KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar menegaskan bahwa teknologi tepat guna akan tetap dibutuhkan meskipun perkembangan teknologi semakin pesat.
Gus Halim, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa teknologi tepat guna memiliki ciri khas berbasis pada kearifan lokal dan dirancang untuk berkelanjutan di setiap alatnya.
"Menurut saya, teknologi tepat guna tidak akan pernah kehilangan relevansinya seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih," ucapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (15/7/2024).
Ia mengungkapkan bahwa ada satu hal yang membedakan teknologi tepat guna dari yang lain, yaitu kearifan lokal yang mampu menjawab berbagai tantangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam skala mikro.
Baca juga: PNM Ajak PPI Dunia Turut Berdayakan Ekonomi Ultra Mikro di Indonesia
Pernyataan tersebut disampaikan Gus Halim saat memberikan arahan dalam acara Malam Keakraban Pejuang Inovasi di Teras Udayana, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (14/7/2024).
Ia menjelaskan bahwa dengan fokus pada keberlanjutan dan adaptasi terhadap budaya lokal, teknologi tepat guna dapat terus berkembang dan berinovasi sesuai dengan perubahan kebutuhan masyarakat desa, sehingga relevansinya tidak akan pernah surut.
" Teknologi tepat guna selalu berkaitan dengan berbagai kebutuhan dan tantangan yang dihadapi masyarakat di tingkat desa. Oleh karena itu, teknologi tepat guna tidak akan pernah usang," tutur Gus Halim.
Teknologi tepat guna dirancang untuk dapat disesuaikan dengan aspek lingkungan, etika, budaya, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat setempat.
Baca juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi lewat Riau Bhayangkara Run 2024
Selama 25 tahun penerapan teknologi tepat guna, setiap hasilnya selalu difokuskan pada memenuhi kebutuhan warga tanpa meninggalkan warisan budaya mereka.
Poin penting dari teknologi tepat guna adalah kemampuannya untuk menyelesaikan masalah-masalah masyarakat. Hal ini berlaku dalam bidang ketahanan pangan, pemulihan ekonomi, dan aspek lain yang berkaitan dengan kemandirian desa.
Sebagai informasi, dalam kesempatan tersebut, juga hadir Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Paiman Raharjo, serta pejabat-pejabat tinggi dari berbagai kementerian dan lembaga, kepala daerah, bupati, wali kota, dan pendamping desa.
Baca juga: Pendamping Desa di Kabupaten Semarang Dipaksa Mendukung Parpol dan Tokoh Tertentu
Penjabat (Pj) Gubernur NTB Mayor Jenderal (Mayjen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) (Purn) Hassanudin dan Wali Kota Mataram Mohan Roliskana juga ikut mendampingi Gus Halim dalam penyerahan hadiah lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi Tahun 2024.