Kualitas PAUD yang Baik Penting untuk Atasi Ketertinggalan Masa Belajar Anak akibat Pandemi

Kompas.com - 25/07/2023, 15:23 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menggandeng negara-negara yang tergabung dalam Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) untuk menguatkan komitmen bersama dalam mempercepat transformasi pendidikan anak usia dini (PAUD).

Langkah itu dilakukan untuk menjalankan peran Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 sekaligus mengatasi ketertinggalan masa belajar dan tumbuh kembang pada anak usia dini yang sempat diperparah situasi pandemi Covid-19. 

Dalam mewujudkan itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek) terus melakukan modifikasi kurikulum agar lebih responsif terhadap perkembangan zaman, menyusun metode pembelajaran yang lebih bervariasi, serta membuka peluang kolaborasi multisektor yang melibatkan sektor swasta. 

Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (PDM) Kemendikbudristek Iwan Syahril mengatakan, sebagai langkah pemulihan pembelajaran pascapandemi, kurikulum yang memiliki resiliensi dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan perlu dirancang. 

“Kurikulum juga harus memperhatikan kondisi masyarakat global, kesetaraan gender, perubahan iklim, dan pendidikan inklusif, sehingga mendukung ketersediaan layanan PAUD yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan pada masa depan,” katanya. 

Baca juga: Kemendikbud Percepat Transformasi PAUD, Atasi Ketertinggalan Belajar karena Pandemi

Dia mengatakan itu dalam dalam Dialog Kebijakan PAUD di Asean atau forum Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE) di Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Acara itu turut dihadiri menteri pendidikan dari 11 negara Asia Tenggara, duta besar negara-negara Asia Tenggara untuk Indonesia, serta ratusan delegasi.

Iwan berharap, konferensi tersebut menjadi kesempatan bagi negara-negara ASEAN untuk menyatukan berbagai gagasan dengan saling berbagi praktik baik dalam penyediaan layanan PAUD yang berkualitas.

“Bersama-sama kita dapat membangun masa depan yang lebih baik, dimulai dari komitmen yang lebih kuat dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD,” tuturnya dalam siaran pers, Sealsa.

Iwan juga mengapresiasi para narasumber yang terlibat dalam sesi pleno dan paralel dalam forum tersebut.

Baca juga: Huawei Gandeng Kemendikbudristek, Revolusi Sistem Pendidikan Nasional

Para narasumber berasal dari Indonesia, Selandia Baru, Jepang, Kanada, Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Laos, Singapura, Kamboja, dan Vietnam. 

Iwan juga mengapresiasi seluruh panitia yang terdiri atas Sekretariat Asean, Direktorat PAUD, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (PDM) Kemendikbudristek, Pusat Kajian dan Pengembangan PAUD ASEAN (SEAMEO CECCEP), Tanoto Foundation, dan Asia-Pacific Regional Network for Early Childhood (ARNEC). 

“Saya menyadari tanpa kerja sama yang baik, mustahil kita dapat menggelar acara ini. Tanpa komitmen dan semangat yang tinggi dari panitia, konferensi dan deklarasi pertama ECCE di tingkat menteri kawasan Asia Tenggara tidak mungkin terlaksana,” katanya. 

Dialog kebijakan PAUD

Lebih lanjut, Iwan mengatakan, konferensi tersebut merupakan bagian dari dialog kebijakan di Asia Tenggara yang berkenaan dengan PAUD.

Konferensi itu melibatkan para akademisi yang akan memberikan gagasan strategis terkait peningkatan kualitas PAUD.  

Baca juga: Kemendikbudristek Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Transformasi Ekosistem Pembelajaran Vokasi Berbasis Industri

“Besar harapan saya bahwa kita akan terlibat dalam diskusi yang bermanfaat dan bermakna dalam rangka memajukan PAUD di kawasan ASEAN,” jelasnya.

Pada 2023, Pemerintah Indonesia kembali menjalankan perannya sebagai Ketua ASEAN untuk yang kelima kalinya.

Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth" yang bermakna harapan Indonesia untuk mengangkat relevansi dan peran ASEAN dalam kemajuan regional dan global. 

Dalam keketuaan kali ini, Indonesia melalui Kemendikbudristek, didukung Sekretariat ASEAN dan The Southeast Asian Ministers of SEAMEO CECCEP, menyambut kedatangan 200 peserta.

Para peserta terdiri dari menteri pendidikan dari 11 negara kawasan Asia Tenggara, duta besar negara-negara Asia Tenggara untuk Indonesia, serta ratusan delegasi dan pembicara di Hotel St Regis Jakarta para 25-26 Juli 2023.

Baca juga: Polemik Zonasi PPDB: Mengubah Stigma Sekolah Favorit Menuju Pendidikan yang Berkualitas

Selain memimpin pertemuan para delegasi negara-negara anggota ASEAN melalui Dialog Kebijakan PAUD di ASEAN (SEA PD on ECCE), Kemendikbudristek juga membahas keberhasilan dalam memimpin Kelompok Kerja Bidang Pendidikan Group of Twenty (G20). 

Melalui forum-forum internasional, Kemendikbudristek berupaya memperkenalkan transformasi Merdeka Belajar serta menguatkan gotong royong dan komitmen dalam upaya mempercepat transformasi PAUD dan memulihkan ketertinggalan masa belajar dan tumbuh kembang pascapandemi Covid-19.

Beberapa hal yang menjadi fokus utama dalam upaya percepatan transformasi PAUD adalah penyediaan dan penyelenggaraan PAUD berkualitas yang inklusif melalui perencanaan, pemantauan, dan evaluasi yang tepat. 

Selain itu, proses transisi PAUD ke sekolah dasar yang menyenangkan menjadi bagian penting dari program Merdeka Belajar dalam menentukan kesuksesan transformasi PAUD. 

Fokus utama lain dan perhatian khusus dalam forum tersebut adalah memastikan adanya kolaborasi ekosistem PAUD, termasuk sekolah, pemerintah daerah, guru, orangtua, dan masyarakat.

Baca juga: Kemendikbud: Indonesia Percepat Transformasi PAUD di Kawasan ASEAN

Iwan berharap, para peserta dapat menjadikan forum Regional Consultation Meeting on Declaration on Early Childhood Care and Education sebagai bagian dari dialog kebijakan PAUD di ASEAN.

Dalam hal ini, forum tersebut menjadi ruang produktif yang sarat makna untuk saling berkolaborasi dalam mentransformasi dan meningkatkan kualitas layanan PAUD di kawasan Asia Tenggara. 

Terkini Lainnya
PHTC Revitalisasi Sekolah Dorong Peningkatan Infrastruktur Pendidikan dan Ekonomi Lokal

PHTC Revitalisasi Sekolah Dorong Peningkatan Infrastruktur Pendidikan dan Ekonomi Lokal

Kemendikdasmen
TKA 2025 Dapat Dukungan Luas, Kemendikdasmen Optimistis Tes Berjalan Lancar

TKA 2025 Dapat Dukungan Luas, Kemendikdasmen Optimistis Tes Berjalan Lancar

Kemendikdasmen
Refleksi Arah Pendidikan Indonesia, Kemendikdasmen Luncurkan Buku “Pendidikan Bermutu untuk Semua”

Refleksi Arah Pendidikan Indonesia, Kemendikdasmen Luncurkan Buku “Pendidikan Bermutu untuk Semua”

Kemendikdasmen
Setahun Perjalanan, Kemendikdasmen Catat Capaian Nyata Pendidikan Bermutu untuk Semua

Setahun Perjalanan, Kemendikdasmen Catat Capaian Nyata Pendidikan Bermutu untuk Semua

Kemendikdasmen
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD, Mendikdasmen: Siapkan Lulusan Berdaya Saing Global

Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD, Mendikdasmen: Siapkan Lulusan Berdaya Saing Global

Kemendikdasmen
Wujudkan Pendidikan Bermutu, Kemendikdasmen Hadirkan Program Prioritas bagi Guru hingga Siswa

Wujudkan Pendidikan Bermutu, Kemendikdasmen Hadirkan Program Prioritas bagi Guru hingga Siswa

Kemendikdasmen
Wujudkan Sekolah Aman, Nyaman dan Menggembirakan, Kemendikdasmen Luncurkan Rujukan Kegiatan MPLS Ramah

Wujudkan Sekolah Aman, Nyaman dan Menggembirakan, Kemendikdasmen Luncurkan Rujukan Kegiatan MPLS Ramah

Kemendikdasmen
Kawal SPMB di Daerah, Kemendikdasmen Perkuat Koordinasi dengan Pemda

Kawal SPMB di Daerah, Kemendikdasmen Perkuat Koordinasi dengan Pemda

Kemendikdasmen
Menginspirasi, Guru Sejarah di Flores Timur Gunakan Sampah Sebagai Media Belajar 

Menginspirasi, Guru Sejarah di Flores Timur Gunakan Sampah Sebagai Media Belajar 

Kemendikdasmen
Satu Dekade Pembangunan Pendidikan, Semakin Berdampak dan Bermanfaat

Satu Dekade Pembangunan Pendidikan, Semakin Berdampak dan Bermanfaat

Kemendikdasmen
Wujudkan Indonesia Bahagia, Ini 7 Misi Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan 2025-2045 

Wujudkan Indonesia Bahagia, Ini 7 Misi Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan 2025-2045 

Kemendikdasmen
Kemendikbud Ristek Dukung Inovasi Nucleopad, Alat yang Bisa Identifikasi Penyakit dalam 15 Menit

Kemendikbud Ristek Dukung Inovasi Nucleopad, Alat yang Bisa Identifikasi Penyakit dalam 15 Menit

Kemendikdasmen
Demi Kemandirian Bangsa, Kemendikbud Ristek Melalui Kadeireka Dukung Pengembangan Kendaraan Listrik

Demi Kemandirian Bangsa, Kemendikbud Ristek Melalui Kadeireka Dukung Pengembangan Kendaraan Listrik

Kemendikdasmen
Komitmen Kemendikbudristek dalam Transformasi Digital Pendidikan

Komitmen Kemendikbudristek dalam Transformasi Digital Pendidikan

Kemendikdasmen
Tingkatkan Pendidikan Berkualitas di Indonesia, Kemendikbudristek Jamin Kesejahteraan dan Kompetensi Guru

Tingkatkan Pendidikan Berkualitas di Indonesia, Kemendikbudristek Jamin Kesejahteraan dan Kompetensi Guru

Kemendikdasmen
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com