KOMPAS.com - Selama lima tahun terakhir, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) terus meningkatkan kapasitas dan layanan kereta api untuk mendorong konektivitas di seluruh Indonesia.
Hal ini dilakukan melalui penambahan serta reaktivasi jalur sehingga jumlah perjalanan dan kapasitas KA pun semakin meningkat. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulkifri dalam jumpa pers di kantor Kemenhub pada Kamis (5/12/2019) lalu.
“Banyaknya orang dan barang yang diangkut tentu akan berdampak positif pada perekonomian secara keseluruhan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Kompas.com.
Tingkatkan konektivitas
Terhitung sejak tahun 2015 hingga November 2019, pembangunan jalur KA termasuk jalur ganda telah mencapai 964,49 km’sp. Sementara itu, sepanjang 699,88 km’sp jalur telah direhabilitasi dan ditingkatkan. Sebanyak 111 stasiun baru pun telah diselesaikan.
Baca juga: Jalur Ganda Kereta Api Difungsikan, Antisipasi Lonjakan Penumpang Natal dan Tahun Baru
Menurut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Danto Restiawan, Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2019 yang telah berlaku sejak awal Desember telah membawa sejumlah perubahan.
Kecepatan KA di lintas Jawa tercatat meningkat 21 persen sementara di lintas Sumatera naik 15,2 persen. Frekuensi perjalanan KA di pulau Jawa dan Sumatera pun naik masing-masing 46 persen dan 15 persen.
Kenaikan pun terjadi di perjalanan KA Bandara Soekarno Hatta Bandara menjadi 30 KA. Untuk KA Bandara Medan-Kualanamu, jumlahnya naik menjadi 50 KA. Demikian pula dengan frekuensi kereta barang yang naik 3 persen di pulau Jawa maupun Sumatera.
"Pada Gapeka 2015 total jumlah perjalanan KA hanya 1.599 KA per hari, Gapeka 2017 meningkat menjadi 1.802 KA per hari, dan Gapeka 2019 melonjak menjadi 2.079 KA per hari," ungkap Danto.
Baca juga: INFOGRAFIK: Jadwal Kereta Api Per 1 Desember 2019
Dukung program nasional
Pembangunan prasarana KA pun terus dilakukan untuk mendukung program nasional. Menurut keterangan tertulis tersebut, beberapa proyek yang tengah dikejar antara lain pembangunan jalur baru sepanjang 158 km’sp, jalur KA Bandara Yogyakarta International Airport sepanjang 6 km’sp, dan KA Semi Cepat Jakarta-Surabaya.
“Semua pembangunan ini dilakukan untuk mendukung pariwisata, logistik, peningkatan pelayanan, dan keselamatan. Sedangkan dalam rangka mempersiapkan ibu kota negara yang baru, di Kalimantan sedang dipersiapkan studi kelayakan pembangunan jalur KA Balikpapan-IKN-Samarinda,” kata Direktur Prasarana Perkeretaapian Heru Wisnu.
SDM unggul, perkeretaapian maju
Sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, DJKA pun terus melaksanakan pendidikan dan pelatihan untuk tenaga kerjanya.
Menurut Direktur Keselamatan Perkeretaapian Zamrides, peningkatan kualitas SDM perkeretaapian turut meningkatkan rasio keselamatan dan kualitas pelayanan KA.
Baca juga: Harga Makanan di Kereta Api, Ada Nasi Rames Seharga Rp 25.000
“Untuk mencapai rasio yang bagus itu, kami terus melakukan pengujian dan sertifikasi di bidang SDM, sarana, dan prasarana,” imbuhnya.
Selama lima tahun terakhir, rasio kejadian kecelakaan KA per kilometer semakin kecil. Pada tahun 2015, angkanya sebesar 1,15 per 1 juta kilometer. Angka ini turun menjadi 0,24 pada tahun 2018 dan tercatat semakin kecil pada November 2019, yakni 0,14 per 1 juta kilometer.