KOMPAS.com - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial ( Kemensos) menghadiri upacara penutupan gelaran Bekasi Berkebaya bertema “Kebaya Dahulu, Kini, dan Masa Depan” di Bekasi, Minggu (16/2/2025).
Penasihat DWP Kemensos Fatma Saifullah Yusuf mengatakan, acara itu merupakan ajang untuk memperlihatkan keindahan dan keunikan desain kebaya.
Lebih dari itu, Bekasi Berkebaya juga menjadi ajang untuk mempromosikan serta melestarikan budaya dan tradisi Indonesia.
"Acara ini diselenggarakan sebagai rasa syukur dan apresiasi karena kebaya Indonesia ditetapkan secara resmi sebagai warisan budaya dunia tak benda," kata Fatma yang merupakan istri Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ini saat membuka acara penutupan, dalam siaran pers, Senin (17/2/2025).
Adapun acara itu merupakan bentuk apresiasi ditetapkannya kebaya Indonesia sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 4 Desember 2024.
Baca juga: Anggaran Berkurang Rp 970 Miliar, Kemensos Batasi Perjalanan Dinas
Fatma menambahkan, acara itu juga dapat menjadi ruang kolaborasi dengan para penyandang disabilitas yang memiliki potensi di bidang fesyen.
Terlebih, Fatma merupakan penasihat DWP Kemensos yang berkewajiban memperhatikan para penyandang disabilitas.
“Saya berharap para desainer hebat Indonesia Modest Fashion (IMF) dapat berkolaborasi dan membina potensi penyandang disabilitas yang menjadi bagian sasaran program dari Kemensos," katanya.
Pada kesempatan itu, Fatma turut mencontohkan bahwa busana yang dia kenakan merupakan hasil karya dari penyandang disabilitas.
"Seperti baju yang saya pakai saat ini adalah batik ciprat buatan sahabat kami penyandang disabilitas, lalu didesain dengan sangat bagus oleh Mbak Elok Re Naspio,” ujarnya.
Baca juga: Kemensos Gandeng Perguruan Tinggi untuk Entaskan Kemiskinan
Oleh karenanya, Fatma berharap, karya dari penyandang disabilitas bisa dinikmati dan naik kelas.
“Saya senang sekali karena bagi saya ini adalah karya yang luar biasa," ucap istri Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) itu.
Lebih lanjut, Fatma berharap, acara yang digagas Ketua Umum IMF Jeny Tjahyawati itu dapat memotivasi dan menginspirasi para desainer lokal Bekasi agar terus bisa berkarya dan mengangkat kebaya sebagai simbol budaya Indonesia.
"Kami harus bersama-sama bergerak untuk melestarikan kebaya dan sebagai pendorong ekonomi kreatif,” katanya.
Fatma juga berharap, Bekasi Berkebaya mampu meningkatkan kualitas karya-karyanya, khususnya desainer lokal Kota Bekasi, sehingga peluang bisnis baru semakin terbuka lebar.
Baca juga: Kemensos Beri Santunan untuk Ahli Waris Korban Meninggal Longsor Pekalongan
“Semoga acara Bekasi Berkebaya bisa dilanjutkan tahun depan agar tradisi dan budaya Indonesia yang kita banggakan ini bisa terus dilestarikan, juga sebagai ajang promosi karya anak bangsa,” kata Fatma.
Untuk diketahui, Bekasi Berkebaya dimulai pada 24 Januari dan berakhir pada 16 Februari 2025.
Acara itu digagas IMF dan bekerja sama dengan Pakuwon Mall dan didukung Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
Adapun harapan dan rencana yang disampaikan Fatma sejalan dengan peran Kemensos, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada para penyandang disabilitas.
Dalam hal ini, tugas Kemensos adalah menjalankan berbagai program inklusif serta peningkatan kapasitas dalam bidang pendidikan, ekonomi sosial, dan budaya.
Baca juga: Kemensos Punya 731 Lumbung Sosial, Gudang Logistik Kebutuhan Darurat Saat Bencana