Tekan Angka Putus Sekolah, Pemda Gencarkan Akses Pendidikan lewat SPMB

Kompas.com - 20/06/2025, 15:00 WIB
I Jalaludin S,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki minggu kedua Juni 2025, sejumlah kabupaten/kota telah sukses menggelar Sistem Penerimaan Murid Baru ( SPMB). 

Kesuksesan SPMB merupakan hasil perencanaan dan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah ( pemda) bersama pemerintah pusat dan sejumlah mitra pendidikan di masing-masing daerah.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Gogot Suharwoto mengatakan, SPMB 2025 berprinsip dan mengedepankan aspek pemerataan, berkeadilan, dan kualitas layanan pendidikan. 

“Terkait dengan pemerataan akses, kami mendorong kepada pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota untuk melakukan pendekatan wilayah/rayonisasi,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (19/6/2025). 

Dengan demikian, pelibatan sekolah swasta sangat penting untuk memastikan ketercukupan daya tampung seluruh calon murid baru. 

Baca juga: SPMB Bergulir, Kemendikdasmen Dorong Pemda Tekan Angka Putus Sekolah

Dengan pelaksanaan SPMB yang sudah berlangsung di sejumlah wilayah, Gogot mengapresiasi kerja keras pemda dalam menyukseskan SPMB. 

Menurutnya, perencanaan SPMB dengan melakukan pemetaan kependudukan dan sebaran sekolah menjadi hal utama dalam terpenuhinya daya tampung murid di daerah. 

“Pelibatan sekolah swasta dan pemberian beasiswa kepada murid untuk bersekolah di sekolah swasta juga penting dalam menekan angka anak putus sekolah di suatu daerah,” jelas Gogot.

Salah satu kesuksesan tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sadimin. 

Ia menyebutkan, pelaksanaan SPMB di Jateng menghasilkan sejumlah praktik baik, di antaranya pemberian perluasan akses bagi keluarga kurang mampu melalui sekolah boarding di tiga SMK negeri yang berada di Kota Semarang, Pati, dan Purbalingga. 

Baca juga: Kemendikdasmen Pastikan Tak Ada Kasus Jual Beli Kursi SPMB di Bandung

Selain itu, terdapat juga pemberian kuota sebanyak tiga persen daya tampung khusus kepada anak tidak sekolah dan anak panti asuhan.

Sadimin mengatakan, pelaksanaan SPMB di Jateng juga memberikan prioritas utama kepada calon murid penyandang disabilitas. 

“Kami juga memberikan kuota sebesar lima persen daya tampung bagi calon murid yang tinggal di wilayah kecamatan yang belum ada SMA atau SMK Negeri melalui jalur domisili khusus,” katanya.

Sadimin menambahkan, pada SPMB 2025, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng telah melakukan program kemitraan bersama 139 sekolah SMA dan SMK swasta. 

Masing-masing sekolah tersebut membuka satu rombongan belajar dengan total 5.004 kursi untuk calon murid. 

“Sasaran program kemitraan kami adalah calon murid yang termasuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) kategori P1 (Miskin Ekstrim), P2 (sangat Miskin), dan P3 (Miskin) yang kami peroleh dari Dinas Sosial Provinsi Jateng,” jelas Sadimin. 

Baca juga: Kemendikdasmen: Tak Boleh Ada Diskriminasi dan Kecurangan di SPMB 2025

Sekolah penyelenggara program itu juga harus memenuhi persyaratan, yakni nilai akreditasi minimal B, memiliki ketercukupan sarana prasarana, memiliki ketercukupan tenaga guru, dan bersedia menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng. 

Sadimin menambahkan, Pemprov Jateng berupaya menekan jumlah angka anak tidak sekolah dan anak rentan putus sekolah. Hal ini dilakukan dengan mengalokasikan anggaran lebih dari Rp 2 miliar dengan sasaran sebanyak 1.100 anak. 

Tidak hanya itu, kata dia, Pemprov Jateng juga memberikan  Beasiswa Siswa Kurang Mampu (BSM) kepada 15.000 sasaran penerima bantuan dengan jumlah anggaran Rp 15 miliar.

“Setiap tahunnya, kami mengikutsertakan sebanyak 10 anak untuk mengikuti pendidikan sampai lulus di SMA Taruna Nusantara Magelang dengan sepenuhnya pembiayaan dari APBD Jateng,” imbuh Sadimin. 

Baca juga: Kemendikdasmen: Rayonisasi SPMB SMA Supaya Tidak Ada Blank Spot

Hingga saat ini, kata Sadimin, jumlah anak dari keluarga kurang mampu yang mengikuti program tersebut sebanyak 100 anak.

“Total biaya untuk pada 2025 sebesar Rp 2.520.000.000 untuk 10 anak,” jelasnya.

Pemda cegah kecurangan SPMB

Praktik baik lainnya juga dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Sawahlunto, Sumatera Barat, yang merilis Surat Edaran (SE) Wali Kota terkait Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi dalam Penyelenggaraan SPMB Tahun Ajaran 2025/2026. 

Dalam SE tersebut, Pemkot Sawahlunto mengimbau masyarakat tidak memanfaatkan pelaksanaan SPMB untuk tindakan koruptif atau menimbulkan konflik kepentingan, bertentangan dengan peraturan, dan memiliki risiko tindak pidana.

Selain itu, dalam SE yang ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan itu, juga mengajak para pemangku kepentingan pendidikan untuk melakukan langkah-langkah pencegahan.

Baca juga: Viral Video di Medsos Siswa SD Tidak Lulus Sekolah, Kemendikdasmen Sampaikan Hal Ini

Mereka juga diajak memberikan imbauan secara internal kepada pegawai aparatur sipil negara (ASN) dan non-ASN di wilayah kerjanya untuk menolak gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan kewajibannya.

Terkini Lainnya
PHTC Revitalisasi Sekolah Dorong Peningkatan Infrastruktur Pendidikan dan Ekonomi Lokal

PHTC Revitalisasi Sekolah Dorong Peningkatan Infrastruktur Pendidikan dan Ekonomi Lokal

Kemendikdasmen
TKA 2025 Dapat Dukungan Luas, Kemendikdasmen Optimistis Tes Berjalan Lancar

TKA 2025 Dapat Dukungan Luas, Kemendikdasmen Optimistis Tes Berjalan Lancar

Kemendikdasmen
Refleksi Arah Pendidikan Indonesia, Kemendikdasmen Luncurkan Buku “Pendidikan Bermutu untuk Semua”

Refleksi Arah Pendidikan Indonesia, Kemendikdasmen Luncurkan Buku “Pendidikan Bermutu untuk Semua”

Kemendikdasmen
Setahun Perjalanan, Kemendikdasmen Catat Capaian Nyata Pendidikan Bermutu untuk Semua

Setahun Perjalanan, Kemendikdasmen Catat Capaian Nyata Pendidikan Bermutu untuk Semua

Kemendikdasmen
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD, Mendikdasmen: Siapkan Lulusan Berdaya Saing Global

Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD, Mendikdasmen: Siapkan Lulusan Berdaya Saing Global

Kemendikdasmen
Wujudkan Pendidikan Bermutu, Kemendikdasmen Hadirkan Program Prioritas bagi Guru hingga Siswa

Wujudkan Pendidikan Bermutu, Kemendikdasmen Hadirkan Program Prioritas bagi Guru hingga Siswa

Kemendikdasmen
Wujudkan Sekolah Aman, Nyaman dan Menggembirakan, Kemendikdasmen Luncurkan Rujukan Kegiatan MPLS Ramah

Wujudkan Sekolah Aman, Nyaman dan Menggembirakan, Kemendikdasmen Luncurkan Rujukan Kegiatan MPLS Ramah

Kemendikdasmen
Kawal SPMB di Daerah, Kemendikdasmen Perkuat Koordinasi dengan Pemda

Kawal SPMB di Daerah, Kemendikdasmen Perkuat Koordinasi dengan Pemda

Kemendikdasmen
Menginspirasi, Guru Sejarah di Flores Timur Gunakan Sampah Sebagai Media Belajar 

Menginspirasi, Guru Sejarah di Flores Timur Gunakan Sampah Sebagai Media Belajar 

Kemendikdasmen
Satu Dekade Pembangunan Pendidikan, Semakin Berdampak dan Bermanfaat

Satu Dekade Pembangunan Pendidikan, Semakin Berdampak dan Bermanfaat

Kemendikdasmen
Wujudkan Indonesia Bahagia, Ini 7 Misi Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan 2025-2045 

Wujudkan Indonesia Bahagia, Ini 7 Misi Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan 2025-2045 

Kemendikdasmen
Kemendikbud Ristek Dukung Inovasi Nucleopad, Alat yang Bisa Identifikasi Penyakit dalam 15 Menit

Kemendikbud Ristek Dukung Inovasi Nucleopad, Alat yang Bisa Identifikasi Penyakit dalam 15 Menit

Kemendikdasmen
Demi Kemandirian Bangsa, Kemendikbud Ristek Melalui Kadeireka Dukung Pengembangan Kendaraan Listrik

Demi Kemandirian Bangsa, Kemendikbud Ristek Melalui Kadeireka Dukung Pengembangan Kendaraan Listrik

Kemendikdasmen
Komitmen Kemendikbudristek dalam Transformasi Digital Pendidikan

Komitmen Kemendikbudristek dalam Transformasi Digital Pendidikan

Kemendikdasmen
Tingkatkan Pendidikan Berkualitas di Indonesia, Kemendikbudristek Jamin Kesejahteraan dan Kompetensi Guru

Tingkatkan Pendidikan Berkualitas di Indonesia, Kemendikbudristek Jamin Kesejahteraan dan Kompetensi Guru

Kemendikdasmen
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com