KOMPAS.com – Perwakilan anak-anak Komunitas Adat Terpencil ( KAT) dari tiga wilayah menyampaikan keinginannya untuk berkuliah kepada Menteri Sosial Juliari P. Batubara
“Saya mau beasiswa pak menteri. Beasiswa sampai dengan kuliah,” kata Steffani Ambefi, siswa kelas X dari Sumba Barat Daya.
Keinginan untuk berkuliah juga dimiliki siswa kelas XII dari Desa Batu Baja, Kecamatan Lembor Selatan, Manggarai Barat, Hillaris Supriyanto. Hillaris mengatakan, dirinya mantap ingin berkuliah setelah lulus sekolah.
Keinginan dari anak-anak KAT tersebut disampaikan langsung kepada Menteri Sosial Juliari P. Batubara, pada Festival Generasi Emas KAT 2019, di Aula Hotel Wisata Cibubur Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Baca juga: Menristekdikti Sebut Mahasiswa Papua Masih Ingin Kuliah Sampai Selesai
Kehadiran Jualiari di Festival Generasi Emas KAT 2019 disambut meriah oleh anak-anak KAT. 56 Anak-anak KAT yang datang jauh dari Jakarta menunggu-nunggu kedatanganya.
Juliari pun tampak bahagia ketika bertemu anak-anak KAT. Ia menyalami mereka, dan memberikan pidato singkat.
“Saya ingin langsung berbicara saja dengan anak-anak,” kata Juliari.
Juliari yang mendengar keinginan anak-anak KAT meyakinkan mereka bahwa keinginan tersebut bisa tercapai.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Rp 7,5 Triliun untuk KIP Kuliah
“Pak Jokowi akan meluncurkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Jadi nanti mungkin bisa dibantu ya,” kata Juliari.
Dilaksanakannya kegiatan Festival Generasi Emas KAT 2019 menurut Juliari merupakan bentuk nyata hadirnya negara.
“Bahkan ini bukti bahwa negara ingin kalian maju. Kalau kalian maju, negara juga akan ikut maju,” kata Juliari.
JLebih lanjut, Juliari juga menyatakan keinginannya untuk berkunjung ke lokasi KAT dalam waktu dekat.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Pepen Nazaruddin yang hadir dalam acara itu menyatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk mendorong anak-anak KAT menjadi agen perubahan.
“Mereka diharapkan mampu memotivasi, mendorong, dan membangun relasi antar warga KAT dan masyarakat sekitar untuk bersama-sama mendayagunakan seluruh potensi dan sumber daya untuk menghadapi keterbatasan yang dihadapi,” kata Pepen.