KOMPAS.com – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko berharap kolaborasi Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Ponorogo dengan Kementerian Sosial (Kemensos) dapat segera mengatasi masalah disabilitas intelektual yang sudah bertahun-tahun menjadi pekerjaan rumah.
Untuk itu, dia akan menemui Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam waktu sesegera mungkin di Jakarta guna merumuskan kerja sama yang baik. Dia juga akan membawa konsep kebijakan memutus masalah tersebut selama satu generasi.
“Saya akan sowan ke Bunda (Mensos) memaparkan konsep saya dan kemudian terjadi kolaborasi dengan Kemensos,” kata Sugiri, saat bertemu Risma di pendopo Kantor Bupati Ponorogo, Senin (14/6/2021).
Sugiri yakin, kolaborasi ini bisa mengatasi kasus penyandang disabilitas intelektual di beberapa desa di Kabupaten Ponorogo.
Terkait berbagai pandangan dan hasil studi yang menyatakan masalah tersebut muncul karena adanya inses, airnya jelek, atau kurang gizi, Sugiri tidak ingin berkomentar.
Baca juga: Sidang Korupsi Bansos, Saksi Ungkap Pemilik Perusahaan Penyuplai Barang ke Kemensos
“Semuanya saya anggap benar. Yang belum adalah bagaimana kami mengatasinya dengan langkah nyata. Nah mengatasi ini bersama Bu Mensos kami carikan solusi, sehingga masalah ini bisa diatasi,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Sedikit buka kartu tentang konsep yang akan dipaparkannya di hadapan Risma, Sugiri mengungkapkan, akan lebih “menertibkan” masalah keturunan atau nasab dari warga setempat.
Sebelum mereka menikah, pihaknya akan memastikan lebih dulu pasangan calon pengantin tidak berasal dari kekerabatan yang dekat.
“Bisa ditelusuri. Si A keturunan siapa, bin siapa. Si B anak siapa binti siapa. Akan lebih terdeteksi,” katanya.
Sugiri juga tidak menolak hal ini dilakukan dengan mendirikan semacam asrama. Di dalamnya juga akan diajarkan membaca, berhitung, mengaji dan keterampilan.
Baca juga: Jadi Kepanjangan Tangan Kemensos, TKSK Diminta Mensos Risma Lakukan 3 Hal Ini
“Dengan begitu mereka terpancing untuk berpikir, berkreasi, dan berkarya. Diajari berkarya bikin tasbih atau apa saja, sehingga otak biasa berpikir,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Risma menyinggung pula perlunya mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Kemensos siap bekerja sama dengan Pemkab Ponorogo,” tegas mantan Wali Kota Surabaya tersebut.
Ada dua desa yang kerap disebut sebagai kampung idiot, yakni Desa Krebet Kecamatan Jambon dan Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong Ponorogo.
Setelah dilantik menjadi Menteri Sosial, Risma telah melaksanakan kunjungan kerja di dua desa tersebut.
Dalam kunjungannya, Risma menyerahkan bantuan berupa sembako, kursi roda, alat pelindung diri (APD), alat pembuat keset, serta bahan batik ciprat dan uang tunai.
Baca juga: Akselerasi Penurunan Kemiskinan secara Inklusif, Mensos Ajak Penerima Bansos Manfaatkan SKA
Lewat bantuan ini, warga berkebutuhan khusus (disabilitas) di Jambon dan Balong dapat dilatih untuk menerima program pemberdayaan sosial.