KOMPAS.com - Menteri Sosial Juliari P Batubara menyatakan pentingnya integrasi dalam pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Integrasi data dinilai penting untuk mendukung ketepatan sasaran dalam pemberian bantuan sosial ( Bansos) yang bernilai puluhan triliun.
Hal tersebut ia sampaikan usai mendengarkan paparan Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial (Pusdatin Kesos) Mirza Pahlevi mengenai mekanisme penggantian kepesertaan Penerima Biaya Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) yang berbasis pada DTKS.
Selain itu, soal peran pemerintah daerah, baik dalam verifikasi dan validasi data PBI-JK, maupun dalam penetapan penerima manfaat program Bansos.
“Saya minta terus dikaji berbagai upaya untuk meningkatkan koordinasi dan mencari solusi dari tantangan pengelolaan data,” ujar Juliari di Gedung Cawang Kencana yang kini menjadi kantor Pusdatin Kesos menurut keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (30/10/2019).
Baca juga: Penyaluran Bansos Berbasis NIK, Mendagri dan Mensos Harap Kian Tepat Sasaran
Usai mendengarkan paparan mengenai pengelolaan data Bansos, pada kesempatan tersebut Juliari juga memeriksa sejumlah fasilitas, sarana, dan prasarana di kantor Pusdatin Kesos.
Bersama Sekretaris Jenderal Kemensos Hartono Laras, Inspektur Jenderal Kemensos Dadang Iskandar, Staf Ahli Menteri Bidang Aksesibilitas Sosial Sonny W Manalu, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesejahteraan Sosial Harry Z. Soeratin, Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial Syahabuddin, dan juga sejumlah pejabat struktural dan fungsional ia memeriksa setiap ruangan.
Juliari kemudian memberi perhatian khusus pada keamanan ruang server yang dikelola oleh Pusdatin Kesos.
“Saya minta ada protokol keamanan yang lebih ketat. Baik dalam arti memberikan akses khusus kepada orang yang berkepentingan. Juga memastikan aman dari serangan siber,” ujarnya.
Baca juga: Perluas Jangkauan Bansos, Kemensos Sebut Pentingnya Kerja Sama dengan Organisasi Sosial
Sebelum mengakhiri kunjungannya, Juliari berpesan agar Gedung Cawang Kencana beserta fasilitas di dalamnya dapat dikelola dan dirawat dengan baik.
“Gunakan gedung dan fasilitas yang ada di gedung ini secara optimal dengan memperhatikan selain keamanan, juga kenyamanannya. Juga pegawai agar tidak membawa barang tertentu yang berbau menyengat yang mengganggu suasana kerja,” pesannya kepada para pejabat dan pegawai yang hadir.