KOMPAS.com – Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) Syahabuddin meninjau langsung proses pendistribusian bantuan sosial ( bansos) sembako di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan.
“Kedatangan saya di sini untuk memastikan bahwa distribusi sembako bantuan presiden di tempat ini berjalan cepat dan tepat sasaran,” ungkapnya, Minggu (3/5/2020).
Syahabudin pun menjelaskan, bansos sembako ini rencananya untuk menjangkau 1,9 juta keluarga terdampak Covid-19. Bansos dengan nilai Rp 600.000 per keluarga ini akan disalurkan sebulan dua kali.
Untuk sebarannya, bantuan disalurkan kepada masyarakat terdampak Covid-19 di DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek), mulai Senin (20/4/2020).
Saat ini pendistribusian bansos menggandeng PT Pos Indonesia yang didukung personel TNI dan dibantu Ketua RW dan RT di wilayah setempat.
Baca juga: Mensos: Tak Usah Ribut Data Bansos, Semua Bisa Diselesaikan Kekeluargaan
"Saya kira Pak RT dan Pak RW lebih tahu daripada kita bagaimana kondisi warganya. Oleh sebab itu, pelibatan RT/RW, kelurahan, kecamatan hingga pemerintah provinsi wajib dilakukan agar bantuan yang disalurkan benar-benar tepat sasaran," tegasnya.
Adapun, bansos yang didistribusikan di daerah Manggarai RW 10 sebanyak 297 paket dengan rincian tersebar di 11 RT.
Pada kesempatan ini, ketua RW 10 Kelurahan Manggarai menyampaikan, sejumlah masyarakat di wilayahnya telah menerima bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Namun demikian, mereka juga mendapatkan lagi bansos sembako bantuan presiden, sedangkan masih ada warga yang belum mendapatkan bantuan.
Menanggapi hal tersebut, Syahabuddin mengutip apa yang disampaikan Mensos untuk memberikannya kepada masyarakat yang belum menerima.
Baca juga: Mensos Minta Masyarakat yang Dapat Bansos Lebih dari Satu Kali untuk Berbagi
“Kalau ada masyarakat yang sudah menerima bantuan, tapi ternyata sudah mendapatkan bantuan, misalnya dari Pemprov DKI tadi, ya sebaiknya bansos sembako ini diberikan ke tetangganya yang belum mendapatkan,” terangnya.
Shayabudin berharap, berbagai langkah yang dilakukan Kementerian Sosial (Kemensos) dapat mempermudah upaya kepala daerah untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
“Untuk menghindari penumpukan bantuan kepada orang yang sama, maka perlu dilakukan pemutakhiran data yang tepat,” tegasnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Adapun, peninjauan pendistribusian bansos sembako yang dilakukan Syahabuddin merupakan tugas langsung dari Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara.
Baca juga: Data Bansos Bermasalah, Mensos Minta Pemda Lengkapi
Pada Minggu (4/5/2020), Mensos Juliari bersama seluruh jajaran Kemensos secara serentak juga mengawal proses distribusi bansos di berbagai titik di Jakarta.
Juliari sebelumnya telah menginstruksikan jajarannya untuk terus memonitor proses distribusi bansos bagi masyarakat terdampak covid-19.
Dia ingin memastikan penyaluran bansos tepat sasaran, khususnya untuk masyarakat miskin dan rentan.
“Prioritas distribusi bantuan harus berjalan cepat dan tepat, berdasarkan data yang disampaikan oleh daerah,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Baca juga: Jika Ada Warga yang Tak Kebagian Bansos, Mensos Serahkan ke Pemda