BEKASI, KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan pentingnya pendataan penyandang disabilitas. Data akurat dibutuhkan Kementerian Sosial ( Kemensos) agar dapat memiliki peta populasi penyandang disabilitas di Indonesia.
Dengan adanya data lengkap tentang jumlah penyandang disabilitas, ia melanjutkan, bisa membantu pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang tepat dan baik. Saat ini, masih terjadi perbedaan data tentang jumlah penyandang disabilitas.
“Contohnya di Susenas 2012 itu ada 6 juta penyandang disabilitas, sementara di SUPAS 2015 ada 20 juta. Itu kan ada perbedaan yang luar biasa. Perbedaan itu dari mana,” ucap Agus usai membuka acara Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2018 di Summarecon Mall Bekasi, Minggu (2/12/2018).
Selama ini, data yang digunakan Kemensos untuk program-programnya selama ini berasal dari data yang dimiliki oleh Basis Data Terpadu (BDT).
“Dari data tersebut, 40 persennya merupakan warga termisikin dan kami sudah memiliki data berdasarkan nama dan alamat. Nah, dari data itu baru kami bisa data berapa jumlah penyandang disabilitasnya,” papar Agus.
Daftar ke dinas sosial
Untuk itu, Kemensos terus mendorong masyarakat dan keluarga yang memiliki anggota penyandang disabilitas mendaftarkan anggota keluarganya ke dinas sosial. Pendaftaran bisa dilakukan baik di tingkat kota atau pun provinsi.
Bagi Agus, salah satu manfaat dari pendataan penyandang disabilitas yang baik dan akurat adalah Kartu Penyandang Disabilitas (KPD) yang akan segera diluncurkan.
“Kami besok akan meluncurkan kartu penyandang disabilitas atas amanah dari Undang-undang dan atas dorongan dari Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia,” ucap Agus.
Nantinya, KPD akan dapat dikembangkan menjadi kartu yang memiliki banyak manfaat dan tidak sekadar kartu penanda identitas.
Sebagai informasi, acara Hari Disabilitas Internasional 2018 diselenggarakan untuk memperingati hari disabilitas sedunia setiap tanggal 3 Desember. Pemerintah kali ini mengangkat tema “Indonesia Inklusi dan Ramah Disabilitas.”
Acara yang diselenggarakan pada 2 dan 3 Desember 2018 di Summarecon Mall Bekasi ini dimeriahkan pamerah hasil karya penyandang disabilitas. Selain itu, stan layanan iklusi bagi penyandang disabilitas juga dipamerkan di sini.