KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar mengapresiasi keberhasilan Desa Mekar Jaya dalam mengembangkan wisata desa berbasis kearifan lokal.
Menteri yang akrab disapa Gus Halim itu mengatakan, desa wisata yang dikembangkan dari potensi lokal, baik budaya maupun potensi alam, dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi desa pascapandemi Covid-19.
"Kita dorong desa wisata untuk terus berkembang sesuai yang direncanakan, berdasar potensi desa, serta berbasis kearifan lokal" kata Agus dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/11/2021).
Hal itu diutarakan Gus Halim saat meresmikan sejumlah bantuan sarana dan prasarana pendukung obyek wisata Desa Mekar Jaya yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (19/11/2021).
Menurut Gus Halim, pembangunan desa berbasis kearifan lokal adalah prinsip mutlak yang tidak boleh dikesampingkan. Oleh karena itu, perkembangan teknologi dan modernisasi tidak boleh menggerus kearifan lokal yang ada.
Baca juga: Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem di Jatim, Kemendes PDTT Gandeng UB
Agus menekankan, tradisi dan budaya lokal desa adalah aset luar biasa yang harus terus-menerus dilestarikan untuk kemajuan dan kemandirian desa.
"Mau bikin apa saja untuk pertumbuhan ekonomi dan sumber daya manusia (SDM), jangan keluar dari budaya setempat. (Hal ini bertujuan) supaya desa-desa kita tetap sebagaimana adanya sampai kapan pun. Tidak tergerus oleh budaya-budaya luar," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Belitung Timur Burhanudin menyambut kedatangan Gus Halim beserta rombongan dengan pantun. Hal ini merupakan tradisi masyarakat Belitung.
"Darilah tepi berkayuh sampan, tak turun hujan airnya dangkal. Bukan maksud hati berlaku tidak sopan, berbalas pantun tradisi kearifan lokal," ujar Burhanudin.
"Di dekat Pulau Melidang banyak ubur-ubur, melintas laut naiklah perahu. Sengaja dihadang inilah hajat orang Belitung Timur, yang biasa disebut Palang Pintu," ucap Burhanudin.
Tak mau kalah dengan Bupati Belitung, Gus Halim pun memperlihatkan kepiawaian dalam berpantun.
"Buah pepaya buah jambu, dimakan Pak Markum satu persatu. Izinkan saya menyapa Bapak Ibu, assalamu'alaikum warrahmatullahi wabbarakatuh," ujarnya saat tiba di destinasi wisata Desa Mekar Jaya.
"Pergi ke Sukabumi di waktu petang, mau membesuk seorang sahabat. Rombongan kami sudah datang, ingin masuk tapi masih dihambat," tambah Gus Halim.
"Paling enak makan sayur jamur, tambah nikmat bersama teman-teman. Lestarikan budaya pantun Belitung Timur, tetap selamat tidak hilang ditelan zaman," tutup Gus Halim.