KOMPAS.com – Menteri Sosial ( Mensos) RI, Juliari Peter Batubara mengawali masa tugas dengan mengunjungi wilayah terdampak bencana gempa bumi, likuifaksi, dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
Salah satu agenda Mensos adalah memastikan secara langsung penyaluran bantuan pasca-bencana yang terjadi Jumat (28/9/2018) lalu.
“Kami telah menyalurkan sejumlah bantuan kepada para korban terdampak bencana gempa bumi, likuifaksi, dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah,” ujar Menteri Juliari di Palu, Selasa (29/10/2019) menurut keterangan tertulis.
Baca juga: Hunian Tetap Korban Gempa Palu Terbangun 300 Unit
Ia melanjutkan, bantuan yang diberikan berupa bantuan logistik selama masa tanggap darurat, santunan untuk ahli waris, dan bantuan jaminan hidup.
“Penyaluran bantuan secara umum berjalan baik,” kata Juliari.
Mensos merinci bantuan yang diberikan kepada korban bencana alam tersebut dengan total santunan untuk ahli waris yang telah disalurkan senilai Rp 28,59 miliar.
“Rinciannya satu ahli waris Kota Palu, santunan disalurkan kepada 1.383 jiwa dengan nilai total Rp 20,745 miliar. Di Sigi 378 jiwa dengan nilai Rp 5,67 miliar,” imbuh dia.
Santunan untuk Donggala, lanjut Mensos, diberikan untuk 130 jiwa dengan nilai Rp 1,95 miliar dan Parigi Moutong sebanyak 15 jiwa dengan nilai Rp 225 juta.
Baca juga: Setahun Gempa Palu: Kami Yakin Anak Kami Pasti Kembali...
Selain santunan ahli waris, Menteri Juliari juga merinci bantuan untuk jaminan hidup kepada pengungsi.
“Nilainya (jaminan hidup) adalah Rp 10.000 per hari untuk satu orang selama 60 hari setelah melalui verifikasi oleh pemerintah daerah,” imbuh dia.
Mensos meneruskan, realisasi bantuan ini telah diberikan kepada 15.949 kepala keluarga (KK) (63.891 orang) dengan nilai total Rp 38,334 miliar.
“Rinciannya di Palu kepada 10.581 KK (39.400 jiwa) senilai Rp 23,64 miliar. Di Sigi kepada 4.177 KK (15.191 jiwa) senilai Rp 9,114 miliar dan Donggala sebanyak 1,191 KK (9.300 jiwa) senilai Rp5,58 miliar,” imbuh Juliari.
Menteri Sosial juga meninjau proses rehabilitasi Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Tatura, Palu, Sulawesi Tengah. Makam ini ikut rusak karena gempa berkekuatan 7,4 skala richter itu.
“Rehabilitasi merupakan bagian dari perawatan TMPN yang menjadi perwujudan semangat menghargai jasa para pahlawan nasional,” kata Juliari.
Rehabilitasi itu meliputi pagar samping, gapura dan huruf timbul, gazebo, pengecatan pagar dalam, serta pengecatan gudang 2 unit.
Menurut Mensos, rehabilitasi TMPN perlu dilakukan untuk menggelorakan kembali semangat kepahlawanan sesuai tugas Kemensos.
“Tugas Kemensos dan semua komponen bangsa adalah perlu meningkatkan penanaman semangat kepahlawanan,” kata Mensos Juliari.
Baca juga: Setahun Pasca-gempa, Palu Mencoba Bangkit...
Kemensos juga menerima usul permintaan jaminan hidup dari Kabupaten Sigi untuk 13.636 KK (53.514 jiwa) senilai Rp 32,108 miliar.
“Kemensos bersama Dinas Sosial setempat sedang melakukan proses pembayaran dan validasi lanjutan data penerima bantuan jaminan hidup yang diajukan,” kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat.
Permintaan itu dilayangkan melalui Surat Bupati Sigi Nomor 367-453 Tahun 2019 Tanggal 7 Oktober 2019 dan Surat Nomor 367-453 Tahun 2019 tanggal 17 Oktober 2019.
Turut hadir pula dalam kunjungan ini mendampingi Mensos, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat, Dirjen Pemberdayaan Sosial, Pepen Nazaruddin, serta Staf Ahli Menteri Bidang Aksesibilitas Sosial yang juga Plt Karo Humas, Sonny W Manalu.
Selain beberapa agenda tersebut, kunjungan Menteri Sosial di Palu juga sekaligus untuk menyiapkan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo.