KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf meminta seluruh pilar sosial atau pendamping sosial bekerja secara disiplin dan harus berdampak ke masyarakat.
"Bekerja dengan disiplin sesuai SOP dan ketentuan. Disiplin di sini berarti bekerja terarah, terpadu, berkelanjutan," katanya.
Mensos yang akrab disapa Gus Ipul itu menyampaikan tersebut saat memberikan pembekalan mengenai proses bisnis program kerja Kementerian Sosial ( Kemensos) kepada 500 pilar sosial di Student Center UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Rabu (12/2/2025).
Dalam penyampaiannya, Gus Ipul mengatakan, Kemensos memiliki sasaran program yang disebut dengan 12 PAS.
Program tersebut memiliki beragam kriteria penerima manfaat dari program-program Kemensos.
Dalam memastikan 12 PAS tersebut bisa tersenyum bahagia, Gus Ipul menjelaskan para pilar sosial harus mampu mendorong setiap keluarga penerima manfaat ( KPM) agar terlepas dari bantuan sosial (bansos).
Baca juga: Kemensos Gandeng Perguruan Tinggi untuk Entaskan Kemiskinan
"Kalau dulu itu jomplang, yang paling kuat social protection-nya, jadi bansos-bansos tok,” ujarnya dalam siaran pers.
Dia menegaskan, tugas pendamping sosial hanya memastikan bansos sesuai peruntukannya, tetapi pemberdayaannya masih kurang.
“Makanya, saat ini, kami dorong supaya pemberdayaannya dapat berjalan maksimal. Akhirnya KPM tergraduasi dan sejahtera, setuju?," katanya kepada para pilar sosial.
Gus Ipul menjelaskan, dengan arah yang jelas, yaitu pemberdayaan dan graduasi penerima bansos, langkah selanjutnya adalah bekerja secara terpadu.
Hal tersebut dilakukan dengan menjalin sinergi kepada berbagai pihak guna menyukseskan program-program Kemensos.
"Bekerja dengan terpadu, yaitu bersama bupati, wali kota, kementerian/lembaga (K/L) lain, dan dinas-dinas lain, bersama dengan pendamping-pendamping lain,” ucapnya.
Baca juga: Mensos Gus Ipul Pastikan Efisiensi Anggaran Kemensos Tak Ganggu Bansos
Dia mengatakan, mereka juga harus bekerja secara terpadu bersama pendamping desa dan kader kesehatan.
Kemudian, Gus Ipul menyebutkan, bekerja secara terarah berarti mengikuti proses bisnis kerja Kemensos yang terdiri dari tiga klaster intervensi.
Klaster tersebut saling berkaitan dan berjalan beriringan, yaitu perlindungan sosial, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial.
Satu tujuan yang ingin dicapai dalam proses bisnis itu adalah terciptanya masyarakat yang berdaya, mandiri, dan lepas dari program bantuan sosial Kemensos melalui program pemberdayaan.
"Saya minta seluruh pendamping sosial, ingat selalu pesan Presiden bahwa kita harus membuat gemuyu (tertawa/bahagia) 12 PAS tadi dengan bidang tugas masing-masing," jelasnya.
Lebih lanjut, Gus Ipul menambahkan, ketika masyarakat miskin berhasil diberdayakan dan graduasi dari Bansos Kemensos, langkah selanjutnya yang harus dilakukan pilar sosial adalah menghubungkan KPM dengan program dari K/L lain.
Baca juga: Kemensos Mulai Jajaki Pendirian Sekolah Rakyat di Bekasi
"Nanti akan kami geser mereka (yang telah keluar/graduasi dari bansos Kemensos) ke program K/L terkait yang programnya bukan lagi bansos, tetapi program bantuan modal, pendampingan, penciptaan pasar, manajemen," paparnya.
Gus Ipul menilai, hal tersebut dinamakan dengan bekerja secara berkelanjutan. Sebab, masyarakat miskin yang telah berhasil keluar dari jerat kemiskinan dialihkan ke program-program di K/L lain.
Skema itu bertujuan menjaga kelompok yang telah keluar dari kemiskinan tidak kembali lagi ke dalam kemiskinan.
Untuk mewujudkan kerja yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan tersebut, Gus Ipul mengatakan, semua itu harus dimulai dari adanya ukuran yang jelas terkait target kerja yang akan dicapai.
"Targetnya harus jelas. Catat apa yang kamu lakukan dan lakukan apa yang kamu catat," tuturnya kepada pilar sosial yang hadir saat itu.
Baca juga: Kemensos Distribusikan Bantuan Senilai Rp 138,2 Juta untuk Korban Puting Beliung di Subang
Target yang dimaksud adalah setiap pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) minimal menggraduasi 10 KPM setiap tahunnya.
Gus Ipul juga menekankan pentingnya peran pilar sosial dalam menyukseskan program-program Kemensos.
"Saya sangat mengandalkan pendamping. Jadi, penting agar kerja kita berjalan secara terukur dan berdampak ke masyarakat," katanya.
Saifudin (33), salah satu pendamping PKH Kendal yang hadir mengatakan, saat ini dia mendampingi 462 KPM yang berada di Kelurahan Curugsewu dan Pagersari, Kecamatan Patean.
Pada kesempatan itu, Saifudin juga memaparkan kiatnya dalam mewujudkan target graduasi 10 KPM per tahun yang disampaikan Gus Ipul.
Baca juga: Kemensos Punya 731 Lumbung Sosial, Gudang Logistik Kebutuhan Darurat Saat Bencana
"Strategi saya adalah menginventarisasi KPM yang memiliki usaha untuk dilakukan pendekatan tertentu guna optimalisasi sehingga KPM itu bisa terlepas dari bantuan PKH," jelasnya.