Lawan Judi Online dengan Gaya Hidup Sehat ala Sheryl Sheinafia

Kompas.com - 29/12/2024, 19:53 WIB
Aningtias Jatmika,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Judi online ( judol) kini menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia, terutama generasi muda.

Berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sekitar 4 juta pengguna internet di Indonesia terlibat dalam aktivitas perjudian online pada 2024. Ironisnya, 80.000 di antaranya merupakan anak-anak di bawah usia 10 tahun.

Kerugian ekonomi yang ditimbulkan pun terbilang besar, yakni mencapai Rp 27 triliun per tahun.

Pada praktiknya, generasi muda dianggap sebagai kelompok paling rentan terhadap jebakan judi online.

Sejumlah faktor, seperti keinginan cepat kaya, tekanan media sosial, dan kurangnya literasi finansial, membuat mereka mudah tergoda judol. Kemudahan akses teknologi serta pengaruh lingkungan semakin memperburuk situasi ini.

Melalui podcast bertajuk “Lari dari Judol” yang akan tayang di kanal YouTube Teras Negeriku pada Selasa (31/12/2024), penyanyi dan aktris Sheryl Sheinafia berbagi tip menjaga gaya hidup sehat sebagai langkah preventif untuk mencegah judol. Salah satu cara yang ia sarankan adalah olahraga.

Menurutnya, mengganti kebiasaan buruk dengan gaya hidup positif, seperti olahraga, dapat menjadi “pelarian” menuju kebahagiaan sejati.

“Olahraga dapat meningkatkan produksi endorfin, menciptakan rutinitas positif, dan membantu membangun mental yang lebih kuat,” ujar Sheryl dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (29/12/2024).

Baca juga: Komdigi Siapkan 10 Mobil Monitoring Frekuensi Telekomunikasi Saat Nataru

Ia juga mengedukasi masyarakat tentang taktik manipulatif situs judi, seperti ilusi kemenangan mudah dan fear of missing out (FOMO).

Sebagai informasi, podcast bertajuk “Lari dari Judol” merupakan salah satu bentuk inisiatif Kementerian Komunikasi dan Digital ( Kemenkomdigi) untuk memberantas praktik ilegal tersebut.

Podcast tersebut tidak hanya memberikan informasi mendalam tentang bahaya judi online, tetapi juga menginspirasi perubahan perilaku masyarakat.

Tayangan itu mengajak semua pihak untuk melawan judi online dengan langkah nyata, termasuk melaporkan konten perjudian melalui platform https://aduankonten.id/.

Bahaya judi online 

Tak dapat dimungkiri, judi online berkembang pesat dengan berbagai modus yang semakin canggih. Kemudahan akses dan promosi manipulatif berupa kemenangan palsu menjebak banyak orang dalam lingkaran kecanduan.

Per Januari 2024, Indonesia memiliki 185 juta pengguna internet dengan rata-rata waktu berselancar 7-8 jam per hari.

Sebanyak 139 juta di antaranya merupakan pengguna media sosial. Sementara, 90 persen dari mereka merupakan pengguna WhatsApp, 85 persen pengguna Instagram, dan selebihnya Facebook serta TikTok.

Berkaca dari angka itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM) Kemenkomdigi Mediodecci Lustarini mengingatkan bahwa iklan judol dapat tersamarkan lewat platform-platform populer tersebut.

“Bahkan, sering kali hadir melalui game online yang sulit dibedakan dengan permainan biasa. Game online sering menjadi pintu masuk pelaku judol untuk menjaring korban, termasuk anak-anak. Karena itu, masyarakat harus waspada,” tegasnya.

Baca juga: Kementerian Komdigi Gelar Malam Anugerah UMKM Level Up 2024

Hingga Jumat (27/12/2024), Kemenkomdigi telah memblokir lebih dari 5,5 juta konten terkait judi online di berbagai platform digital.

Pada kesempatan itu, Mediodecci juga menyoroti beberapa dampak nyata dari judi online, mulai dari kesehatan mental, seperti stres dan depresi, memicu kebangkrutan dan utang yang menumpuk, konflik keluarga dan isolasi diri, mendorong pelaku melakukan tindak kriminal, hingga menghilangkan potensi pendapatan negara.

“Untuk itu, Kemenkomdigi terus mengambil langkah preventif untuk memberantas judol. Selain pemblokiran, kami juga melakukan edukasi dan pengawasan yang melibatkan tokoh agama dan masyarakat,” ucap Mediodecci.

Kemenkomdigi juga mendorong literasi digital masyarakat melalui seminar, kampanye daring, dan konten edukatif, seperti podcast “Lari dari Judol”. Kemudian, Kemenkomdigi juga mengintensifkan penegakan hukum terhadap pelaku dan operator judol.

Pada 2025, Kemenkomdigi menargetkan penurunan signifikan jumlah situs judi online, peningkatan efektivitas pemblokiran, serta kolaborasi yang lebih erat dengan berbagai pemangku kepentingan.

Terkini Lainnya
Arsip Digital Jadi Fondasi Transparansi, Komdigi Raih Predikat “Sangat Memuaskan” dari ANRI

Arsip Digital Jadi Fondasi Transparansi, Komdigi Raih Predikat “Sangat Memuaskan” dari ANRI

Komdigi
Menkomdigi: Pidato Presiden Prabowo di PBB, Sikap Berani Indonesia di Panggung Dunia

Menkomdigi: Pidato Presiden Prabowo di PBB, Sikap Berani Indonesia di Panggung Dunia

Komdigi
Bukan Sekadar Gerai, Ini Dampak Nyata Koperasi Desa Merah Putih 

Bukan Sekadar Gerai, Ini Dampak Nyata Koperasi Desa Merah Putih 

Komdigi
UU PDP Lindungi Data WNI dalam Kesepakatan Dagang RI-AS

UU PDP Lindungi Data WNI dalam Kesepakatan Dagang RI-AS

Komdigi
Koperasi Desa Merah Putih Bisa Apa Saja? Ini Peluang Usahanya

Koperasi Desa Merah Putih Bisa Apa Saja? Ini Peluang Usahanya

Komdigi
Pengamat Pendidikan Respons Positif Internet Cepat di Sekolah Rakyat: Ini Penting untuk Perluas Wawasan

Pengamat Pendidikan Respons Positif Internet Cepat di Sekolah Rakyat: Ini Penting untuk Perluas Wawasan

Komdigi
Pemerintah Luncurkan Kopdes Merah Putih, Apa Tujuannya?

Pemerintah Luncurkan Kopdes Merah Putih, Apa Tujuannya?

Komdigi
Respons Positif Sekolah Rakyat, Pengamat Pendidikan: Jembatan Kesuksesan Ekonomi dan Sosial

Respons Positif Sekolah Rakyat, Pengamat Pendidikan: Jembatan Kesuksesan Ekonomi dan Sosial

Komdigi
Mayoritas Publik Puas Kinerja Pemberantas Korupsi di Era Prabowo, Pakar Hukum: Sistem Peradilan Harus Diperkuat

Mayoritas Publik Puas Kinerja Pemberantas Korupsi di Era Prabowo, Pakar Hukum: Sistem Peradilan Harus Diperkuat

Komdigi
73,6 Persen Publik Puas dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo, Ini Harapan Jimly Asshiddiqie ke Depan

73,6 Persen Publik Puas dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo, Ini Harapan Jimly Asshiddiqie ke Depan

Komdigi
Litbang Kompas: 73,6 Persen Masyarakat Puas terhadap Pemberantasan Korupsi di Era Pemerintahan Prabowo

Litbang Kompas: 73,6 Persen Masyarakat Puas terhadap Pemberantasan Korupsi di Era Pemerintahan Prabowo

Komdigi
Internet Archive Komitmen Turunkan Konten Negatif, Kementerian Komdigi Buka Kembali Akses archive.org

Internet Archive Komitmen Turunkan Konten Negatif, Kementerian Komdigi Buka Kembali Akses archive.org

Komdigi
Soal Pembatasan Gratis Ongkir, Begini Tanggapan Kurir dan Konsumen 

Soal Pembatasan Gratis Ongkir, Begini Tanggapan Kurir dan Konsumen 

Komdigi
Percepatan Transformasi Digital, Menkomdigi Luncurkan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7

Percepatan Transformasi Digital, Menkomdigi Luncurkan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7

Komdigi
Orasi Ilmiah Menkomdigi, Pemerintah Lindungi Ruang Digital Anak lewat Teknologi dan Regulasi

Orasi Ilmiah Menkomdigi, Pemerintah Lindungi Ruang Digital Anak lewat Teknologi dan Regulasi

Komdigi
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com