SUKABUMI, KOMPAS.com – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan kesigapan desa telah berdampak signifikan dalam meminimalisasi penebaran Covid-19.
Hal itu tampak dari rendahnya kasus positif Covid-19 dan angka kematian warga seluruh desa di Indonesia jika dibandingkan dengan angka nasional.
"Tercatat 659.136 warga desa positif Covid-19 sepanjang 2020-2021. Sementara, di tingkat nasional mencapai 4.267.451 orang. Adapun 38.447 penderita meninggal di desa akibat Covid-19. Angka ini lebih kecil dibadingkan kematian di tingkat nasional yang mencapai 144.144 jiwa," ujar menteri yang akrab disapa Gus Halim dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (15/1/2022).
Hal tersebut dipaparkan Gus Halim pada acara puncak peringatan Sewindu Undang-Undang (UU) Desa yang digelar di Kasepuhan Ciptagelar, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (15/1/2022).
Baca juga: Takjub dengan Tradisi Budaya di Desa Sirnaresmi Sukabumi, Gus Halim: Ini Harus Dipertahankan
Gus Halim menambahkan, Covid-19 telah menginfeksi seluruh penduduk dunia dan mengakibatkan jutaan orang meninggal dunia. Oleh karena itu, status pandemi ditetapkan secara global, termasuk Indonesia.
"Bencana non-alam tersebut, mau tidak mau, sampai juga ke desa. Kedahsyatan penyebaran dan penularan Covid-19 sulit dikendalikan. Karena itu, desa-desa di Indonesia harus dipersiapkan agar dampak Covid-19 di skala desa terkendali, " ujarnya.
Melalui program Desa Tanggap Covid-19, imbuh Halim, desa-desa secara mandiri membentuk Relawan Desa Lawan Covid-19.
Untuk diketahui, Relawan Desa Lawan Covid-19 merupakan tim relawan tingkat desa yang melibatkan seluruh unsur masyarakat untuk bekerja dengan prinsip gotong royong.
Baca juga: Gus Halim: Praktik Pemasaran Digital BUMDes Sumber Kahuripan, Sukabumi Patut Direplikasi
Gus Halim menyebutkan, sosialisasi hidup sehat yang diinisiasi pemerintah telah dilaksanakan pada 59.125 desa pada 2020. Sementara, pada 2021 di 47.535 desa.
“Penyediaan tempat cuci tangan di ruang publik juga dilakukan oleh 56.056 desa pada 2020 dan 48.416 desa pada 2021,” jelas Gus Halim.
Demikian pula penyemprotan disinfektan telah dilaksanakan di 57.154 desa pada 2020 dan 45.103 desa pada 2021.
Pada 2020 juga dibangun 50.845 Pos Gerbang Desa. Tujuannya, untuk mengendalikan mobilitas warga. Sementara, Pos Gerbang Desa dibangun di 49.022 desa pada 2021.
Baca juga: Raker Kemendesa PDTT, Gus Halim: Modal Besar Kita Harus Diberdayakan Seefektif Mungkin
"Sudah ada 39.683 desa yang melaksanakan pengadaan masker gratis bagi warga pada 2020 dan 46.648 desa pada 2021," terangnya.
Selain itu, lanjut Halim, terdapat 1.880.174 Relawan Desa Lawan Covid-19 pada 2020 dan 1.684.598 relawan pada 2021 yang telah mendirikan tempat isolasi.
Tempat isolasi tersebut mencakup 85.168 tempat tidur yang disiapkan pemerintah pada 2020 dan 91.094 tempat tidur pada 2021.
Untuk diketahui, tempat isolasi telah dimanfaatkan oleh 191.610 warga desa pada 2020 dan 44.601 warga desa pada 2021.
Baca juga: Gus Halim Sebut Jumlah Desa Mandiri dan Maju Meningkat pada 2021
Selain itu, para relawan juga mendata 1.044.558 pendatang pada 2020 dan 286.091 pendatang pada 2021.
Adapun pada 2020 tercatat sebanyak 119.860 warga yang rentan mengalami sakit. Sementara, pada 2021 sebanyak 1.538.574 warga.
"Hormat yang setingi-tingginya kepada seluruh Relawan Desa Lawan Covid-19 yang telah bekerja sungguh-sungguh. Meski tanpa honor, mereka tetap bekerja tanpa lelah dan berkeluh kesah," imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak warga desa untuk tak lengah. Pasalnya, virus corona hingga saat ini masih ada dan terus bermutasi.
Baca juga: Raker Kemendesa PDTT, Gus Halim: Modal Besar Kita Harus Diberdayakan Seefektif Mungkin
"Tetap tegakkan protokol kesehatan, disiplin pakai masker, dan segera ikut vaksinasi," kata Gus Halim. (RIZA)