Entaskan Masalah Sosial di Indonesia, Mensos Luncurkan Program Pejuang Muda

Kompas.com - 18/09/2021, 11:33 WIB
Dwinh,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meluncurkan ProgramPejuang Muda” bagi mahasiswa sebagai salah satu upaya mempercepat pengentasan masalah sosial di Indonesia, Jumat (17/9/2021).

Adapun program tersebut merupakan kolaborasi antara Kementerian Sosial ( Kemensos) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

"Program Pejuang Muda nantinya memiliki fokus social entrepreneurship atau kewirausahaan sosial," kata Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/9/2021).

Lewat program itu, lanjut dia, mahasiswa akan diberikan kesempatan mencari pengalaman di lapangan secara langsung ke daerah prioritas.

Baca juga: Libatkan Mahasiswa Perbaiki DTKS, Kemensos dan Kemendikbud Ristek Buat Program Kampus Merdeka Pejuang Muda

Daerah prioritas yang dimaksud adalah daerah pascabencana, daerah kantong-kantong kemiskinan, hingga daerah Komunitas Adat Terpencil (KAT) di seluruh nusantara.

Risma menjelaskan, program Pejuang Muda merupakan laboratorium sosial bagi para mahasiswa.

“Dengan adanya program ini, mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya untuk memberi dampak sosial secara konkret,” jelasnya.

Untuk diketahui, program Pejuang Muda setara dengan 20 satuan kredit semester (SKS).

Baca juga: Mahasiswa Bisa Pilih 5.000 Mata Kuliah di Program Mahasiswa Merdeka

Lewat program Pejuang Muda, mahasiswa akan ditantang untuk belajar dari warga, sekaligus berkolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda), pemuka masyarakat, tokoh agama setempat, serta seluruh stakeholder penggerak sosial di daerah.

Mahasiswa pada program Pejuang Muda berperan sebagai agen perubahan sosial.

Itu berarti, mahasiswa dituntut aktif untuk mengindentifikasi masalah, memformulasikan solusi terbaik, memberikan alternatif solusi, membuat perencanaan sumber daya dan capaian, mengerahkan peran serta elemen masyarakat, mengimplementasikan solusi, serta membuat pelaporan dan pengukuran dampak.

"Mahasiswa juga bisa mengikuti kategori program sesuai jurusan atau isu yang menarik bagi mereka. Isu tersebut di antaranya adalah pengembangan program bantuan sosial (bansos), pemberdayaan fakir miskin dan lanjut usia (lansia), pola hidup sehat dan kesehatan lingkungan, dan fasilitas untuk kepentingan umum," kata Risma.

Baca juga: Salah Pilih Jurusan? Mahasiswa Berprestasi UNS Ini Bagikan Tips

Untuk pelaksanaan aktivitas gabungan dapat dilakukan melalui dua bentuk, yaitu offline dan online.

Aktivitas offline, kata dia, menugaskan mahasiswa turun langsung ke lapangan dengan terlibat aktif dalam yayasan, panti, atau balai sosial di daerah.

Sementara aktivitas online dilakukan mahasiswa agar lebih inklusif sehingga menjadi jembatan bagi daerah dan publik luas yang tergerak membantu.

"Program ini terbuka untuk mahasiswa minimal semester lima pada semua program studi program sarjana strata (S1) dan minimal Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,75. Kami siapkan untuk 514 kabupaten dan kota," ucap Risma.

Baca juga: Kemenhub Buka Program Studi S2 Terapan Pelayaran, Tertarik?

Untuk fasilitas, imbuh dia, para mahasiswa akan diberikan dana transportasi dan operasional serta experience apabila ingin membuat proyek dan biaya pertemuan. Secara keseluruhan, Kemensos akan memberikan fasilitas yang layak.

Dukungan Mendikbud Ristek dan Komisi VIII DPR RI

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, pihaknya sangat mendukung program Pejuang Muda yang diusulkan Kemensos.

Terlebih, sejak peluncuran program Kampus Merdeka pada 2020, mahasiswa berkesempatan belajar di luar kampus. Adapun tujuannya untuk mengasah kemampuan mahasiswa bersosialisasi dan berkontribusi nyata.

Baca juga: Nadiem Minta Mahasiswa yang Ikut Program Terkait Kampus Merdeka Diberi 20 SKS

"Saya senang Bu Risma membawa datang ke sini untuk mengusulkan program. Menurut saya akan laku berat bagi mahasiswa. Sebab, seluruh pemecahan permasalahan tersebut ada pada proyek Kemensos ini,” imbuhnya.

Pemecahan permasalahan tersebut dimulai dari identifikasi masalah, melihat isu lokal di daerah tersebut, merekomendasikan suatu rencana, hingga mengimplementasikan rencana itu.

Ia menyebut program Pejuang Muda bukan bansos melainkan program social empowerment dan social entrepreneurship yang khusus membangun masyarakat lokalitas tersebut.

“Jadi, kreativitas, daya kolaborasi, semua profil pelajar Pancasila yang menjadi tujuan Merdeka Belajar itu lengkap dalam program ini. Saya 100 persen mendukung program ini," kata Nadiem.

Baca juga: Kemendikbud: Ini 6 Profil Pelajar Pancasila

Sementara itu, Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Yandri Susanto mengatakan, pihaknya turut mendukung program Pejuang Muda dengan dukungan anggaran dan kebijakan.

"Kami berharap program Kampus Merdeka Pejuang Muda di tengah masyarakat ini benar-benar disambut gegap gempita oleh anak-anak muda kita di kampus," katanya.

Keterlibatan semua pihak, khususnya anak muda, memang perlu diuji bahwa mereka mampu dan peduli untuk negeri. Utamanya pada program sosial.

Sebagai informasi, pendaftaran program Pejuang Muda akan dibuka mulai Sabtu (18/9/2021) hingga Kamis (30/9/2021).

Untuk informasi selengkapnya, Anda dapat mengunjungi laman https://pejuangmuda.kemensos.go.id/.

 

Terkini Lainnya
Kemensos Ajak Organisasi Kepemudaan Kawal 3 Program Prioritas Presiden

Kemensos Ajak Organisasi Kepemudaan Kawal 3 Program Prioritas Presiden

Kemensos
Putus Rantai Kemiskinan, Wamensos Minta Kepala Daerah Percepat Pembangunan Sekolah Rakyat

Putus Rantai Kemiskinan, Wamensos Minta Kepala Daerah Percepat Pembangunan Sekolah Rakyat

Kemensos
Dihadapan Gus Ipul, Kepsek SRMA 43 Magelang Cerita soal Siswanya: Mereka Anak Luar Biasa

Dihadapan Gus Ipul, Kepsek SRMA 43 Magelang Cerita soal Siswanya: Mereka Anak Luar Biasa

Kemensos
Belasungkawa untuk Affan, Gus Ipul Serahkan Santunan dan Tawarkan Program Pemberdayaan

Belasungkawa untuk Affan, Gus Ipul Serahkan Santunan dan Tawarkan Program Pemberdayaan

Kemensos
Kemensos Beri Santunan Korban Unjuk Rasa, Gus Ipul: Disesuaikan dengan Kondisi

Kemensos Beri Santunan Korban Unjuk Rasa, Gus Ipul: Disesuaikan dengan Kondisi

Kemensos
Gus Ipul: Tokoh Lintas Agama dan Parpol Kompak Dukung Kebijakan Prabowo

Gus Ipul: Tokoh Lintas Agama dan Parpol Kompak Dukung Kebijakan Prabowo

Kemensos
Kemensos Salurkan Logistik dan Layanan Psikososial untuk Korban Kebakaran di Luwu Timur

Kemensos Salurkan Logistik dan Layanan Psikososial untuk Korban Kebakaran di Luwu Timur

Kemensos
Soal Pengelolaan Keuangan Sekolah Rakyat, Gus Ipul: Setiap Rupiah Adalah Harapan

Soal Pengelolaan Keuangan Sekolah Rakyat, Gus Ipul: Setiap Rupiah Adalah Harapan

Kemensos
Kemensos Kirimkan Bantuan Tanggap Darurat Senilai Rp 1.6 Miliar ke Pulau Enggano

Kemensos Kirimkan Bantuan Tanggap Darurat Senilai Rp 1.6 Miliar ke Pulau Enggano

Kemensos
Berjasa di Bidang Sosial, Gus Ipul Terima Bintang Mahaputera Adipurna dari Presiden RI

Berjasa di Bidang Sosial, Gus Ipul Terima Bintang Mahaputera Adipurna dari Presiden RI

Kemensos
Luhut Yakin Digitalisasi Bansos Bisa Hemat Anggaran hingga Rp 500 Triliun

Luhut Yakin Digitalisasi Bansos Bisa Hemat Anggaran hingga Rp 500 Triliun

Kemensos
Gus Ipul Dampingi Prabowo Pimpin Renungan Suci HUT Ke-80 RI di Kalibata

Gus Ipul Dampingi Prabowo Pimpin Renungan Suci HUT Ke-80 RI di Kalibata

Kemensos
Paduan Suara Sekolah Rakyat Tampil di Istana pada Upacara HUT Ke-80 RI

Paduan Suara Sekolah Rakyat Tampil di Istana pada Upacara HUT Ke-80 RI

Kemensos
Syukuran HUT ke-80 RI, Gus Ipul Ajak Jajaran Kemensos Kerja Berdampak

Syukuran HUT ke-80 RI, Gus Ipul Ajak Jajaran Kemensos Kerja Berdampak

Kemensos
Mensos Gus Ipul Temui Sinta Nuriyah Wahid, Antar Undangan Upacara 17 Agustus dari Presiden

Mensos Gus Ipul Temui Sinta Nuriyah Wahid, Antar Undangan Upacara 17 Agustus dari Presiden

Kemensos
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com