Gus Halim Minta Pengembangan Smart Village Harus Sejalan dengan Kearifan Lokal

Kompas.com - 16/11/2021, 09:49 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat menerima audiensi dari Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura di ruang kerja Mendes PDTT, Jakarta, Senin (15/11/2021). Pertemuan ini membahas pengembangan desa cerdas (smart village) di Provinsi Sulteng.DOK. Humas Kemendesa PDTT Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat menerima audiensi dari Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura di ruang kerja Mendes PDTT, Jakarta, Senin (15/11/2021). Pertemuan ini membahas pengembangan desa cerdas (smart village) di Provinsi Sulteng.

KOMPAS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, pengembangan smart village atau desa cerdas harus sejalan dengan kearifan lokal.

Pria yang akrab disapa Gus Halim ini menegaskan, pihaknya tak ingin pemanfaatan teknologi di desa mematikan budaya dan tradisi baik yang sudah ada.

“Benar bahwa smart village mengandalkan internet of things (IoT), dan dengan begitu perubahan terbesarnya ada pada proses digitalisasi," imbuhnya seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (15/11/2021).

Akan tetapi, lanjut Gus Halim, pembangunan smart village harus selaras dengan tradisi dan budaya desa. Tujuannya agar proses pembangunan desa ini adil dan bersesuaian dengan dinamika masyarakat desa.

Baca juga: Dua Desa Ini Jadi Percontohan Pengembangan Smart Village Nusantara

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menerima audiensi dari Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura di ruang kerja Menteri Desa PDTT, Jakarta, Senin (15/11/2021).

Terkait pembangunan desa pada kearifan lokal, Gus Halim menjelaskan, hal ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa ke-18, yaitu kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.

SDGs Desa merupakan acuan bagi proses pembangunan desa berkelanjutan yang digagas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT).

"Untuk itu program smart village jangan sampai meleset. Harus ada penanganan khusus. Sekarang piloting desa (desa percontohan) kaitannya dengan kearifan lokal," ujar Gus Halim.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Smart Village di Ponpes Suryalaya Tasikmalaya Dicontoh Pesantren Lain

Selain berpijak pada tradisi baik setempat, kata dia, pengembangan desa cerdas harus pula disertai pelestarian lingkungan. Hal ini karena desa cerdas memiliki enam pilar, salah satunya lingkungan cerdas.

Adapun enam pilar tersebut yaitu warga cerdas atau smart people, mobilitas cerdas atau smart mobility, ekonomi cerdas atau smart economic, pemerintahan cerdas atau smart government, pola hidup cerdas atau smart living, dan lingkungan cerdas atau smart environment.

Lebih lanjut Gus Halim mengatakan, pengembangan desa cerdas dilakukan untuk mempercepat pembentukan desa mandiri.

Baca juga: Perkembangan IT Tak Terhindarkan, Gus Halim Minta Desa Berinovasi dengan Teknologi

“Pengembangan smart village ini merupakan upaya desa memanfaatkan teknologi tepat guna agar pembangunan berlangsung efisien,” imbuhnya.

Pengembangan smart village di Sulteng

Untuk diketahui, pertemuan antara Gus Halim dengan Gubernur Rusdy Mastura sendiri fokus membahas program pengembangan smart village di Sulteng.

Pengembangan smart village di Sulteng akan dilaksanakan oleh Kemendesa PDTT pada 2022 di tiga kabupaten, yaitu Parigi Moutong, Sigi, dan Banggai.

Dari masing-masing kabupaten tersebut akan ditentukan 20 desa mana saja yang menjadi contoh.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 15 November 2021

Untuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pengembangan smart village antara Kemendesa PDTT dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng akan dilaksanakan pada Senin (6/12/2021).

"Pilot project atau desa percontohan dilakukan bertahap. Tahun 2022 ada tiga kabupaten dulu, lalu pada 2023 di kabupaten lain," ujar Gus Halim.

Pemerintah Indonesia sendiri telah menyepakati dukungan kerja sama dari Bank Dunia untuk meningkatkan sistem dan menguatkan kelembagaan.

Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan implementasi Undang-undang (UU) Desa melalui Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD).

Baca juga: Mendes PDTT Ingatkan Perencanaan Pembangunan Desa Tak Keluar dari Budaya Masyarakat

Adapun tujuan P3PD untuk meningkatkan kualitas belanja di 74.954 desa di Indonesia.

Selain Bank Dunia, pihak-pihak yang terkait dalam program tersebut adalah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kemendesa PDTT, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta desa-desa seluruh Indonesia.

Sebagai informasi, Kemendesa PDTT berfokus pada penguatan pemberdayaan masyarakat, akuntabilitas sosial, dan solusi pembangunan berbasis lokal di desa.

Baca juga: Mendes PDTT Ingatkan Pembangunan Desa Tidak Berorientasi Keinginan Elite

Dari sinilah gagasan mengenai desa cerdas dan garis-garis pelaksanaannya berawal dan akan dilaksanakan.

Sejauh ini Kemendesa PDTT mengklaim langkah-langkah untuk mewujudkan kemandirian desa melalui program smart village berlangsung dinamis dan kini sudah sampai tahap pembuatan pilot project.

Terkini Lainnya
Gelar Program
Gelar Program "Tekad" untuk Desa di Wilayah Timur Indonesia, Gus Halim Minta Peserta Ikuti dengan Sungguh-sungguh
Kemendes
Kemendesa PDTT Kucurkan Dana Rp 1,9 Miliar untuk Pacu Pembangunan di Raja Ampat
Kemendesa PDTT Kucurkan Dana Rp 1,9 Miliar untuk Pacu Pembangunan di Raja Ampat
Kemendes
Gus Halim Dukung Kemandirian Kampung Arborek, Harap Jadi Kampung Mandiri pada 2024
Gus Halim Dukung Kemandirian Kampung Arborek, Harap Jadi Kampung Mandiri pada 2024
Kemendes
TPP Dinilai Punya Andil Besar dalam Kesuksesan Pembangunan Desa
TPP Dinilai Punya Andil Besar dalam Kesuksesan Pembangunan Desa
Kemendes
Gus Halim: Kades Kunci Keberhasilan Pembangunan dan Pemberdayaan Desa
Gus Halim: Kades Kunci Keberhasilan Pembangunan dan Pemberdayaan Desa
Kemendes
Gus Halim Sebut Masyarakat Berperan Penting dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Desa
Gus Halim Sebut Masyarakat Berperan Penting dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Desa
Kemendes
Gus Halim: Pendamping Desa Tetap Dibutuhkan meski Desa Sudah Mandiri
Gus Halim: Pendamping Desa Tetap Dibutuhkan meski Desa Sudah Mandiri
Kemendes
Gus Halim Paparkan 3 Keuntungan Negara jika Libatkan Desa untuk Kelola Data Sensus
Gus Halim Paparkan 3 Keuntungan Negara jika Libatkan Desa untuk Kelola Data Sensus
Kemendes
Benchmark Study di China Sukses Digelar, Kemendesa PDTT: Jadi Referensi Kades untuk Bangun Desa
Benchmark Study di China Sukses Digelar, Kemendesa PDTT: Jadi Referensi Kades untuk Bangun Desa
Kemendes
Kemendesa PDTT Dampingi 20 Kades Pelajari Energi Terbarukan di Xinyi Electric Storage Holdings, China
Kemendesa PDTT Dampingi 20 Kades Pelajari Energi Terbarukan di Xinyi Electric Storage Holdings, China
Kemendes
Gus Halim Sebut Program Dana Desa Wujud Nyata Pembangunan dari Pinggiran
Gus Halim Sebut Program Dana Desa Wujud Nyata Pembangunan dari Pinggiran
Kemendes
Apresiasi ASN Kemendesa PDTT, Gus Halim: Pertahankan Sampai Akhir Kepemimpinan Jokowi
Apresiasi ASN Kemendesa PDTT, Gus Halim: Pertahankan Sampai Akhir Kepemimpinan Jokowi
Kemendes
Kemendesa PDTT Ingatkan Pentingnya Inovasi dan Kreativitas dalam Bangun Desa Mandiri
Kemendesa PDTT Ingatkan Pentingnya Inovasi dan Kreativitas dalam Bangun Desa Mandiri
Kemendes
Lewat BUMDes, Kemendesa PDTT Akan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Desa
Lewat BUMDes, Kemendesa PDTT Akan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Desa
Kemendes
Percepat Proses Warga Daftar JKN, Kemendesa PDTT bersama BPJS Kesehatan Hadirkan Program Pesiar
Percepat Proses Warga Daftar JKN, Kemendesa PDTT bersama BPJS Kesehatan Hadirkan Program Pesiar
Kemendes
Bagikan artikel ini melalui
Oke