KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Juliari P BatuBara mengatakan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial (Puslitbangkesos) perlu membuat survei lagi terkait penerapan bantuan sosial (bansos) setelah Covid-19.
"Karena survei tersebut berguna untuk mengukur kekonsistenan kami," kata dia dalam keterangan tertulis.
Mensos menyampaikan pernyataan itu pada Seminar Eksekutif Hasil Penelitian Bantuan Sosial Covid-19," Kamis (23/07/2020).
Lebih lanjut, ia mengatakan, untuk mendapatkan survei yang baik, harus dilakukan secara berkala dengan melihat trennya, bukan hasil satu survei saja.
Baca juga: Realisasi Anggaran Capai 63,42 Persen, Kemensos Dorong Perputaran Ekonomi
"Saat Covid-19 ini, kemapanan dan kemandirian ekonomi sedang diuji, sehingga survei yang dilakukan ini semuanya untuk membuatkan suatu koridor," jelasnya.
Meski demikian, ia mengaku, memang tidak mungkin dalam satu program bisa meng-cover semua responden.
Survei penelitian yang diprakarsai Kementerian Sosial (Kmensos) tersebut bertujuan untuk merangsang penyusunan kebijakan publik bidang kesejahteraan sosial, khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19 yang mengacu pada hasil riset atau data faktual.
Selain itu, survei juga bertujuan menyampaikan hasil penelitian terkait masalah sosial kekinian yang telah diselenggarakan Puslitbangkesos kepada unit tehnis terkait.
Adapun, pemaparan hasil penelitian tersebut diwakili tim Peneliti Puslitbangkesos Hari Harjanto yang berjudul Implementasi Mekanisme Penyaluran Bantuan Sosial Sembako di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Selain itu, pemaparan juga diwakili Badrun Susantyo dengan judul Bantuan Sosial Tunai Bagi Keluarga Terdampak Covid-19.
Baca juga: Kemensos Bagikan 508.077 BST ke Banten, Daerah dengan Banyak Pekerja Dirumahkan
Dalam acara tersebut, Menteri Juliari juga berterima kasih atas saran yang diberikan para pembahas yang terdiri dari Lembaga Lingkar Madani Indonesia yang diwakili Ray Rangkuti, Lembaga Survei Alvara yangdiwakili oleh Hasanuddin Ali.
Tak lupa ia juga berterima kasih atas kritik membangun dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang diwakili Rusli Cahyadi dan Lembaga Sosiologi Universitas Indonesia yang diwakili Ida Ruwaida Noor.
"Ini menjadi mekanisme kontrol terhadap kinerja kami di pemerintahan.” kata Mensos.