Pulihkan Papua dan Papua Barat, Kemensos Kucurkan Bantuan Rp 7,3 Miliar

Kompas.com - 11/09/2019, 09:24 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

Menteri Sosial Gumiwang (memakai topi khas Papua) Agus Kartasasmita didampingi Gubernur Papua Luka Enembe (memakai batik merah) menyerahkan bantuan untuk korban kerusuhan di Papua dan Papua Barat, di Jayapura, Selasa (10/9/2019)DOK. Humas Kementerian Sosial Menteri Sosial Gumiwang (memakai topi khas Papua) Agus Kartasasmita didampingi Gubernur Papua Luka Enembe (memakai batik merah) menyerahkan bantuan untuk korban kerusuhan di Papua dan Papua Barat, di Jayapura, Selasa (10/9/2019)


KOMPAS.com
– Pemerintah melalui Kementerian Sosial ( Kemensos) menyalurkan bantuan Rp 7,3 miliar, untuk memulihkan kondisi di Papua dan Papua Barat pasca kerusuhan Agustus lalu.

Dari jumlah itu, Provinsi Papua akan mendapat Rp 1,210 miliar dan Provinsi Papua Barat Rp 6,090 miliar.

Menteri Sosial ( Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita yang menyerahkan bantuan itu di Jayapura, Selasa (11/09/2019) mengatakan, bantuan ini merupakan salah satu wujud kehadiran negara dalam penanganan bencana sosial.

“Pemerintah dan Kemensos punya komitmen tinggi bersama-sama dengan masyarakat melakukan upaya-upaya pemulihan pasca bencana sosial yang terjadi di Jayapura, Manokwari, Sorong dan Fakfak,” kata Mensos seperti dalam keterangan tertulisnya.

Lebih terperinci, untuk Provinsi Papua bantuan Rp 1,210 miliar ditujukan kepada 242 unit usaha di Kota Jayapura masing-masing mendapat Rp 5 juta.

Baca juga: Kemensos Terjunkan Tim Validasi Penerima PKH di Papua dan Papua Barat

Kemudian unuk Provinsi Papua Barat, bantuan disalurkan kepada 31 unit usaha di Kota Sorong masing-masing sebesar Rp. 5 juta. Bantuan juga disalurkan untuk satu orang korban luka di Kota Sorong Rp 5 juta.

Di Kabupaten Manokwari bantuan diberikan kepada 165 unit usaha masing-masing mendapat Rp 5.juta. Sedangkan di Kabupaten Fak Fak bantuan disalurkan kepada 1.021 unit usaha dengan nilai Rp 5juta per unit usaha,

“Bantuan yang disampaikan tersebut berupa bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP), dan Layanan Dukungan Psikososial,” kata Mensos.

Kepada masyarakat, Mensos menyatakan, Presiden Jokowi berharap bantuan pemerintah dapat bermanfaat meringankan beban penderitaan baik kepada korban maupun keluarga korban kerusuhan atau bencana sosial.

Baca juga: Jokowi dan Janjinya untuk Papua...

Dalam catatan Kemensos, kerusuhan yang terjadi di Papua telah membuat sejumlah warga mengungsi.

Di Papua, sebanyak 1.750 orang mengungsi di Lantamal X Jayapura, 350 orang di Pulau Kosong Jayapura, dan 200 orang di depan Pelabuhan Jayapura. Tercatat 242 tempat usaha rusak akibat kerusuhan.

Sementara itu, di Kota Sorong, total ada 7 rumah, dan 31 Unit Tempat Usaha rusak. Kerusakan juga terjadi pada fasilitas umum seperti pasar; rumah dewan adat, kantor dan fasilitas bank, angkutan kota, dan sebagainya.

Program penanganan konflik

Terkait kerusuhan, Agus Gumiwang menjelaskan Kemensos sendiri punya program dalam penanganan konflik.

Diantaranya melalui penguatan masyarakat dalam mencegah terjadinya konflik dengan melaksanakan kegiatan Keserasian Sosial dan Kearifan Lokal serta Harmoni Kebangsaan.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (memakai topi khas Papua) menyerahkan bantuan kepada korban kerusuhan di Papua dan Papua Barat, di Jayapura, Selasa (11/09/2019) DOK. Humas Kementerian Sosial Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (memakai topi khas Papua) menyerahkan bantuan kepada korban kerusuhan di Papua dan Papua Barat, di Jayapura, Selasa (11/09/2019)
Adapun untuk penanganan kedaruratan, kata Agus, Kemensos menanganinya melalui pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban terdampak, bantuan santunan korban luka maupun meninggal dunia.

“Sementara itu, untuk pemulihan pasca konflik dilakukan melalui bantuan layanan dukungan psikososial, dan bantuan stimulan penguatan usaha ekonomi, serta rekonsiliasi,” kata Mensos.

Baca juga: 9 Tuntutan Tokoh Papua Saat Bertemu Presiden di Istana

Tak cuma itu, Agus menjelaskan, Kemensos memastikan pula akses pada program-program perlindungan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) serta bantuan sosial lainnya terus berjalan.

Mensos menyatakan, dalam penanganan bencana konflik sosial tak cukup hanya dilakukan pemerintah, masyarakat pun harus berpartisipasi. Hal ini harus diljalankan secara professional sistemik dan berkelanjutan.

“Ini untuk menghindari kerugian yang lebih besar dan mencegah agar masalah yang sama tidak terjadi lagi,” kata dia.

Mensos menekankan, mencegah dan mengurangi risiko bencana wajib menjadi bagian dari rutinitas masyarakat sehari-hari.

Baca juga: Jokowi Janji ke Papua Paling Lambat Oktober

“Setidaknya dapat diawali dengan melihat dan mempelajari fakta bencana sosial terutama konflik sosial yang rutin mengancam masyarakat menjadi korban,” ujar Mensos..

Mensos menjelaskan, bagaimana dalam kondisi masyarakat beragam kultur dan semakin terbuka, bencana sosial atau konflik akan semakin mudah terjadi.

“Cepat atau lambat, informasi negatif yang diterima secara intens diinternalisasi dan membentuk watak agresif sehingga masyarakat cenderung permisif terhadap tindak kekerasan,” katanya.

Terkini Lainnya
BPK Apresiasi Kemensos, Gus Ipul: Pilihannya Satu, Jalankan Rekomendasi agar Semakin Baik
BPK Apresiasi Kemensos, Gus Ipul: Pilihannya Satu, Jalankan Rekomendasi agar Semakin Baik
Kemensos
Dukung Program Koperasi Desa Merah Putih, Kemensos Siap Kerahkan Jutaan KPM
Dukung Program Koperasi Desa Merah Putih, Kemensos Siap Kerahkan Jutaan KPM
Kemensos
Mensos Gus Ipul Bacakan Presensi Apel Perdana, ASN yang Bolos Akan Disanksi
Mensos Gus Ipul Bacakan Presensi Apel Perdana, ASN yang Bolos Akan Disanksi
Kemensos
Gus Ipul Serahkan Santunan untuk Keluarga Korban Longsor Mojokerto
Gus Ipul Serahkan Santunan untuk Keluarga Korban Longsor Mojokerto
Kemensos
Bencana Longsor di Mojokerto Timbulkan 10 Korban Jiwa, Kemensos Segera Salurkan Bantuan
Bencana Longsor di Mojokerto Timbulkan 10 Korban Jiwa, Kemensos Segera Salurkan Bantuan
Kemensos
Ramah Anak dan Penyandang Disabiitas, TBI STPL Bekasi Hadir untuk Semua Lapisan Masyarakat
Ramah Anak dan Penyandang Disabiitas, TBI STPL Bekasi Hadir untuk Semua Lapisan Masyarakat
Kemensos
Tinjau Korban Banjir di Bekasi, Mensos: Selama di Pengungsian, Kebutuhan Warga Akan Kami Cukupi
Tinjau Korban Banjir di Bekasi, Mensos: Selama di Pengungsian, Kebutuhan Warga Akan Kami Cukupi
Kemensos
Mensos dan Wamensos Bantu Siapkan Makan Sahur untuk Korban Banjir Bekasi
Mensos dan Wamensos Bantu Siapkan Makan Sahur untuk Korban Banjir Bekasi
Kemensos
Sekolah Rakyat Segera Diluncurkan, Mensos Gus Ipul: Khusus untuk Pelajar Miskin dan Miskin Ekstrem
Sekolah Rakyat Segera Diluncurkan, Mensos Gus Ipul: Khusus untuk Pelajar Miskin dan Miskin Ekstrem
Kemensos
Siapkan Pelatihan dan Pendidikan, Mensos Gus Ipul Ajak Penerima Bansos Jadi Mandiri
Siapkan Pelatihan dan Pendidikan, Mensos Gus Ipul Ajak Penerima Bansos Jadi Mandiri
Kemensos
Penuhi Kebutuhan Dasar Korban Banjir Jakarta, Bogor, dan Bekasi, Kemensos Gelontorkan Bantuan Rp 2 Miliar
Penuhi Kebutuhan Dasar Korban Banjir Jakarta, Bogor, dan Bekasi, Kemensos Gelontorkan Bantuan Rp 2 Miliar
Kemensos
Bersama BNN, Kemensos Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkotika
Bersama BNN, Kemensos Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkotika
Kemensos
Kemensos Salurkan Bantuan Rp 815,5 Juta untuk Korban Banjir di Jakarta
Kemensos Salurkan Bantuan Rp 815,5 Juta untuk Korban Banjir di Jakarta
Kemensos
Rayakan Ramadhan 2025, Mensos Gus Ipul Paparkan Pentingnya Kesalehan Sosial
Rayakan Ramadhan 2025, Mensos Gus Ipul Paparkan Pentingnya Kesalehan Sosial
Kemensos
Kemensos Salurkan Bansos untuk 223 Jiwa Korban Terdampak Banjir Bogor
Kemensos Salurkan Bansos untuk 223 Jiwa Korban Terdampak Banjir Bogor
Kemensos
Bagikan artikel ini melalui
Oke