Perjalanan Antardesa di Papua Barat Ditempuh 4 Hari, Menteri Desa PDTT: Saya Prihatin

Kompas.com - 22/11/2021, 20:00 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

Pertemuan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) dengan Bupati Teluk Wondama Hendrik S. Mambor di Kantor Kementerian Desa PDTT, Kalibata, Jakarta, Senin (22/11/2021).DOK. Humas Kementerian Desa PDTT Pertemuan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) dengan Bupati Teluk Wondama Hendrik S. Mambor di Kantor Kementerian Desa PDTT, Kalibata, Jakarta, Senin (22/11/2021).

KOMPAS.com – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar ( Gus Halim) mengaku prihatin karena masih ada akses antardesa di Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat yang harus ditempuh dalam waktu empat hari perjalanan.

“Saya prihatin banget itu kalau kita masih harus jalan kaki empat hari, itu kan wajar kalau kemudian kita bilang belum merdeka,” ujarnya dalam pertemuan dengan Bupati Teluk Wondama Hendrik S Mambor di Kantor Kementerian Desa PDTT, Kalibata, Jakarta, Senin (22/11/2021).

Ia pun meminta Hendrik untuk segera menyelesaikan data berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.

Gus Halim mengatakan, dengan data tersebut, kebutuhan desa di Teluk Wondama dapat terpetakkan, termasuk kebutuhan akan ketersediaan akses infrastruktur.

Baca juga: Desa Wisata Lembang Nonongan, Desa Agraris di Toraja Utara

“Saya yakin ini (Teluk Wondama) contoh kecil saja. Masih banyak di Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan lainnya. Jadi, kita harus punya formula khusus penanganannya bagaimana, jadi spesifiklah,” kata Gus Halim, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.

Ia mengaku, akses infrastruktur terutama di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah.

Gus Halim menilai, dibutuhkan skema khusus pembiayaan untuk menyediakan akses jalan antardesa di wilayah 3T.

“Entah Dana Alokasi Khusus (DAK) atau apa (sumber dana lainnya). Termasuk dana desa, nanti disinergikan. Dana desa juga digunakan untuk itu, harus berpikir praktis saja. Karena yang paling dibutuhkan kan akses,” jelasnya.

Baca juga: Dana Desa Diprioritaskan untuk BUMDes, Gus Halim: Penggunaan Harus Akuntabel

Sementara itu, Bupati Hendrik memaparkan, masalah di Kabupaten Teluk Wondama memang cukup kompleks, terutama masalah infrastruktur.

“Sampai saat ini masih banyak akses jalan dari desa ke desa dan masih belum bisa ditembus dan hanya bisa ditempuh empat sampai tujuh hari dengan jalan kaki, sehingga banyak masyarakat yang merasa belum merdeka,” kata Hendrik.

Ia menyebutkan, dari sejumlah total 75 desa di Kabupaten Teluk Wondama, setidaknya terdapat 40 desa yang masih belum memiliki akses infrastruktur.

“Situasi ini tentu menyulitkan bagi kami untuk berkembang karena akses transportasi menjadi terbatas,” ujarnya.

Menurut Hendrik, masalah akses infrastruktur perlu segera diselesaikan agar berdampak baik bagi masa depan Teluk Wondama.

“Memang dari segi geografis kita butuh biaya yang tidak kecil, dana daerah tidak bisa. Tapi saya melihat prospek ke depan, masyarakat di wilayah ini akan sangat bagus,” tutur Hendrik.

Terkini Lainnya
Kementerian Desa PDT dan Kemenag Berkolaborasi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Berbasis Keluarga
Kementerian Desa PDT dan Kemenag Berkolaborasi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Berbasis Keluarga
Kemendes
Sejumlah Kades Salahgunakan Dana Desa, Menteri Yandri Laporkan Mereka ke Mabes Polri
Sejumlah Kades Salahgunakan Dana Desa, Menteri Yandri Laporkan Mereka ke Mabes Polri
Kemendes
Dukung Ketahanan Pangan dan MBG di Desa, Kemendes Gandeng TNI dan BGN
Dukung Ketahanan Pangan dan MBG di Desa, Kemendes Gandeng TNI dan BGN
Kemendes
Survei The Republic Institute: Menteri Desa PDT Yandri Dinilai Paling Sukses Bangun Desa
Survei The Republic Institute: Menteri Desa PDT Yandri Dinilai Paling Sukses Bangun Desa
Kemendes
Ada Oknum Tidak Bertanggung Jawab, Menteri Desa PDT Ajak Media dan LSM Kolaborasi Bangun Desa 
Ada Oknum Tidak Bertanggung Jawab, Menteri Desa PDT Ajak Media dan LSM Kolaborasi Bangun Desa 
Kemendes
Kemendesa PDT Gandeng Polri Awasi Penggunaan Dana Desa
Kemendesa PDT Gandeng Polri Awasi Penggunaan Dana Desa
Kemendes
Suplai Bahan Baku lewat BUMDes, Kemendesa PDT Siap Sukseskan Makan Bergizi Gratis
Suplai Bahan Baku lewat BUMDes, Kemendesa PDT Siap Sukseskan Makan Bergizi Gratis
Kemendes
Kemendesa PDT dan Kemendikdasmen Sepakat Kolaborasi Tingkatkan Kualitas SDM Desa
Kemendesa PDT dan Kemendikdasmen Sepakat Kolaborasi Tingkatkan Kualitas SDM Desa
Kemendes
Kejar Target Swasembada Pangan, Menteri Desa PDT Ingin Penggunaan Lahan Dimaksimalkan
Kejar Target Swasembada Pangan, Menteri Desa PDT Ingin Penggunaan Lahan Dimaksimalkan
Kemendes
Menteri Desa PDT Sebut Peringatan Hari Desa Jadi Momentum Wujudkan Kemandirian Desa
Menteri Desa PDT Sebut Peringatan Hari Desa Jadi Momentum Wujudkan Kemandirian Desa
Kemendes
Menteri Desa PDT Ingin SDM Desa Dioptimalkan, agar Tak Ada Urbanisasi Seperti Jepang dan Korsel
Menteri Desa PDT Ingin SDM Desa Dioptimalkan, agar Tak Ada Urbanisasi Seperti Jepang dan Korsel
Kemendes
Mendes PDT Paparkan 6 Fokus Penggunaan Dana Desa 2025
Mendes PDT Paparkan 6 Fokus Penggunaan Dana Desa 2025
Kemendes
Dukung Program Prioritas Presiden, Mendes PDT Alokasikan Rp 16 Triliun Dana Desa untuk Swasembada Pangan 
Dukung Program Prioritas Presiden, Mendes PDT Alokasikan Rp 16 Triliun Dana Desa untuk Swasembada Pangan 
Kemendes
Mendes Yandri Optimistis Produk Unggulan Desa Mampu Go International
Mendes Yandri Optimistis Produk Unggulan Desa Mampu Go International
Kemendes
Sinergi Lintas Kementerian, Menteri Desa PDT Yandri Bahas Aturan Perlindungan Pekerja Migran dari Desa
Sinergi Lintas Kementerian, Menteri Desa PDT Yandri Bahas Aturan Perlindungan Pekerja Migran dari Desa
Kemendes
Bagikan artikel ini melalui
Oke