KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meminta pemangku kepentingan di tingkat rukun tetangga (RT) atau rukun warga (RW) serta desa atau kelurahan ikut melakukan aksi penanggulangan depresi di kalangan masyarakat.
Dia mengatakan itu menyikapi meninggalnya tiga warga daerah Kabupaten Sragen yang kedapatan gantung diri beberapa waktu lalu.
"Pak RT, Pak RW, Pak Lurah dan semua pihak terkait yang bersentuhan langsung dengan warga, ciptakan ruang kebersamaan. Buat kegiatan apa saja yang positif yang bisa saling terbuka," katanya dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Sragen, Minggu (15/5/2022).
Pelaku adalah Ar (40) dan SLAS (6) warga Dukuh Grasak, Desa Gondang, Kecamatan Gondang. Kejadian berikutnya menimpa S (30), warga Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung.
Risma mengatakan, pemangku kepentingan dan masyarakat sekitar harus peka dengan kondisi lingkungan sekitar. Pasalnya, pelaku bunuh diri Ar dan S diketahui pendiam.
Baca juga: 4 Cara Meningkatkan Suasana Hati Agar Terhindari Dari Depresi
“Harus peduli sesama. Kalau ada suasana terbuka, berkomunikasi dengan baik antarwarga, ada saluran untuk menyampaikan isi hati kepada teman atau tetangga. Dengan begitu beban pikiran bisa dikurangi,” ujarnya keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (16/5/2022).
Almarhum S meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih balita. Sementara itu, Almarhum Ar meninggalkan istri NDL (35) yang kini bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Singapura dan anak pertama FLAS (13) yang duduk di bangku SMP.
Pada kesempatan itu, Risma turut menghubungi NDL dan memintanya untuk kembali ke Tanah Air.
"Ibu harus kembali ke Tanah Air, karena ini kejadian luar biasa dan kini anak ibu membutuhkan kehadiran dan pengasuhan dari ibu," katanya.
Kepada keluarga yang ditinggalkan, Risma memotivasi mereka agar tabah dan tidak berhenti berikhtiar.
Baca juga: Kenali Akibat Depresi pada Perubahan Bentuk dan Fungsi Otak
"Semua orang menghadapi cobaan dan kesulitan. Tapi kita tidak boleh berhenti berusaha," ungkapnya.
Kepada FLAS, Mensos memotivasi agar tetap sekolah dan mencapai cita-citanya.
"Kamu harus terus sekolah. Nanti Ibu bantu dengan peralatan sekolah supaya bisa meraih cita-cita," katanya.
Risma juga berpesan kepada RH untuk bersabar. Ia pun menawari RH untuk buka usaha dengan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos).
"Ibu tidak sendiri. Di luar sana banyak orang mencintai Ibu," ucapnya.
Sebagai informasi, Risma menyerahkan bantuan kepada keluarga Ar berupa kebutuhan pokok, uang duka Rp 2.000.000, tabungan pendidikan Rp 5.000.000, modal usaha peternakan lele Rp 3.000.000, dan peralatan sekolah (tas, sepatu, alat tulis, buku, laptop).
Sementara itu, kepada keluarga almarhum S, Risma menyerahkan uang duka Rp 2.000.000 tabungan pendidikan dua anak masing-masing Rp 5.000.000 serta biaya kebutuhan dua anak sehari-hari masing-masing Rp 5.000.000.
Baca juga: Agar Bansos Tepat Sasaran, Kemensos Ciptakan 2 Fitur Baru di Aplikasi “Cek Bansos”
Total bantuan sebesar Rp 22 juta tersebut disalurkan melalui Sentra Antasena Magelang.
Selain itu, Risma juga mengirim petugas Kemensos untuk memberikan sugesti positif kepada keluarga yang ditinggalkan melalui hipnoterapi agar dapat menerima kepergian ayah atau suami dan terus berjuang melanjutkan hidup.