Sentuh 1 Digit, Tantangan Menurunkan Angka Kemiskinan Makin Berat

Kompas.com - 14/02/2019, 20:30 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kementerian Sosial Andi ZA Dulung saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Teknis Bantuan Sosial Pangan Wilayah I di Bogor Icon Hotel and Convention, Jawa Barat, Kamis (14/2/2019).Dok. Humas Kementerian Sosial Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kementerian Sosial Andi ZA Dulung saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Teknis Bantuan Sosial Pangan Wilayah I di Bogor Icon Hotel and Convention, Jawa Barat, Kamis (14/2/2019).


KOMPAS.com
 – Menurunnya angka kemiskinan Indonesia hingga mencapai 9,66 persen adalah merupakan kebangaan bagi Direktur Jenderal (Dirjen) Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kementerian Sosial Andi ZA Dulung.

Namun demikian, Andi mengatakan, penurunan angka kemiskinan yang sudah mencapai satu digit itu, membuat upaya menurunkannya lagi akan semakin berat.

“Ini terjadi karena karena orang-orang miskin sudah berada di kantung terdalam dan terpencil,” ujar Andi ZA Dulung saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Teknis Bantuan Sosial Pangan Wilayah I di Bogor Icon Hotel and Convention, Jawa Barat, Kamis (14/2/2019).

Baca juga: Kemiskinan "Single Digit," Buah Kebijakan Semua Periode Pemerintahan

Selain kantung-kantung kemiskinan yang terpencil, kesulitan lain dari menurunkan angka kemiskinan berkaitan dengan verifikasi dan validasi data.

Sebagai gambaran, Andi menjelaskan dengan menggunakan contoh kasus. Misalnya bila Badan Pusat Statistik menyatakan angka kemiskinan di suatu wilayah adalah 6 persen, ini berarti akan ada 12 persen penduduk yang mendapat bantuan sosial pangan.

"Maka dari itu, jika masih ada orang miskin yang belum mendapat bantuan, kemungkinan disebabkan masih adanya orang yang tidak berhak menerima bantuan tetapi masih masuk ke dalam data penerima bantuan," kata Andi ZA Dulung dalam keterangan tertulisnya

Hal itulah yang mendasari gencarnya himbauan untuk melakukan verifikasi dan validasi data penerima bantuan. Apalagi memperbaiki data yang dilakukan kepala daerah adalah amanah undang-undang.

“Untuk itu, kami akan buat surat edaran agar nama-nama penerima bantuan ditampilkan di tempat umum. Ini yang dapat mendorong masyarakat melakukan musyawarah,” kata Andi.

Lebih lanjut, Andi Dulung mengatakan data yang mencakup banyak variable harus terus menerus diperbaharui. Oleh karena itu, pihaknya ingin meningkatkan kesadaran semua pihak sadar terhadap pentingnya validasi data masyarakat kemiskinan karena sangat dinamis.

“Jika ada kebakaran atau warga meninggal dunia. Mungkin mereka itu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) wilayah kita, lakukan update segera,” paparnya.

Tugas memperbaharui data kemiskinan pada tahun ini pun semakin berat. ini karena 
seluruh bantuan di daerah direncanakan beralih pada Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT).

Baca jugaMensos Optimistis Angka Kemiskinan Bisa Turun ke 9 Persen Tahun Ini

Dukungan Polri

Meski demkian, Andi Dulung memastikan bahwa tugas memperbaharui data akan mendapat dukngan penuh dari Polri.

Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos, Andi ZA Dulung (sedang memegang pukulan gong) bersama Kombes Pol Ter Pratiknyo (samping kiri Andi) membuka Rakor Teknis Bantuan Sosial Pangan Wilayah I di Bogor Icon Hotel and Convention, Jawa Barat, Kamis (14/2/2019).Dok. Humas Kementerian Sosial Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos, Andi ZA Dulung (sedang memegang pukulan gong) bersama Kombes Pol Ter Pratiknyo (samping kiri Andi) membuka Rakor Teknis Bantuan Sosial Pangan Wilayah I di Bogor Icon Hotel and Convention, Jawa Barat, Kamis (14/2/2019).
Satgas Pendataan dan Sosialisasi Mabes Polri, Kombes Pol Ter Pratiknyo yang hadir dalam acara tersebut mengamini hal itu. Ini karena salah satu inti tugas Polri, yakni meminimalisir terjadinya tindak kejahatan dalam proses penyaluran bansos pangan.

“Hal itu sesuai dengan Nota Kesepahaman antara Kemensos RI dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 1 Tahun 2019 yang telah ditandatangani pada 11 Januari 2019,” ucap  Kombes Pol Ter Pratiknyo.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Polri melaksanakan peran tersebut dengan cara tindakan mendorong dan pendampingan update data, pendampingan kegiatan sosialisasi, pengamanan distribusi, mendorong percepatan pelaksanaan program bansos pangan, dan penegakkan hukum terhadap penyimpangan program bansos pangan.

“Yakinlah, bahwa kami Polri mendorong keberhasilan pemerintah dalam membangun kesejahteraan masyarakat melalui penyaluran bansos pangan,” ujarnya.

Selain untuk sinkronisasi data sasaran yang valid, pelaksanan Rakor Teknis Bantuan Sosial Pangan Wilayah I bertujuan juga untuk membangun kesepahaman dan sinergitas para pihak yang terlibat dalam penyaluran bansos pangan.

Sebagai informasi, rakor yang berlangsung dari 13-16 Februari 2019 diselenggarakan oleh Direktorat Penanganan Fakir Miskin Wilayah I. Adapun jumlah peserta yang hadir sebanyak  420 orang. Mereka berasal dari 11 provinsi se-Sumatera dan Jawa Barat.

Terkini Lainnya
Bakti Sosial ke Pulau Kei Besar, Risma Serap Aspirasi Warga dan Berikan Solusi
Bakti Sosial ke Pulau Kei Besar, Risma Serap Aspirasi Warga dan Berikan Solusi
Kemensos
Mensos Risma Launching Perpustakaan Digital Pertama di Kapal Perang Indonesia
Mensos Risma Launching Perpustakaan Digital Pertama di Kapal Perang Indonesia
Kemensos
Mensos Risma Gelontorkan Berbagai Bantuan untuk Masyarakat Pulau Kei Besar
Mensos Risma Gelontorkan Berbagai Bantuan untuk Masyarakat Pulau Kei Besar
Kemensos
Dengan KRI Teluk Weda 526, Kemensos Dijadwalkan Bawa dan Salurkan Bantuan ke Pulau Kei Besar
Dengan KRI Teluk Weda 526, Kemensos Dijadwalkan Bawa dan Salurkan Bantuan ke Pulau Kei Besar
Kemensos
28.775 Wirausahawan Mandiri Dihasilkan dari Program Pena Kemensos, Lampaui Target
28.775 Wirausahawan Mandiri Dihasilkan dari Program Pena Kemensos, Lampaui Target
Kemensos
Ciptakan Wirausahawan Baru dan Sukses, Mensos Risma Luncurkan Program Pena Muda
Ciptakan Wirausahawan Baru dan Sukses, Mensos Risma Luncurkan Program Pena Muda
Kemensos
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas
Kemensos
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih
Kemensos
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI
Kemensos
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur
Kemensos
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini
Kemensos
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas
Kemensos
Selain Kirim Bantuan, Mensos Risma Akan Pasang Alarm Bencana di Gunung Semeru
Selain Kirim Bantuan, Mensos Risma Akan Pasang Alarm Bencana di Gunung Semeru
Kemensos
Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos
Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos
Kemensos
Lebaran di KBRI Paris, Risma Berbagi Cerita dan Promosikan Produk Lokal
Lebaran di KBRI Paris, Risma Berbagi Cerita dan Promosikan Produk Lokal
Kemensos
Bagikan artikel ini melalui
Oke