Gus Halim Paparkan 3 Keuntungan Negara jika Libatkan Desa untuk Kelola Data Sensus

Kompas.com - 03/11/2023, 09:51 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Kegiatan pada Lokasi Beririsan Komponen Dua Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) di REDTOP Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
DOK. Humas Kemendesa PDTT Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Kegiatan pada Lokasi Beririsan Komponen Dua Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) di REDTOP Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar memaparkan tiga keuntungan negara apabila melibatkan desa untuk mengelola data sensus.

Pertama, kata dia, beban pengeluaran negara dapat berkurang hingga triliunan rupiah.

Selain itu, pemerintah dapat lebih fokus pada program-program pembangunan dan pemberdayaan desa, serta meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengumpulan dan pembaruan data

“Jika desa diberikan kepercayaan untuk melakukan pengolahan data, mulai dari pendataan sampai updating data dengan pendampingan serius dari Badan Pusat Statistik (BPS), akan terjadi penghematan negara hingga triliunan rupiah karena tidak perlu lagi sensus yang melibatkan tenaga baru,” ujar pria yang akrab disapa Gus Halim itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (3/11/2023).

Baca juga: Penutupan Rakernas IV PDI-P: Ada Pengarahan TPN, Pembacaan Rekomendasi, dan Pidato Megawati

Pernyataan tersebut disampaikan Gus Halim saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Kegiatan pada Lokasi Beririsan Komponen Dua Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) di REDTOP Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Profesor Kehormatan asal Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu mengatakan, kegiatan sensus cukup dilakukan oleh desa dengan didampingi pihak BPS.

Kegiatan tersebut, kata dia, bisa dilakukan dengan menggunakan sebagian anggaran dari dana desa (DD).

Keuntungan kedua adalah kecepatan pembaruan data. Apalagi, pembangunan sistem informasi data mudah diimplementasikan.

Baca juga: Kemenaker dan Kadin Teken MoU untuk Perkuat Sistem Informasi Pasar Kerja dan Pelatihan Vokasi

Menurutnya, hal tersebut menjadi mudah karena pembaruan data desa memiliki skala kecil. Gus Halim mencontohkan, pembaruan data penduduk desa dengan kisaran 5.000 jiwa lebih mudah daripada pembaruan data level kabupaten.

"Ketiga, jika percaya desa, seluruh program pemerintah berikan ruang yang cukup bagi desa dengan monitoring, supervisi, dan evaluasi dari pemerintah kabupaten (pemkab)," imbuhnya.

Kemudian, lanjut Gus Halim, semua kebijakan yang diambil oleh pemerintah disatukan dalam satu tarikan nafas di desa sehingga akan menghasilkan pola penanganan masalah yang sangat efektif.

Baca juga: Kinerjanya Dievaluasi Kemendagri, Heru Budi Terima Saran Soal Penanganan Masalah Jakarta

Berbagai masalah pembangunan

Pada kesempatan tersebut, Gus Halim mengakui berbagai masalah pembangunan yang paling sering muncul bukan dari masalah pembiayaan maupun pihak yang mengerjakan, tetapi tumpang tindih data antara satu program dengan program lainnya.

"Bersumber masalah tumpang tindih itu, yang pertama masalah data hingga hari ini (membuat) pemerintah belum memiliki Satu Data," tuturnya.

Gus Halim menuturkan, saat rapat bersama Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) diputuskan Satu Data yang dipakai oleh seluruh kementerian dan lembaga (K/L), yaitu Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).

Baca juga: Pemerintah Gunakan Basis Data Regsosek agar Penyaluran Bantuan Lebih Tepat Sasaran

Ia mengungkapkan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) juga mengajukan data desa yang telah dikerjakan selama ini.

Meskipun banyak pihak pesimistis, Gus Halim yakin pembaruan data sebaiknya dikelola oleh desa itu sendiri jika berkaitan dengan desa.

“Usulan ini memang mendapat tanggapan berbeda dari sejumlah kalangan. Tapi kondisi ini sama seperti pada 2015 saat DD pertama kali digulirkan. Namun, terbukti desa bisa mengelola dana yang besar dan beri efek besar bagi pembangunan desa itu sendiri,” ucapnya.

Baca juga: Berpantun di Forum CEO, Jokowi: Supaya Pembangunan Maju Terus, Pinjam Dulu Seratus

Masalah orkestrasi dalam pembangunan di Indonesia

Selain data, Gus Halim mengatakan, urusan orkestrasi juga menjadi satu masalah penting dalam pembangunan di Indonesia.

Pasalnya, orkestrasi berperan dalam mengelola berbagai kegiatan yang berdekatan agar berjalan dengan baik sehingga diferensiasi antar satu kegiatan dengan yang lain bisa terpilah secara bagus.

"Orkestrasi menjadi salah satu kunci penting dalam percepatan pembangunan," kata Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur (Jatim) itu.

Gus Halim pun mencontohkan program Bedah Rumah yang dikerjakan oleh sejumlah pihak, mulai dari pusat dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga level kabupaten dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Baca juga: Majelis Hakim Minta Kejari Fakfak Segera Periksa Eks Bendahara APBD KPU Fakfak

Menurutnya, hal yang berbahaya itu adalah jika pembangunan ruang tamu menggunakan APBN dan kamar tidur memakai APBD. Gus Halim mengakui hal ini pernah ditemukan di sejumlah wilayah saat dirinya menjabat Ketua DPRD Jatim.

Terkait rakor pelaksanaan P3PD, ia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut sangat penting agar terbangun sebuah kesepahaman ketika ada program yang beririsan di dalam satu program.

"Saya berharap pola kerja, pola pengawasan bisa menjadi referensi kegiatan yang lain sehingga menjadi sebuah paradigma dalam manajemen pembangunan yang membutuhkan diversifikasi tegas untuk program yang beririsan," kata Gus Halim.

Dengan pola tersebut, lanjutnya, pembangunan bisa dilakukan secara lebih efektif dan efisien.

 

Terkini Lainnya
Menteri Desa PDT Dorong Satu Desa Kembangkan Satu Produk Unggulan
Menteri Desa PDT Dorong Satu Desa Kembangkan Satu Produk Unggulan
Kemendes
Kementrans dan Kemendes PDT Raih Peringkat Terbaik I dalam Penilaian Kepatuhan Pelayanan Publik 2024
Kementrans dan Kemendes PDT Raih Peringkat Terbaik I dalam Penilaian Kepatuhan Pelayanan Publik 2024
Kemendes
Menteri Desa PDT bersama Mendagri Bahas Program di Desa Tepat Sasaran
Menteri Desa PDT bersama Mendagri Bahas Program di Desa Tepat Sasaran
Kemendes
Wujudkan Swasembada Pangan, Menteri Desa PDT Alokasikan 20 Persen Dana Desa untuk Ketahanan Pangan 
Wujudkan Swasembada Pangan, Menteri Desa PDT Alokasikan 20 Persen Dana Desa untuk Ketahanan Pangan 
Kemendes
Apresiasi Produk Hasil Program Tekad, Gus Halim: Semoga Jadi Model Pemanfaatan Dana Desa
Apresiasi Produk Hasil Program Tekad, Gus Halim: Semoga Jadi Model Pemanfaatan Dana Desa
Kemendes
Gus Halim Ajak Tokoh Adat Terlibat dalam Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
Gus Halim Ajak Tokoh Adat Terlibat dalam Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
Kemendes
Kemendesa PDTT: Teknologi Tepat Guna Bawa Status Desa Maju hingga Mandiri 
Kemendesa PDTT: Teknologi Tepat Guna Bawa Status Desa Maju hingga Mandiri 
Kemendes
TTGN Ke-25, Gus Halim Minta Seluruh Pihak Aktif Promosikan Teknologi Tepat Guna
TTGN Ke-25, Gus Halim Minta Seluruh Pihak Aktif Promosikan Teknologi Tepat Guna
Kemendes
Gus Halim Sebut Teknologi Tepat Guna Punya Ciri Khas Berbasis Kearifan Lokal dan Berkelanjutan
Gus Halim Sebut Teknologi Tepat Guna Punya Ciri Khas Berbasis Kearifan Lokal dan Berkelanjutan
Kemendes
Lewat Lomba Desa Wisata dan Literasi Budaya, Desa-desa Diharapkan Bisa Maksimalkan Potensinya
Lewat Lomba Desa Wisata dan Literasi Budaya, Desa-desa Diharapkan Bisa Maksimalkan Potensinya
Kemendes
Gaungkan Desa Bertumpu pada Akar Budaya, Kemendesa PDTT Gelar 2 Lomba
Gaungkan Desa Bertumpu pada Akar Budaya, Kemendesa PDTT Gelar 2 Lomba
Kemendes
Izin Usaha BUMDesa Terganjal Beleid, Gus Halim Temui Menteri LHK Siti Nurbaya
Izin Usaha BUMDesa Terganjal Beleid, Gus Halim Temui Menteri LHK Siti Nurbaya
Kemendes
Hadapi Pesatnya Persaingan Ekonomi dan Teknologi, Gus Halim Ajak Pegiat Desa Tingkatkan SDM
Hadapi Pesatnya Persaingan Ekonomi dan Teknologi, Gus Halim Ajak Pegiat Desa Tingkatkan SDM
Kemendes
Menteri Desa PDTT Dukung Pembentukan PT LKM Artha Desa di Malang
Menteri Desa PDTT Dukung Pembentukan PT LKM Artha Desa di Malang
Kemendes
Pengadaan Barang/Jasa Dinilai Proaktif, Kemendesa PDTT Raih Penghargaan dari LKPP RI
Pengadaan Barang/Jasa Dinilai Proaktif, Kemendesa PDTT Raih Penghargaan dari LKPP RI
Kemendes
Bagikan artikel ini melalui
Oke