Kemendikbudristek Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Transformasi Ekosistem Pembelajaran Vokasi Berbasis Industri

Kompas.com - 21/04/2023, 16:02 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek) gencar mendorong kolaborasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kompetensi pada lulusan sekolah menengah kejuruan ( SMK).

Bahkan, upaya tersebut menjadi salah satu agenda besar dalam transformasi pendidikan vokasi yang berada di bawah program Merdeka Belajar.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kiki Yuliati mengatakan, kolaborasi dari para pemangku kepentingan jadi kunci penting untuk mewujudkan transformasi dalam pengembangan lulusan SMK.

Oleh karena itu, Kemendikbudristek siap membuka peluang kerja sama untuk pelatihan guru vokasi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan perusahaan asal Belgia, Interuniversity Microelectronics Centre (IMEC).

Pelatihan tersebut merupakan upaya Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi guru-guru vokasi di Indonesia.

Baca juga: Lewat Hannover Messe, Kemendikbudristek Pamerkan Produk Unggulan Hasil Transformasi Pendidikan Vokasi

Selain IMEC, Kemendikbudristek juga menjajaki kerja sama dengan kamar dagang Jerman.

“Khusus industri, Kemendikbudristek telah melakukan kerja sama lintas kementerian untuk memetakan kebutuhan apa saja yang diperlukan saat ini dan di masa depan. Peta itulah yang akan menjadi panduan bagi Kemendikbudristek untuk menyusun kebijakan yang berdampak pada sumber daya manusia ( SDM) sesuai yang dibutuhkan,” ujar Kiki dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (21/4/2023).

Hal tersebut Kiki sampaikan pada kegiatan konferensi pada event Hannover Messe 2023, Jerman, pada Kamis (20/4/2021). Acara ini hadir dengan tema “Investasi Sumber Daya Manusia untuk Daya Saing Industri”.

Kemendikbudristek, lanjut Kiki, tengah berupaya untuk menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri. Dengan begitu, keterserapan tenaga kerja diharapkan bisa mencapai level tertinggi.

Adapun untuk memaksimalkan upaya tersebut, Kemendikbudristek telah membagi upaya transformasi ke dalam sejumlah kategori, mulai dari ekosistem, tenaga pendidik, pedagogi, kurikulum, hingga sistem evaluasi dalam pembelajaran.

“Kami mengutamakan pendidikan yang berbasis pada siswa, yakni dengan memberikan pendidikan menyenangkan. Ada pula program beasiswa, mulai dari beasiswa industri, magang, dan teaching factory di sekolah serta kampus yang dibangun dengan industri,” kata Kiki.

Baca juga: Kemendikbudristek Berkomitmen Dukung Peta Jalan Hilirisasi Inovasi Tanah Air

Kiki menambahkan, terdapat tiga nilai utama dalam sistem pendidikan vokasi saat ini.

Pertama, upaya pendidikan vokasi dalam menyiapkan lulusan sekaligus warga negara yang baik dan cintai Tanah Air.

Kedua, upaya peningkatan nilai ekonomi, yaitu tentang bagaimana lulusan SMK bisa sejalan dengan kebutuhan industri.

Ketiga, nilai sosial yang mana siswa perlu memahami bahwa keberadaan mereka di masyarakat harus membawa manfaat.

Sementara itu, Deputi bidang Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kementerian Koordinator bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Rudy Salahuddin menjelaskan bahwa implementasi dalam membangun SDM tidaklah instan.

Meski begitu, Pemerintah Indonesia saat ini tetap menyiapkan pasar SDM dengan bantuan sistem informasi.

“Jadi, kita tahu bidang apa yang memerlukan SDM kritikal atau lapangan kerja apa yang dibutuhkan 10 tahun ke depan. Ada 30 pekerjaan baru yang harus disiapkan pemerintah untuk mengimbangi teknologi,” jelas Rudy.

Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan pasar SDM dengan bantuan sistem informasi.Dok. Kemendikbudristek Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan pasar SDM dengan bantuan sistem informasi.

Di sisi lain, Manajer Dukungan Teknis Pra-Penjualan IMEC Belgia Luc Lavaeren menuturkan, salah satu bidang industri yang saat ini membutuhkan banyak tenaga kerja adalah semikonduktor.

Ia pun mengaku sepakat dengan Kiki perihal pentingnya kolaborasi dalam memajukan sektor pendidikan.

“Kolaborasi pemerintah dan industri di bidang pendidikan adalah kunci sukses. Namun, sebaiknya kolaborasi dilakukan dengan lebih dari satu universitas, terutama pada bidang semikonduktor. Kalau hanya dengan satu perguruan tinggi, tidak akan cukup,” tutur Luc.

Terkini Lainnya
PHTC Revitalisasi Sekolah Dorong Peningkatan Infrastruktur Pendidikan dan Ekonomi Lokal

PHTC Revitalisasi Sekolah Dorong Peningkatan Infrastruktur Pendidikan dan Ekonomi Lokal

Kemendikdasmen
TKA 2025 Dapat Dukungan Luas, Kemendikdasmen Optimistis Tes Berjalan Lancar

TKA 2025 Dapat Dukungan Luas, Kemendikdasmen Optimistis Tes Berjalan Lancar

Kemendikdasmen
Refleksi Arah Pendidikan Indonesia, Kemendikdasmen Luncurkan Buku “Pendidikan Bermutu untuk Semua”

Refleksi Arah Pendidikan Indonesia, Kemendikdasmen Luncurkan Buku “Pendidikan Bermutu untuk Semua”

Kemendikdasmen
Setahun Perjalanan, Kemendikdasmen Catat Capaian Nyata Pendidikan Bermutu untuk Semua

Setahun Perjalanan, Kemendikdasmen Catat Capaian Nyata Pendidikan Bermutu untuk Semua

Kemendikdasmen
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD, Mendikdasmen: Siapkan Lulusan Berdaya Saing Global

Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD, Mendikdasmen: Siapkan Lulusan Berdaya Saing Global

Kemendikdasmen
Wujudkan Pendidikan Bermutu, Kemendikdasmen Hadirkan Program Prioritas bagi Guru hingga Siswa

Wujudkan Pendidikan Bermutu, Kemendikdasmen Hadirkan Program Prioritas bagi Guru hingga Siswa

Kemendikdasmen
Wujudkan Sekolah Aman, Nyaman dan Menggembirakan, Kemendikdasmen Luncurkan Rujukan Kegiatan MPLS Ramah

Wujudkan Sekolah Aman, Nyaman dan Menggembirakan, Kemendikdasmen Luncurkan Rujukan Kegiatan MPLS Ramah

Kemendikdasmen
Kawal SPMB di Daerah, Kemendikdasmen Perkuat Koordinasi dengan Pemda

Kawal SPMB di Daerah, Kemendikdasmen Perkuat Koordinasi dengan Pemda

Kemendikdasmen
Menginspirasi, Guru Sejarah di Flores Timur Gunakan Sampah Sebagai Media Belajar 

Menginspirasi, Guru Sejarah di Flores Timur Gunakan Sampah Sebagai Media Belajar 

Kemendikdasmen
Satu Dekade Pembangunan Pendidikan, Semakin Berdampak dan Bermanfaat

Satu Dekade Pembangunan Pendidikan, Semakin Berdampak dan Bermanfaat

Kemendikdasmen
Wujudkan Indonesia Bahagia, Ini 7 Misi Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan 2025-2045 

Wujudkan Indonesia Bahagia, Ini 7 Misi Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan 2025-2045 

Kemendikdasmen
Kemendikbud Ristek Dukung Inovasi Nucleopad, Alat yang Bisa Identifikasi Penyakit dalam 15 Menit

Kemendikbud Ristek Dukung Inovasi Nucleopad, Alat yang Bisa Identifikasi Penyakit dalam 15 Menit

Kemendikdasmen
Demi Kemandirian Bangsa, Kemendikbud Ristek Melalui Kadeireka Dukung Pengembangan Kendaraan Listrik

Demi Kemandirian Bangsa, Kemendikbud Ristek Melalui Kadeireka Dukung Pengembangan Kendaraan Listrik

Kemendikdasmen
Komitmen Kemendikbudristek dalam Transformasi Digital Pendidikan

Komitmen Kemendikbudristek dalam Transformasi Digital Pendidikan

Kemendikdasmen
Tingkatkan Pendidikan Berkualitas di Indonesia, Kemendikbudristek Jamin Kesejahteraan dan Kompetensi Guru

Tingkatkan Pendidikan Berkualitas di Indonesia, Kemendikbudristek Jamin Kesejahteraan dan Kompetensi Guru

Kemendikdasmen
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com