KOMPAS.com - Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk meminimalisasi rasa cemas yang dialami para penyintas gempa Cianjur.
LDP merupakan salah satu layanan yang diarahkan langsung Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kepada jajaran Kemensos yang bertugas di lapangan. Layanan ini menyasar kepada anak-anak, orang dewasa, dan lanjut usia (lansia).
Seperti diketahui, sudah sepekan lebih sejak bencana gempa bumi melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022). Rasa cemas dan trauma masih belum sepenuh hilang dari memori para penyintas.
Gempa tremor yang kerap muncul, membuat hati penyintas dag-dig-dug. Bayangan seram di awal bencana ini kembali bangkit.
Oleh karenanya, Kemensos memberikan LDP melalui Sentra Rehabilitasi Sosial yang ditugaskan di setiap titik pengungsian, seperti pengungsian di Lapangan Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang. Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) di Bekasi menjadi penanggung jawab untuk setiap aspek di titik ini.
Baca juga: Anak-anak Korban Gempa Cianjur Butuh Bantuan Pendidikan hingga Psikososial
Petugas LDP dari STPL Bekasi Wisnu Permana mengatakan bahwa pihaknya bertugas menghibur dan memberikan layanan dukungan psikososial bagi anak-anak penyintas gempa.
“Kami menghibur, memberikan layanan dukungan psikososial bagi anak-anak penyintas bencana supaya mereka senang, mereka bisa melupakan rasa takut, rasa cemas yang mereka alami,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (1/12/2022).
Tim LDP saat ini, lanjut Wisnu, masih berfokus untuk menghibur anak-anak dengan berbagai permainan dan kegiatan menggambar, serta mewarnai.
“Saat ini, anak-anak masih kami ajak melakukan hal-hal sederhana, bermain, menggambar dan mewarnai. Nanti, sambil berjalan, baru kita masukkan edukasi-edukasi di dalamnya,” ujarnya usai menghibur anak-anak di tenda LDP.
Baca juga: Menggambar Tiga Dimensi: Jenis dan Prinsipnya
Pada kesempatan tersebut Kemensos juga melibatkan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk turut serta melakukan penanganan pasca bencana. Salah satunya dengan memberikan LDP kepada penyintas, seperti yang dilakukan para relawan Tagana dari Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Sejak tiba di Cianjur pada Rabu (23/11), sebanyak 18 personel yang dibagi untuk dapur umum 14 orang dan LDP empat orang langsung melakukan tugas masing-masing.
Salah satu anggota Tagana Jatim, Umar Faqeh, mendapat tugas di posko LDP Lapangan Crius, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang.
Ia mengemban tugas mengelaborasi rutinitas harian bersama anak-anak penyintas di tenda LDP.
“Untuk kegiatan LDP, setiap hari, kami awali dengan senam pagi di Lapangan Cariu. Senam pagi ini mayoritas diikuti anak-anak, ada juga sebagian ibu-ibu. Tujuannya, untuk peregangan, menguatkan fisik sebelum menjalani aktivitas selanjutnya,” ucap Umar.
Baca juga: 4 Rekomendasi Gerakan Peregangan Otot untuk Mengatasi Sakit Leher
Setelah senam pagi, lanjut Umar, kegiatan beralih ke dalam tenda. Ia dan pilar-pilar sosial lainnya mengajak tidak kurang 78 anak-anak di rentang usia sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah atas (SMA) melakukan ragam permainan.
Menurut Umar, anak-anak tampak antusias mengikuti berbagai permainan yang dilakukan bersama.
“Sebelumnya, kami kasih waktu, nanti pukul 08.00 WIB ke sini (tenda), pembelajaran, menggambar dan mewarnai. Tetapi, pagi ini, pukul 07.00 WIB, setelah senam, mereka sudah berada di lokasi. Jadi, memang setiap hari ada perubahan-perubahan yang membaik,” katanya.
Aktivitas LDP pada pagi hari, lanjut Umar, diupayakan rampung menjelang tengah hari.
Selanjutnya, anak-anak kembali ke tenda keluarga masing-masing untuk istirahat, sebelum mengikuti kegiatan pada sore hari yang bersifat religi.
“Sekarang, sedang kami istirahatkan. Nanti, kami mulai lagi pukul 15.00 WIB. Anak-anak kembali (ke tenda LDP) untuk melakukan kegiatan yang sifatnya religi. Itu pukul 15.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB maksimal,” kata Umar saat dikonfirmasi usai mengisi LDP.
Baca juga: Masjid Raya Sheikh Zayed Jadi Destinasi Wisata Religi Baru di Solo, Ini Harapan Gibran
Adapun kegiatan religi yang dilakukan, mulai dari Sholat Ashar berjamaah, mengaji, bersholawat, bercerita tentang Nabi, hingga kegiatan lainnya yang bersifat kereligiusan.
Tak hanya kepada anak-anak saja, Tagana pada malam hari juga mengajak penyintas untuk nonton bareng (nobar) dengan target utama orang dewasa.
“Malamnya, kebetulan, mulai tadi malam itu ada tayangan Piala Dunia. Jadi, kami ajak penyintas untuk nobar di area Lapangan Cariu. Target utamanya untuk bapak-bapak, tetapi kami sampaikan bahwa siapa pun bisa melihat. Kami juga menyediakan kopi dan goreng-gorengan sebagai teman nobar,” ucap Umar.
Khusus untuk ibu-ibu, lanjut dia, Tagana akan memberikan LDP lewat kegiatan berupa Dapur Kreasi.
“Kita akan ciptakan Dapur Kreasi, yaitu pemberdayaan untuk penyintas, khususnya ibu-ibu,” tutur Umar.
Ia pun menyampaikan bahwa mereka akan mencoba mendengarkan aspirasi dari para penyintas, agar nantinya pemberdayaan yang dilakukan bisa memberikan peluang usaha bagi pengungsi di tengah keadaan sulit yang tengah mereka alami saat ini.
Baca juga: Gempa Cianjur Terkini: Korban Meninggal 327, Hilang 13, Pengungsi 108.720
Sementara itu, Koordinator Penanganan Pasca Bencana Gempa Bumi Cianjur di Kecamatan Cugenang dari Kemensos, Wahyono menyampaikan bahwa penanganan gempa Cianjur telah berjalan dengan baik, termasuk untuk LDP.
Sejak LDP berlangsung sehari pascabencana, ia mengaku dihubungi banyak pihak yang menyatakan berminat untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan LDP menghibur anak-anak.
“Penanganan untuk penyintas bencana gempa Cianjur, khususnya di lapangan Cariu ini sudah berjalan dengan baik, salah satunya adalah LDP. Nah, selain kami dari Kemensos, banyak unsur-unsur dari luar yang berminat untuk mengisi LDP. Ada dari pihak rumah sakit, relawan, yayasan, dan lain sebagainya,” kata Wahyono saat dimintai keterangan via sambungan telepon.
Ia mengungkapkan, lantaran tingginya antusiasme banyak pihak tersebut membuat pihaknya sampai menyusun time schedule untuk pelaksanaan LDP kepada anak-anak.
“Nah, dari semua unsur itu, saya mix, kolaborasikan dan buat jadwal agar tidak dumpyuk (berkumpul) di lokasi. Saya tidak ingin anak-anak ini justru jadi obyek, makanya saya buat jadwal satu hari dua kali. Siapa pun yang mau isi, nanti kita mix hari dan jamnya,” kata Wahyono.
Baca juga: Satgas Covid-19 Bentuk Relawan LDP untuk Pendampingan Psikososial Masyarakat Rentan
Seperti hari ini (30/11/2022), lanjut dia, posko LDP Cariu kedatangan teman-teman dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Wahyono lantas mengolaborasikan semua pihak tersebut dengan petugas LDP dari STPL di Bekasi dan Sentra “Margo Laras” di Pati yang tengah bertugas.
“Pagi ini, (aktivitas itu) sedang berjalan. Tampaknya juga meriah karena memang anak-anaknya sudah lebih ceria daripada hari-hari sebelumnya,” ucapnya.
Terkait rangkaian aktivitas LDP yang diberikan setiap harinya kepada para penyintas, Wahyono menegaskan bahwa maksudnya tidak lain agar penyintas disibukkan dengan berbagai kegiatan positif guna mengalihkan kecemasan dan kejenuhan mereka pascabencana.
Sampai saat ini, sebut dia, telah berdiri sembilan posko LDP di sembilan titik di Kabupaten Cianjur.
Baca juga: UPDATE Gempa Cianjur: 328 Meninggal, 12 Masih Hilang, 109.386 Mengungsi
Selain di Lapangan Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, tiga di antaranya masih berada di kecamatan yang sama, yakni di Kampung Cisarua di Desa Sarampad, Kampung Munjul di Desa Gasol, dan Kampung Longkewang di Desa Gasol.
Adapun lima posko LDP lainnya berada di Taman Prawatasari di Kecamatan Cianjur, Lapangan Jagakarsa di Kecamatan Warungkondang, Kampung Cijurey di Desa Cipanas, Kecamatan Cipanas, Kampung Tunggilis di Desa Ciputri, dan Kampung Ciherang Panembong di Desa Ciputri, Kecamatan Pacet.
“Selain itu, Kemensos juga masih akan memberikan LDP hingga tahap kedaruratan dinyatakan selesai,” ujar Wahyono.