KOMPAS.com – Kepala Kantor Pos Komodo 86700, Nusa Tenggara Timur (NTT) Tri Rahayu Ningtiah mengatakan, Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial ( Kemensos) sebanyak Rp 7.587.900.000 sudah disalurkan ke tiga kabupaten di Pulau Flores.
“Kantor Pos Komodo membawahi tiga kabupaten di Pulau Flores, yaitu Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur. Sebanyak 98 persen BST sudah disalurkan,” kata Tri dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (17/2/2021).
Tri menerangkan, proses penyaluran BST kepada keluarga penerima manfaat ( KPM) dilakukan dengan tiga cara, yakni penyaluran di kantor pos, penyaluran lewat komunitas, dan pengiriman langsung ke rumah atau door to door.
Tiga metode penyaluran tersebut, jelas Tri, dilakukan pihak kantor pos untuk mengurangi potensi munculnya kerumunan.
Baca juga: Dinsos Tangsel Sebut Baru 38 Keluarga Pasien Covid-19 Meninggal yang Ajukan Santunan ke Kemensos
“Untuk penyaluran BST di kantor pos, aktivitas pembayaran hanya dihadiri sebagian kecil KPM saja. Dari 100 persen, hanya lima persen saja yang hadir. Jadi, masih mematuhi protokol kesehatan (prokes),” jelasnya.
Begitu pula dengan penyaluran BST lewat komunitas dilakukan di titik tertentu pada masing-masing kecamatan.
“Misalnya, pada kecamatan dengan sepuluh desa. Kami bagi menjadi empat titik agar tidak terjadi penumpukan orang,” terang Tri.
Sementara itu, untuk model door to door, pemberian BST difokuskan untuk KPM penyandang disabilitas dan lanjut usia (lansia). Tujuannya adalah menjaga para KPM yang rentan terpapar Covid-19.
Baca juga: 120 Ahli Waris Pasien Covid-19 di Jakarta Pusat Belum Dapat Santunan dari Kemensos
Tri menuturkan, setiap petugas pos yang mengantarkan BST dijamin dalam keadaan sehat. Bahkan, pihak PT Pos Indonesia selalu mengedukasi petugas tentang protokol mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan menjaga jarak (3M).
“Protokol 3M selalu kami berikan kepada para petugas dan KPM. Kami juga membagikan vitamin, alat pelindung diri (APD), dan hand sanitizer kepada para pegawai,” lanjut Tri.
Sekadar informasi, PT Pos Indonesia (Persero) menjadi mitra Kemensos dalam menyalurkan BST kepada para KPM terdampak Covid-19.
Baca juga: Harga Lelang Rolls-Royce Kemensos Diturunkan hingga Rp 3,6 Miliar, tetapi Tak Ada yang Minat
Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menegaskan, komitmen Pos Indonesia salah satunya adalah memastikan penyaluran BST dilakukan sesuai prokes.
“Kami menerapkan prokes secara lengkap. Semua APD digunakan. Terlebih di tempat dengan kasus positif Covid-19 tinggi,” ujarnya.
Adapun besaran BST yang diberikan di tiga kaputen tersebut adalah Rp 300.000 per KPM
Adanya BST dari Kemensos tersebut rupanya disambut positif oleh para KPM di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Salah satu KPM, Sesiana Jun mengatakan, keluarganya merasa bersyukur bisa menerima BST dari Kemensos. Terlebih, selama pandemi, suaminya tidak bekerja sehingga tidak memperoleh penghasilan.
Baca juga: Kemensos Upayakan Hasil Lelang Rolls-Royce dan Mercedes-Benz untuk Korban Bencana
“Karena wisata sepi dan tidak ada pemasukan, jadi tidak bekerja. Uang BST ini bisa kami gunakan untuk kebutuhan satu minggu dengan membeli telur, ikan, dan beras,” kata dia.
Hal senada disampaikan Elisabet Ganjul. Menurutnya, BST sangat membantunya membeli keperluan rumah tangga, seperti garam dan beras.
Elisabet yang setiap harinya berprofesi sebagai petani, mengaku sangat terbantu dengan BST yang diberikan.
“Suami saya seorang kru kapal juga mengalami kesulitan akhir-akhir ini. Jadi saya berharap BST ini bisa terus dilanjutkan. Kami tidak tahu sampai kapan pandemi Covid-19 berakhir,” tuturnya.
Baca juga: Kemensos Upayakan Hasil Lelang Rolls-Royce dan Mercedes-Benz untuk Korban Bencana
Perlu diketahui, sebagai salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas, Labuan Bajo terus membenahi sektor pariwisata.
Seiring diterapkannya era kenormalan baru atau new normal di berbagai sektor, Labuan Bajo pun mengikuti. Salah satu cara yang dilakukan adalah lewat pelaksanaan prokes.
Penerapan prokes tersebut diharapkan dapat mendukung rencana pembukaan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo secara bertahap. Dengan begitu, diharapkan pariwisata dan ekonomi Labuan Bajo bisa bergerak kembali seperti semula.