Konten Negatif, Kementerian Komdigi Buka Kembali Akses archive.org

Komdigi
Soal Pembatasan Gratis Ongkir, Begini Tanggapan Kurir dan Konsumen 

Soal Pembatasan Gratis Ongkir, Begini Tanggapan Kurir dan Konsumen 

Komdigi
Percepatan Transformasi Digital, Menkomdigi Luncurkan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7

Percepatan Transformasi Digital, Menkomdigi Luncurkan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7

Komdigi
Orasi Ilmiah Menkomdigi, Pemerintah Lindungi Ruang Digital Anak lewat Teknologi dan Regulasi

Orasi Ilmiah Menkomdigi, Pemerintah Lindungi Ruang Digital Anak lewat Teknologi dan Regulasi

Komdigi
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com