KOMPAS.com - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Abdul Halim Iskandar mengajak seluruh pegiat desa terus melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Peningkatan SDM merupakan tujuan pokok pembangunan desa yang dapat mendorong kualitas hidup masyarakat agar mempunyai daya saing nasional.
"Pembangunan desa itu bertujuan untuk pembangunan manusia sehingga seluruh kegiatan pembangunan, baik ekonomi maupun infrastruktur yang lain itu orientasinya adalah kepada pembangunan manusia," ujarnya.
Hal tersebut dikatakan menteri yang akrab disapa Gus Halim dalam penutupan "Konsolidasi Peserta Refreshment Training Penguatan Partisipasi Pegiat Desa Dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun Anggaran 2024" di Jakarta, Sabtu (6/7/2024).
Gus Halim menerangkan, peningkatan kompetensi bagi pegiat desa, tenaga pendamping profesional (TPP), maupun pendamping desa menjadi salah satu cara yang harus ditempuh.
Baca juga: Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia
Pasalnya, peningkatan SDM akan menjadi bekal pengetahuan di tengah menghadapi pesatnya persaingan ekonomi maupun teknologi berbasis digital.
"Itulah sebabnya memahami ideologi pembangunan atau substansi dari sebuah perubahan-perubahan pembangunan adalah sebuah keniscayaan," katanya dalam siaran pers.
Mantan Ketua DPRD Jawa Timur itu berharap, setiap tenaga pendamping profesional beserta jajarannya dapat melakukan perubahan, baik bagi dirinya maupun warga masyarakat binaannya sesuai dengan ideologi pembangunan desa.
Hal itu, kata Gus Halim, diperlukan mengingat tantangan ke depan cukup berat bagi seluruh kalangan, termasuk revolusi industri keempat dan persaingan teknologi yang tak dapat ditebak.
Profesor Kehormatan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu mengatakan, hal tersebut menjadi alasan pentingnya kehadiran pendamping desa.
Baca juga: Gus Halim Sebut Pelestarian Adat dan Budaya dapat Percepat Pembangunan Desa
Sebab, kata dia, manusia yang memiliki kemampuan mendidik dan mengayomi masyarakat tidak bisa digantikan kekuatan teknologi.
"Supaya paradigma, kerangka berpikirnya, dan cara kerjanya sesuai dengan ideologi pembangunan kita, yakni pembangunan manusia," jelasnya.
Sebagai informasi, selain Gus Halim hadir juga dalam acara tersebut, yakni Kepala Bagian (Kaban) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendesa PDTT Luthfiyah Nurlaela, Staf Khusus Mendesa PDTT Nasrun Annahar, dan Sekretaris BPSDM Rosyid.