Tingkat Kemiskinan Penduduk Indonesia Menurun, Ada Apa di Balik Itu?

Kompas.com - 17/07/2018, 18:44 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

 

KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan catatan bahwa tingkat kemiskinan  penduduk Indonesia per Maret 2018 sebesar 9,82 persen.

Jumlah tersebut dikatakan sebagai yang terendah sejak era krisis moneter (krismon) pada 1998. Kala itu, tingkat kemiskinan Indonesia mencapai 24,2 persen.

"Ini pertama kali Indonesia mendapatkan tingkat angka kemiskinan satu digit, terendah sejak 1998," ujar Kepala BPS Suhariyanto seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com pada Senin (16/7/2018).

Meskipun demikian, kata dia, pada dasarnya penurunan jumlah penduduk dalam catatan itu tidak yang paling tinggi. BPS mencatat, jumlah penduduk miskin di Indonesia berkurang sekitar 630 ribu orang menjadi 25,95 juta orang pada Maret 2018 dari sebelumnya sebanyak 26,58 juta orang pada September 2017.

Namun, penurunan periode Maret 2017 sampai September 2017 pernah lebih tinggi dari Maret 2018, yaitu mencapai 1,2 juta orang.

Keluarga Penerima Manfaat Bantuan Sosial Rastra.Dok Humas Kementerian Sosial Keluarga Penerima Manfaat Bantuan Sosial Rastra.
Menurut dia, penurunan penduduk miskin terjadi karena penyaluran bantuan sosial (bansos) dari pemerintah meningkat 87,6 persen pada kuartal I 2018 dari sebelumnya kuartal I 2017.

Alasan di balik penurunan tingkat kemiskinan penduduk yang kedua adalah terjadinya peningkatan penyaluran program beras sejahtera (rastra) dan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) pada kuartal I 2018.

Berdasarkan data BPS yang dihimpun dari berbagai sumber, tercatat bahwa realisasi distribusi rastra Januari sebanyak 99,65 persen dari alokasi pemerintah. Kemudian, Februari mencapai 99,66 persen, dan Maret mencapai 99,62 persen.

Faktor tersebut, katanya, membuat berbagai tekanan pemicu kemiskinan, seperti inflasi dan tingginya pengeluaran bisa dikompensasi.

Inflasi periode September 2017 sampai Maret 2018 mencapai 1,92 persen dan rata-rata pengeluaran per kapita untuk rumah tangga di bawah 40 persen lapisan terbawah tumbuh 3,06 persen.

Kendati demikian, ke depannya masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan. Di antaranya, meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) atau upah buruh dan menjaga inflasi bahan pangan.

"Kenaikan harga beras yang cukup tinggi mencapai 8,57 persen mengakibatkan penurunan kemiskinan menjadi tidak secepat periode sebelumnya," katanya.

Sebagai gambaran, inflasi bahan pangan untuk beras mencapai 8,57 persen, telur ayam ras 2,81 persen, daging ayam 4,87 persen, cabai rawit 49,91 persen, dan cabai merah 53,87 persen.

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Sosial Idrus Marham saat acara pemberian bantuan sosial program Rastra.Dok Humas Kementerian Sosial Presiden Joko Widodo bersama Menteri Sosial Idrus Marham saat acara pemberian bantuan sosial program Rastra.

Di samping itu, untuk gula pasir harganya turun 4,19 persen, minyak goreng minus 0,6 persen, dan daging sapi minus 0,37 persen.

Secara wilayah, tingkat kemiskinan terbanyak di Pulau Jawa mencapai 13,94 juta, Sumatera 5,98 juta, Sulawesi 2,06 juta, Bali dan Nusa Tenggara 2,05 juta, Maluku-Papua 1,53 juta, dan Kalimantan 980 ribu.

"Ini yang perlu diperhatikan agar tingkat kemiskinan bisa turun merata di semua wilayah," ujar dia.

Terkini Lainnya
Tinjau Sekolah Rakyat Sentra Handayani, Mensos Gus Ipul Tekankan Pentingnya Pendidikan

Tinjau Sekolah Rakyat Sentra Handayani, Mensos Gus Ipul Tekankan Pentingnya Pendidikan

Kemensos
 Mensos Pastikan 65 Sekolah Rakyat dengan Daya Tampung 6.800 Siswa Siap Beroperasi Tahun Ini

Mensos Pastikan 65 Sekolah Rakyat dengan Daya Tampung 6.800 Siswa Siap Beroperasi Tahun Ini

Kemensos
Disbudpar Kota Bandung Klarifikasi SLB Padjadjaran Bukan Cagar Budaya

Disbudpar Kota Bandung Klarifikasi SLB Padjadjaran Bukan Cagar Budaya

Kemensos
Sekolah Rakyat Bakal Dibangun di Bandung, Kepala SLBN A Padjajaran Beri Dukungan

Sekolah Rakyat Bakal Dibangun di Bandung, Kepala SLBN A Padjajaran Beri Dukungan

Kemensos
Sigap Tindaklanjuti Aduan Masyarakat, Kemensos Dapat Apresiasi dari Kemenpan-RB

Sigap Tindaklanjuti Aduan Masyarakat, Kemensos Dapat Apresiasi dari Kemenpan-RB

Kemensos
DTSEN Dimutakhirkan, Demi Kelancaran Penyaluran Bansos Triwulan II-2025

DTSEN Dimutakhirkan, Demi Kelancaran Penyaluran Bansos Triwulan II-2025

Kemensos
BPK Apresiasi Kemensos, Gus Ipul: Pilihannya Satu, Jalankan Rekomendasi agar Semakin Baik

BPK Apresiasi Kemensos, Gus Ipul: Pilihannya Satu, Jalankan Rekomendasi agar Semakin Baik

Kemensos
Dukung Program Koperasi Desa Merah Putih, Kemensos Siap Kerahkan Jutaan KPM

Dukung Program Koperasi Desa Merah Putih, Kemensos Siap Kerahkan Jutaan KPM

Kemensos
Mensos Gus Ipul Bacakan Presensi Apel Perdana, ASN yang Bolos Akan Disanksi

Mensos Gus Ipul Bacakan Presensi Apel Perdana, ASN yang Bolos Akan Disanksi

Kemensos
Gus Ipul Serahkan Santunan untuk Keluarga Korban Longsor Mojokerto

Gus Ipul Serahkan Santunan untuk Keluarga Korban Longsor Mojokerto

Kemensos
Bencana Longsor di Mojokerto Timbulkan 10 Korban Jiwa, Kemensos Segera Salurkan Bantuan

Bencana Longsor di Mojokerto Timbulkan 10 Korban Jiwa, Kemensos Segera Salurkan Bantuan

Kemensos
Ramah Anak dan Penyandang Disabiitas, TBI STPL Bekasi Hadir untuk Semua Lapisan Masyarakat

Ramah Anak dan Penyandang Disabiitas, TBI STPL Bekasi Hadir untuk Semua Lapisan Masyarakat

Kemensos
Tinjau Korban Banjir di Bekasi, Mensos: Selama di Pengungsian, Kebutuhan Warga Akan Kami Cukupi

Tinjau Korban Banjir di Bekasi, Mensos: Selama di Pengungsian, Kebutuhan Warga Akan Kami Cukupi

Kemensos
Mensos dan Wamensos Bantu Siapkan Makan Sahur untuk Korban Banjir Bekasi

Mensos dan Wamensos Bantu Siapkan Makan Sahur untuk Korban Banjir Bekasi

Kemensos
Sekolah Rakyat Segera Diluncurkan, Mensos Gus Ipul: Khusus untuk Pelajar Miskin dan Miskin Ekstrem

Sekolah Rakyat Segera Diluncurkan, Mensos Gus Ipul: Khusus untuk Pelajar Miskin dan Miskin Ekstrem

Kemensos
Bagikan artikel ini melalui
Oke