Antisipasi Gagal Panen, Petani di Bengkulu Disarankan Ikut Program AUTP

Kompas.com - 03/07/2022, 09:05 WIB
Hisnudita Hagiworo,
A P Sari

Tim Redaksi

Mentan Syahrul Yasin Limpo bersama Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan petani di Pamulihan, Sumedang, Jawa Barat panen cabai, Sabtu (2/7/2022) siang.KOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Mentan Syahrul Yasin Limpo bersama Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan petani di Pamulihan, Sumedang, Jawa Barat panen cabai, Sabtu (2/7/2022) siang.

KOMPAS.com – Menteri Pertanian ( Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyarankan para petani di Bengkulu untuk mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi ( AUTP) atau asuransi pertanian.

Keunggulan dari AUTP, sebut SYL, adalah adanya perlindungan dan pertanggungan untuk hasil panen para petani.


"Para petani tak perlu khawatir menjalankan bisnis pertanian, terlebih saat areal persawahan terendam banjir akibat hujan. Sebab, asuransi petanian ini dapat melindungi petani dari kerugian melalui pertanggungan yang diberikan," tutur SYL, dikutip dari keterangan persnya, Minggu (3/7/2022).

Selain itu, dia menyebutkan, AUTP juga membantu petani untuk melindungi tanaman dari serangan hama organisme penggangu tumbuhan (OPT) dan perubahan iklim.

Baca juga: Mentan SYL Dorong Petani Beradaptasi dengan Tantangan Alam

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian ( Kementan) Ali Jamil. Menurutnya, AUTP akan menjaga ketahanan tak hanya dari sisi produktivitas dari petani itu sendiri.

Dengan pertanggungan yang didapat, ujarnya, petani dapat mengupayakan kembali budi daya pertaniannya meski mengalami gagal panen.

"Petani akan mendapat pertanggungan sebesar Rp 6 juta per hektar (ha) per musim ketika mengalami gagal panen. Dengan begitu, petani tak perlu khawatir karena memiliki modal untuk memulai kembali usaha pertanian," tutur Ali.

Baca juga: Mentan Sebut Sapi yang Terinfeksi PMK Mencapai 180.000 Ekor

Dari sisi ketahanan pangan, Ali menjelaskan bahwa AUTP dapat menjaga dengan sangat baik. Sebab, petani tetap dapat menanam kembali dan menjaga produktivitas mereka.

"AUTP menjaga produktivitas pertanian. Program AUTP tersebut sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional," kata Ali.

Direktur Pembiayaan Pertanian Dirjen PSP Kementan Indah Megahwati menambahkan, ketika mengalami gagal panen, biasanya petani kesulitan mengakses modal untuk memulai kembali usaha pertaniannya. Dengan AUTP, persoalan itu dapat tertanggulangi.

"Tak ada lagi kendala permodalan yang dihadapi karena petani mendapat pertanggungan yang dapat digunakan untuk memulai kembali usaha pertaniannya," ujar Indah.

Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan, Pemkab Kediri Tebar Ratusan Ribu Benih Ikan di Perairan Umum

Adapun syarat yang harus dipenuhi petani untuk mengikuti AUTP adalah petani sudah tergabung dalam kelompok tani (poktan). Selain itu, petani juga harus mendaftarkan lahan pertanian yang hendak diasuransikan 30 hari sebelum masa tanam dimulai.

Petani juga diwajibkan membayar premi sebesar Rp36.000 per ha per musim dari jumlah total premi sebesar Rp 180.000 per ha per musim.

Sementara itu, sisanya sebesar Rp 140.000 per ha per musim disubsidi pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Terkini Lainnya
Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah, Petani Diminta Segera Tebus Kuota yang Dimiliki
Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah, Petani Diminta Segera Tebus Kuota yang Dimiliki
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur
Kementan
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian
Kementan
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Kementan
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi
Kementan
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi
Kementan
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga
Kementan
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga
Kementan
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani
Kementan
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi
Kementan
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Kementan
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Kementan
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Kementan
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke