KOMPAS.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Desa dan Perdesaan (PDP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ( Kemendesa PDTT) Sugito meyakini bahwa Sustainable Development Goals ( SDGs) Desa memiliki peran besar.
Peran besar itu, kata dia, salah satunya dalam mengatasi pandemi Covid-19 di negara-negara anggota Association of Southeast Asian Nations ( ASEAN).
“Peran besar yang dimaksud yaitu dengan menyederhanakan tujuan dan pelaksanaan SDGs Desa di desa-desa agar lebih konkret, terukur, dan realistis," kata Sugito, dikutip dari keterangan pers resminya, Jumat (26/11/2021).
Apabila tujuan SDGs Desa sudah terealisasi, lanjut Sugito, maka kemungkinan besar dapat menjadi roadmap pembangunan di masa yang akan datang.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat mewakili Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) pada acara ASEAN Ministerial Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (AMMRDPE) yang digelar secara virtual, Jumat.
Baca juga: Anies: Jakarta Bukan Hanya Ibu Kota Indonesia, tapi Juga ASEAN
Dalam kesempatan itu, Sugito menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengkampanyekan keistimewaan tujuan SDGs Desa ke negara-negara ASEAN.
Ia meyakini, konsep SDGs Desa akan menjadi resep mujarab bagi kebangkitan negara-negara ASEAN pascapandemi Covid-19.
“Sebab, kami berhasil melokalkan SDGs Global dalam konteks desa. Hal ini agar mudah mengimplementasikan dari pusat ke desa,” ucap Sugito.
Tak hanya kampanye, ia mengatakan, Indonesia juga menyambut baik kesempatan untuk lebih meningkatkan peta jalan SDGs Desa.
Baca juga: Demi Capai Tujuan SDGs Desa, Kemendesa PDTT Lakukan Pendataan Besar-besaran
Bahkan, Indonesia siap untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam implementasi SDGs Desa.
“Kami yakin, hal ini dapat menjadi salah satu referensi dalam memandu semua pemangku kepentingan pada arah dan target agenda 2030. Utamanya untuk memastikan pembangunan pedesaan yang berkelanjutan,” ujar Sugito.
Menurutnya, pembangunan pedesaan yang berkelanjutan dapat memainkan peran utama bagi sebagian besar negara anggota ASEAN dalam melalui pandemi.
Untuk itu, imbuh Sugito, Indonesia melalui Kemendesa PDTT telah mencanangkan program upaya pelokalan SDGs 2030 ke tingkat desa.
Baca juga: Apresiasi SDGs Desa, IFAD: Tidak Ada Negara Lain yang Bisa Melokalkan Konsep Ini
“Hal ini dilakukan dengan penyederhanaan tujuan, pelokalan pelaksanaan di desa-desa dan penyesuaian indikator tujuan agar menjadi lebih sederhana, konkret, dan realistis,” ucap Sugito.
Seperti diketahui, dari 17 SDGs Global yang ditetapkan, Kemendesa PDTT telah berhasil melokalkan 18 SDGs Desa. Penambahan tujuan ke-18 ini berisi tentang kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.
Sementara itu, langkah pencapaian SDGs Desa dilakukan melalui pendataan desa berbasis SDGs Desa.
Berdasarkan data Kemendesa PDTT per Kamis (25/11/2021), data yang masuk mencapai 82 persen warga desa dan 92 persen data keluarga dari total 74.961 desa dengan melibatkan 1.604.643 relawan.
Baca juga: Jalankan Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan, Kemendesa PDTT Modali BUMDes Bersama Rp 500 Juta
Pada kesempatan yang berbeda, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menyambut baik kerja sama antara Indonesia dan pihak lain mengenai SDGs Desa .
Menurutnya, SDGs Desa yang telah diperkenalkan, dianggap menarik oleh organisasi internasional, salah satunya International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang siap mempublikasikan SDGs Desa ke dunia.
“Pasti kami ingin sharing ke semua pihak, maka dari itu kami sampaikan ke beberapa pihak. Meski di sisi lain saya harus tunjukkan dulu konsep dan proses implementasinya. Supaya apa yang disampaikan tidak hanya angan-angan saja,” jelas Gus Halim saat audiensi dengan IFAD belum lama ini.