KOMPAS.com – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Abdul Halim Iskandar menyatakan Pancasila menjadi inspirasi utama dalam pembangunan desa berkelanjutan di Indonesia.
Berkaitan dengan filosofi Pancasila, menteri yang akrab disapa Gus Halim mengatakan, pembangunan desa harus bertitik tolak dari fakta kebhinekaan dan budaya asli desa.
“Nilai-nilai filosofis Pancasila harus menginspirasi pembangunan desa yang berdasar pada fakta kebhinekaan serta keragaman budaya lokal desa,” ujar Gus Halim dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Kompas.com, Rabu (1/6/2022).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Gus Halim seusai mengikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2022 yang digelar secara dalam jaringan (Daring) dan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu.
"Selamat Hari Lahir Pancasila," kata dia.
Baca juga: Gus Halim Paparkan 8 Rencana Program Kerja Kemendesa PDTT 2023
Menurut Gus Halim, Pancasila harus menjadi jiwa pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Hal tersebut karena sebagai dasar negara, Pancasila menjadi pondasi dalam semua aktivitas pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa,
Berbicara mengenai Pancasila dan pembangunan desa, Gus Halim mengatakan, masyarakat Indonesia yang majemuk dengan keberagaman suku, budaya, agama serta nilai toleransi yang tinggi menjadi roh dalam pembangunan desa.
Dengan demikian, pembangunan desa diletakkan sebagai usaha untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila secara utuh.
“Saya menegaskan nilai Pancasila harus menjadi lentera dalam pembangunan dan pemberdayaan desa yang berkelanjutan," kata Gus Halim
"Desa merupakan episentrum bangsa untuk memperkuat ideologi Pancasila. Tiap desa yang ada di seluruh Indonesia harus menjadi sabuk pengaman Pancasila dan harus tercermin dalam konteks pembangunan desa,” ujar Gus Halim.
Baca juga: Pejabat Fungsional Kemendesa PDTT Dilantik, Gus Halim Minta Mereka Jalankan Amanah Sebaik-baiknya
Pada kesempatan tersebut, Gus Halim juga memaparkan keterikatan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa sebagai arah kebijakan pembangunan desa dengan Pancasila.
Menurutnya, tujuan yang terkandung di dalam SDGs Desa menjadi pagar pengaman bagi keberlanjutan pembangunan desa hingga generasi mendatang, tanpa mengingkari asas rekognisi dan kewenangan skala lokal desa atau subsidiaritas.
“Setiap desa mempunyai adat budaya, kondisi geografis dan sosial masyarakat yang berbeda. Tidak lepas dari adat dan kearifan lokal setempat, arah kebijakan pembangunan desa memberi ruang bagi desa untuk menentukan prioritas dari tujuan SDGs,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, nilai kebhinekaan dan kemajemukan telah menginspirasi pelokalan tujuan pembangunan global hingga ke level desa dengan mencantumkan tujuan ke-18 SDGs Desa, yakni kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.
“Tentu prioritas tersebut harus diputuskan bersama dalam musyawarah desa yang juga berdasar data desa, serta mengacu pada kebijakan prioritas nasional,” katanya.