KOMPAS.com – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ( Kemendikdasmen) terus berkomitmen mewujudkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto pada sektor pendidikan melalui revitalisasi satuan pendidikan.
Sejak diluncurkan pada Hari Pendidikan Nasional 2025, program tersebut telah memberikan harapan baru bagi seluruh satuan pendidikan di Indonesia.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Gogot Suharwoto menyampaikan bahwa capaian PHTC Revitalisasi Satuan Pendidikan yang dijalankan Kemendikdasmen telah melampaui target.
Salah satunya terlihat pada Direktorat Jenderal (Ditjen) PAUD Dikdasmen yang semula menetapkan target revitalisasi 9.429 sekolah, namun dalam pelaksanaannya berhasil menjangkau 14.071 sekolah penerima manfaat.
Hal serupa juga terjadi di Ditjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) yang awalnya menargetkan 982 menjadi 2.000 sekolah.
Baca juga: Kemendikdasmen: Program Revitalisasi Sekolah Telah Lampaui Target Awal
“Dengan PHTC Revitalisasi Satuan Pendidikan, kami berharap pendidikan Indonesia memiliki fondasi kuat dari segi infrastruktur, sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan aman dan nyaman, hingga dapat meningkatkan prestasi peserta didik," ujar Gogot dalam keterangan resminya, Jumat (14/11/2025).
Ia menambahkan, PHTC Revitalisasi Satuan Pendidikan tidak hanya berdampak pada sektor pendidikan, tetapi juga mendorong sektor ekonomi masyarakat lokal.
Gogot mengungkapkan bahwa implementasi program tersebut dilakukan melalui skema swakelola dan melibatkan partisipasi semesta, yaitu keterlibatan berbagai pihak, mulai dari sekolah, pemerintah daerah (pemda), hingga masyarakat sekitar.
Selain mempercepat pembangunan, pendekatan tersebut juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar serta mendorong pembelian bahan bangunan dari lingkungan setempat, sehingga akan berdampak bagi perekonomian masyarakat di sekitar satuan pendidikan.
“Kami sangat bersyukur ikhtiar pemajuan pendidikan ini berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Revitalisasi sekolah bukan sekadar tentang bangunan, tetapi untuk mewujudkan sekolah aman, nyaman, dan menggembirakan," ucap Gogot.
Baca juga: Urgensi Program Revitalisasi Sekolah
Komitmen Kemendikdasmen dalam mewujudkan PHTC Revitalisasi Satuan Pendidikan mendapat respons positif dalam sejumlah survei.
Hasil survei IndoStrategi menunjukkan bahwa Kemendikdasmen berada di peringkat pertama kementerian terbaik dengan perolehan 3,35 poin.
Respons positif juga datang dari Arus Survei Indonesia (ASI) yang menemukan bahwa 78,4 persen masyarakat menyambut baik program PHTC Revitalisasi Sekolah. Sekitar 29,3 persen masyarakat menilai program ini dapat meningkatkan lingkungan belajar menjadi lebih baik.
Sementara itu, hasil riset Pusat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Universitas Indonesia (P3M UI) menunjukkan tingginya persepsi positif publik terhadap program unggulan Kemendikdasmen.
Baca juga: Kemendikdasmen Beri Anggaran Rp 615 Miliar untuk Revitalisasi Sekolah di NTT
Hal tersebut tercermin dari penilaian terhadap implementasi program PHTC Revitalisasi Sekolah yang mencapai 96,0 hingga 98,7 persen. Dengan capaian ini, Kemendikdasmen dinilai berhasil menjalankan program dengan baik dan sangat baik.
Menurut riset tersebut, 22,2 persen masyarakat menilai PHTC Revitalisasi Sekolah berdampak pada ruang belajar yang aman dan nyaman, 19,8 persen menyatakan mampu meningkatkan kualitas pendidikan, dan 9,8 persen menilai program ini dapat memperluas akses pendidikan.
Selain itu, persepsi publik terhadap program rehabilitasi sekolah juga menunjukkan kecenderungan positif di media sosial.
Hasil analisis Drone Emprit melalui riset di sejumlah platform media sosial terkait sentimen, emosi, dan framing memperlihatkan tingginya perhatian publik terhadap program rehabilitasi sekolah dengan respons positif mencapai 95 persen.
Baca juga: Kebumen Gelontorkan Rp 64,2 Miliar untuk Beasiswa hingga Rehabilitasi Sekolah
Capaian tersebut didorong oleh keberhasilan Kemendikdasmen melampaui target, penerapan skema swakelola yang meningkatkan akuntabilitas, serta kontribusinya dalam membuka lapangan kerja.