Bonus Demografi Asean Besar, Nadiem Ajak Menteri di Asean Berinvestasi Lebih Besar di PAUD

Kompas.com - 26/07/2023, 17:40 WIB
I Jalaludin S,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, negara-negara Asia Tenggara (Asean) memiliki tiga aset utama, yakni stabilitas regional, pertumbuhan ekonomi, dan bonus demografi.

Terkait bonus demografi, Nadiem mengatakan bahwa pertumbuhan bonus demografi di kawasan Asean merupakan janji bagi dunia untuk masa depan yang lebih cerah.

“Generasi berikutnya akan menjadi kunci penting dari perjalanan Asean untuk menjadi pusat pertumbuhan global,” ujarnya.

Hal tersebut dikatakan Nadiem saat memimpin pertemuan meja bundar Perhimpunan Menteri Asean tentang Layanan dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam South East Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE) di Jakarta, Rabu, (26/7/2023). 

Nadiem mengatakan, bonus demografi tersebut merupakan tanggung jawab negara untuk menggerakkan upaya bersama dalam meningkatkan kapasitas anak-anak kita.

Baca juga: Kemendikbudristek Raih Opini WTP 10 Kali Berturut-turut, Nadiem: Alhamdulillah, Berkat Masukan dari BPK

Pria yang akrab disapa Mas Menteri itu menyebutkan, peran penting dan dampak jangka panjang dari layanan PAUD telah diakui secara luas. 

PAUD merupakan dasar untuk kesehatan dan kesejahteraan, keberhasilan pendidikan, serta produktivitas ekonomi dan sosial dalam jangka panjang.

Dengan mempertimbangkan bonus demografi Asean dan menyediakan pendidikan berkualitas bagi anak-anak pada tahun-tahun awal kehidupan, investasi untuk pertumbuhan dan kemajuan kawasan akan menjadi lebih bermakna. 

Oleh karena itu, sebagai kelanjutan Presidensi G20 Indonesia tahun lalu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia ( Kemendikbudristek) menggunakan Keketuaan Indonesia di Asean pada 2023 untuk menyerukan investasi yang lebih besar dalam pengembangan PAUD.

“Sudah saatnya bagi kita untuk mengirimkan pesan yang lebih kuat kepada masyarakat Asean tentang kebutuhan mendesak untuk memberikan pengalaman  belajar terbaik bagi anak-anak kita sejak dini,” ujarnya dalam siaran pers.

Baca juga: Kemendikbudristek Raih Opini WTP 10 Kali Berturut-turut, Nadiem: Alhamdulillah, Berkat Masukan dari BPK

Dengan membangun generasi penerus masa depan, kata Nadiem, para menteri pendidikan dapat mempersiapkan masa depan Asean yang lebih baik.

Filosofi partisipasi dari bawah ke atas dan tindakan kolektif itu telah memungkinkan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar dan terpadat di Asean mentransformasikan sistem pendidikan secara signifikan. 

Transformasi itu juga dilakukan pada kualitas pembelajaran, ketersediaan dan akses, kompetensi guru dan tenaga kependidikan, kemitraan lintas sektoral, kolaborasi sekolah-keluarga, inovasi digital, dan pengelolaan keuangan.

“Kami membutuhkan transformasi bottom-up (dari bawah ke atas) yang berkelanjutan dalam sistem pendidikan kita,” katanya. 

Untuk itu, kata Nadiem, pihaknya menjadikan kebijakan Merdeka Belajar sebagai gerakan massal guru, orang tua, keluarga, dan masyarakat yang memungkinkan aksi kolektif dalam membawa perubahan yang esensial dan berskala besar.

Baca juga: Di Konferensi Internasional, Indonesia Gandeng Negara ASEAN Percepat Transformasi PAUD

Penelitian penyelenggaraan PAUD

Sebagai wujud komitmen Indonesia, pertemuan meja bundar tingkat menteri pendidikan Asean juga meluncurkan Scoping Studies of ECCE Policies in Southeast Asia. 

Penelitian itu diharapkan akan memperkaya pemahaman tentang berbagai strategi yang diterapkan negara-negara Asean dalam penyelenggaraan pendidikan dan layanan anak usia dini.

Deklarasi para menteri pendidikan di Asean terkait layanan dan PAUD juga diharapkan menjadi salah satu kesepakatan dari konferensi dua hari ini.

Nadiem mengatakan, Keketuaan Indonesia di Asean 2023 merupakan tonggak penting dalam perjalanan Indonesia sebagai bangsa yang berkembang dan menjadi bagian dari komunitas internasional. 

“Mari bergabung bersama sebagai satu komunitas untuk menjadikan Asean sebagai episentrum pertumbuhan global dan membangun generasi penerus kita sebagai penggerak kemakmuran global,” ajaknya.

Baca juga: Kemendikbud: Indonesia Percepat Transformasi PAUD di Kawasan ASEAN

Adapun pertemuan tersebut diadakan di bawah Keketuaan Asean Indonesia yang dihadiri para menteri pendidikan dan pejabat tinggi Asean.

Acara tersebut juga menjadi bagian dari upaya Indonesia menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan.

Terkini Lainnya
PHTC Revitalisasi Sekolah Dorong Peningkatan Infrastruktur Pendidikan dan Ekonomi Lokal

PHTC Revitalisasi Sekolah Dorong Peningkatan Infrastruktur Pendidikan dan Ekonomi Lokal

Kemendikdasmen
TKA 2025 Dapat Dukungan Luas, Kemendikdasmen Optimistis Tes Berjalan Lancar

TKA 2025 Dapat Dukungan Luas, Kemendikdasmen Optimistis Tes Berjalan Lancar

Kemendikdasmen
Refleksi Arah Pendidikan Indonesia, Kemendikdasmen Luncurkan Buku “Pendidikan Bermutu untuk Semua”

Refleksi Arah Pendidikan Indonesia, Kemendikdasmen Luncurkan Buku “Pendidikan Bermutu untuk Semua”

Kemendikdasmen
Setahun Perjalanan, Kemendikdasmen Catat Capaian Nyata Pendidikan Bermutu untuk Semua

Setahun Perjalanan, Kemendikdasmen Catat Capaian Nyata Pendidikan Bermutu untuk Semua

Kemendikdasmen
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD, Mendikdasmen: Siapkan Lulusan Berdaya Saing Global

Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD, Mendikdasmen: Siapkan Lulusan Berdaya Saing Global

Kemendikdasmen
Wujudkan Pendidikan Bermutu, Kemendikdasmen Hadirkan Program Prioritas bagi Guru hingga Siswa

Wujudkan Pendidikan Bermutu, Kemendikdasmen Hadirkan Program Prioritas bagi Guru hingga Siswa

Kemendikdasmen
Wujudkan Sekolah Aman, Nyaman dan Menggembirakan, Kemendikdasmen Luncurkan Rujukan Kegiatan MPLS Ramah

Wujudkan Sekolah Aman, Nyaman dan Menggembirakan, Kemendikdasmen Luncurkan Rujukan Kegiatan MPLS Ramah

Kemendikdasmen
Kawal SPMB di Daerah, Kemendikdasmen Perkuat Koordinasi dengan Pemda

Kawal SPMB di Daerah, Kemendikdasmen Perkuat Koordinasi dengan Pemda

Kemendikdasmen
Menginspirasi, Guru Sejarah di Flores Timur Gunakan Sampah Sebagai Media Belajar 

Menginspirasi, Guru Sejarah di Flores Timur Gunakan Sampah Sebagai Media Belajar 

Kemendikdasmen
Satu Dekade Pembangunan Pendidikan, Semakin Berdampak dan Bermanfaat

Satu Dekade Pembangunan Pendidikan, Semakin Berdampak dan Bermanfaat

Kemendikdasmen
Wujudkan Indonesia Bahagia, Ini 7 Misi Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan 2025-2045 

Wujudkan Indonesia Bahagia, Ini 7 Misi Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan 2025-2045 

Kemendikdasmen
Kemendikbud Ristek Dukung Inovasi Nucleopad, Alat yang Bisa Identifikasi Penyakit dalam 15 Menit

Kemendikbud Ristek Dukung Inovasi Nucleopad, Alat yang Bisa Identifikasi Penyakit dalam 15 Menit

Kemendikdasmen
Demi Kemandirian Bangsa, Kemendikbud Ristek Melalui Kadeireka Dukung Pengembangan Kendaraan Listrik

Demi Kemandirian Bangsa, Kemendikbud Ristek Melalui Kadeireka Dukung Pengembangan Kendaraan Listrik

Kemendikdasmen
Komitmen Kemendikbudristek dalam Transformasi Digital Pendidikan

Komitmen Kemendikbudristek dalam Transformasi Digital Pendidikan

Kemendikdasmen
Tingkatkan Pendidikan Berkualitas di Indonesia, Kemendikbudristek Jamin Kesejahteraan dan Kompetensi Guru

Tingkatkan Pendidikan Berkualitas di Indonesia, Kemendikbudristek Jamin Kesejahteraan dan Kompetensi Guru

Kemendikdasmen
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com