KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengajak lulusan Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung turut menyelesaikan masalah sosial dengan berpikir inovatif dan berkolaborasi.
Dia mengatakan itu saat memberikan sambutan dalam acara wisuda lulusan Poltekesos secara luring, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (26/10/2022).
Risma mengatakan, tantangan dalam pembangunan kesejahteraan sosial sangat rumit dan dinamis. Dia mencontohkan pernah meminta jajarannya agar mampu menciptakan kursi roda elektronik.
Menurutnya, kursi roda elektrik ini untuk membantu Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang mengalami disabilitas berat atau tidak bisa dibantu hanya dengan kursi roda biasa.
Dia juga mengatakan, ilmu sosial merupakan salah satu ilmu yang sangat susah dan berat untuk dipahami.
Baca juga: Tangis Peternak Ayam Petelur Ingin Bertemu Mensos Risma, Mau Tagih Janji Jokowi
"Permasalahan sosial sangat banyak dan berat untuk diselesaikan. Oleh karena itu, dengan bidang ilmu yang kalian dapatkan, ayo kita selesaikan permasalahan sosial yang ada di negara kita ini," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Risma pun mengajak lulusan Poltekesos memahami revolusi 4.0 atau 5.0. Menurutnya, revolusi ini telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama berkaitan dengan perubahan cara manusia berpikir, hidup, dan pola relasi sosial.
Kepada wisudawan, Risma juga berpesan bahwa wisuda ini bukanlah akhir melainkan awal dari sebuah tantangan yang sebenarnya.
Dia membagikan pengalamannya serta motivasi untuk wisudawan yang akan mulai berkarya untuk bangsa dan negara. Dia berharap mereka bisa menjadi orang yang sukses dan bisa memberikan banyak manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Baca juga: Jokowi: 19,9 Juta Orang Berniat Mudik Saat Libur Nataru, Harus Diantisipasi
"Ini bukan akhir, tetapi ini adalah awal bagi kalian. Kita dituntut yang terbaik untuk diri kita dan untuk bangsa dan negara. Ke depan kalian dituntut dari sisi keilmuan sosial untuk baktikan diri kepada bangsa kita tercinta," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) Hartono Laras melaporkan beberapa aktivitas lulusan Poltekesos Bandung ke depan.
Dia menyebutkan, pembelajaran pada jenjang sarjana terapan dan magister terapan Poltekesos Bandung sudah diarahkan pada penerapan dan pengembangan teknologi pekerjaan sosial dengan rasio penerapan kurikulumnya 30 persen teori dan 70 persen praktek.
Perlu diketahui, jumlah mahasiswa Poltekesos Bandung yang akan diwisuda sebanyak 364 orang, yakni 18 orang lulusan program studi (prodi) Pekerjaan Sosial Program Magister Terapan dan 346 orang lulusan prodi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan.
Baca juga: Soal Akurasi Data Terpadu Kesejahteran Sosial, Mensos Risma: Tiap Bulan Selalu Diperbaiki