Pemanfaatan Teknologi Digital Masyarakat Indonesia Akan Dipamerkan dalam Sidang Kedua DEWG G20

Kompas.com - 16/05/2022, 18:55 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.comPertemuan Kedua Kelompok Kerja Ekonomi Digital Group of Twenty (G20) atau G20 Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia akan berlangsung di Yogyakarta pada Selasa (17/5/2022) hingga Rabu (18/5/2022).

Presidensi G20 Indonesia akan menunjukkan berbagai inisiatif di sektor ekonomi digital sebagai pendukung pembahasan mengenai substansi selama sidang kedua DEWG G20 berlangsung.

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Mira Tayyiba mengatakan, inisiatif-inisiatif tersebut ditampilkan melalui Wall of Indonesia’s Digital Transformation yang diprakarsai para anggota DEWG Industry Task Force yang terdiri dari berbagai pelaku industri Tanah Air.

“Kami ingin memperlihatkan bagaimana pemanfaatan digital dalam keseharian masyarakat Indonesia,” ujarnya di Yogyakarta, Senin (16/05/2022).

Melalui Wall of Indonesia’s Digital Transformation, delegasi-delegasi negara anggota G20 dapat melihat use case transformasi digital melalui beberapa platform digital yang ada dan dikembangkan oleh anak bangsa.

Baca juga: Menkominfo InisiasiTeknologi Digital untuk Pemulihan Global di Pertemuan Pertama DEWG G20

“Jadi kalau misalnya sekarang mungkin kita bisa bilang di negara maju semua orang sudah inklusif, semua orang sudah bisa pakai digital tapi di emerging countries mungkin masih segmented,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (16/5/2022).

Mira juga menyatakan, pemanfaatan teknologi digital selama ini hanya diketahui kalangan muda dan usia produktif tertentu atau masyarakat yang berdomisili di pusat-pusat perkotaan maupun masyarakat yang memiliki pendidikan cukup tinggi.

Menurutnya, akan menarik apabila Presidensi G20 Indonesia dapat menyuguhkan teknologi digital sebagai solusi bagi semua lapisan masyarakat di berbagai sektor, baik untuk pendidikan, kesehatan, telekomunikasi, perdagangan, keuangan, pariwisata, mobilitas dan transportasi, hingga perikanan.

“Kami justru ingin memberikan showcase bahwa digital itu hadir sebagai solusi everyday people. Contohnya bagaimana teknologi digital digunakan oleh pedagang yang berjualan di pasar, kami ingin perlihatkan bahwa digitalisasi di Indonesia sudah menyentuh di situ,” tuturnya.

Baca juga: Forum DEWG G20, Kemenkominfo Sebut Anggota G20 Sepakati Tata Kelola Data Global

Mira pun mengatakan, Indonesia terus berupaya menyambut kedatangan delegasi negara anggota G20 dengan baik guna meninggalkan pengalaman yang berkesan terhadap Presidensi G20 Indonesia.

“Sudah ada beberapa negara anggota G20 yang telah mengonfirmasi akan hadir secara fisik di Yogyakarta walaupun tidak seluruhnya, lalu ada juga yang hadir secara online,” ungkap perempuan yang juga merupakan Chair G20 DEWG tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, forum DEWG akan memulai penyusunan rancangan dokumen (drafting) Deklarasi Para Menteri G20 Bidang Digital, khususnya untuk Isu Prioritas Pertama DEWG, yakni Konektivitas Digital Pascapandemi Covid-19.

Dokumen itu akan terus dibahas selama rangkaian perundingan DEWG agar dapat disepakati lalu diadopsi para negara anggota G20 dalam Pertemuan Tingkat Menteri G20 Bidang Digital yang akan diselenggarakan di Bali pada Kamis (1/9/2022) hingga Jumat (2/9/2022) mendatang.

Pertemuan tersebut akan digelar secara hibrida dan akan dihadiri secara langsung oleh sejumlah delegasi G20 negara anggota.

Baca juga: DEWG G20 Dukung Konektivitas Digital Pascapandemi Covid-19 secara Inklusif

Peluncuran Digital Talent Scholarship

Staf Khusus Bidang Transformasi Digital dan SDM Dedy Permadi mengatakna, dalam rangkaian pertemuan kedua DEWG G20, Kemenkominfo juga menggelar workshop tentang literasi dan kecakapan digital serta peluncuran Program Digital Talent Scholarship.

"Kami akan menggelar workshop mengenai literasi dan kecakapan digital sebagai bahan pembahasan dalam pertemuan berikutnya,” ujar pria yang juga merupakan Alternate Chair DEWG G20 itu.

Bersamaan dengan pertemuan DEWG yang kedua, kata Dedy, pihaknya juga akan meluncurkan program Digital Talent Scholarship yang merupakan salah satu program unggulan nasional untuk membangun talenta digital.

"Selanjutnya, penyelenggaraan forum DEWG G20 berikutnya akan berlangsung di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Juli 2022 dan di Bali pada akhir Agustus 2022," jelasnya.

Baca juga: Di DEWG G20, Menkominfo Sebut Pemanfaatan Teknologi Digital Bisa Percepat Pemulihan Global

Terkini Lainnya
Arsip Digital Jadi Fondasi Transparansi, Komdigi Raih Predikat “Sangat Memuaskan” dari ANRI

Arsip Digital Jadi Fondasi Transparansi, Komdigi Raih Predikat “Sangat Memuaskan” dari ANRI

Komdigi
Menkomdigi: Pidato Presiden Prabowo di PBB, Sikap Berani Indonesia di Panggung Dunia

Menkomdigi: Pidato Presiden Prabowo di PBB, Sikap Berani Indonesia di Panggung Dunia

Komdigi
Bukan Sekadar Gerai, Ini Dampak Nyata Koperasi Desa Merah Putih 

Bukan Sekadar Gerai, Ini Dampak Nyata Koperasi Desa Merah Putih 

Komdigi
UU PDP Lindungi Data WNI dalam Kesepakatan Dagang RI-AS

UU PDP Lindungi Data WNI dalam Kesepakatan Dagang RI-AS

Komdigi
Koperasi Desa Merah Putih Bisa Apa Saja? Ini Peluang Usahanya

Koperasi Desa Merah Putih Bisa Apa Saja? Ini Peluang Usahanya

Komdigi
Pengamat Pendidikan Respons Positif Internet Cepat di Sekolah Rakyat: Ini Penting untuk Perluas Wawasan

Pengamat Pendidikan Respons Positif Internet Cepat di Sekolah Rakyat: Ini Penting untuk Perluas Wawasan

Komdigi
Pemerintah Luncurkan Kopdes Merah Putih, Apa Tujuannya?

Pemerintah Luncurkan Kopdes Merah Putih, Apa Tujuannya?

Komdigi
Respons Positif Sekolah Rakyat, Pengamat Pendidikan: Jembatan Kesuksesan Ekonomi dan Sosial

Respons Positif Sekolah Rakyat, Pengamat Pendidikan: Jembatan Kesuksesan Ekonomi dan Sosial

Komdigi
Mayoritas Publik Puas Kinerja Pemberantas Korupsi di Era Prabowo, Pakar Hukum: Sistem Peradilan Harus Diperkuat

Mayoritas Publik Puas Kinerja Pemberantas Korupsi di Era Prabowo, Pakar Hukum: Sistem Peradilan Harus Diperkuat

Komdigi
73,6 Persen Publik Puas dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo, Ini Harapan Jimly Asshiddiqie ke Depan

73,6 Persen Publik Puas dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo, Ini Harapan Jimly Asshiddiqie ke Depan

Komdigi
Litbang Kompas: 73,6 Persen Masyarakat Puas terhadap Pemberantasan Korupsi di Era Pemerintahan Prabowo

Litbang Kompas: 73,6 Persen Masyarakat Puas terhadap Pemberantasan Korupsi di Era Pemerintahan Prabowo

Komdigi
Internet Archive Komitmen Turunkan Konten Negatif, Kementerian Komdigi Buka Kembali Akses archive.org

Internet Archive Komitmen Turunkan Konten Negatif, Kementerian Komdigi Buka Kembali Akses archive.org

Komdigi
Soal Pembatasan Gratis Ongkir, Begini Tanggapan Kurir dan Konsumen 

Soal Pembatasan Gratis Ongkir, Begini Tanggapan Kurir dan Konsumen 

Komdigi
Percepatan Transformasi Digital, Menkomdigi Luncurkan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7

Percepatan Transformasi Digital, Menkomdigi Luncurkan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7

Komdigi
Orasi Ilmiah Menkomdigi, Pemerintah Lindungi Ruang Digital Anak lewat Teknologi dan Regulasi

Orasi Ilmiah Menkomdigi, Pemerintah Lindungi Ruang Digital Anak lewat Teknologi dan Regulasi

Komdigi
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com