Gus Halim Paparkan Penggunaan Dana Desa untuk Penanganan Stunting

Kompas.com - 13/11/2021, 12:37 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) DOK. Humas Kementerian Desa PDTT Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar (Gus Halim)

KOMPAS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar ( Gus Halim) memaparkan pemanfaatan dana desa untuk menggelar berbagai kegiatan penanganan stunting.

Hal tersebut dipaparkan Gus Halim dalam acara Sapa Indonesia, Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk Indonesia Bebas Stunting secara live di Kompas TV, Jumat (12/11/2021).

Adapun berbagai kegiatan yang dilaksanakan antara lain pemberian makanan tambahan untuk anak dengan total anggaran Rp 2,4 triliun pada 2019 dan Rp 1,6 triliun pada 2020.

Selanjutnya, kegiatan rehab dan operasional pos pelayanan terpadu (posyandu) dengan total anggaran Rp 1,7 triliun pada 2019 dan Rp 4,1 triliun pada 2020.

Baca juga: Menteri Desa: Dana Desa Rp 28,82 Triliun Telah Dicairkan

Terdapat pula kegiatan pembelian obat untuk pos kesehatan desa (poskesdes) dan pondok bersalin desa (polindes) dengan total anggaran Rp 554 miliar pada 2019 dan Rp 538 miliar pada 2020.

Untuk kegiatan operasional bidan desa, Kementerian Desa (Kemendesa) PDTT telah mengerahkan anggaran sebesar Rp 318 miliar pada 2019 dan Rp 57 miliar pada 2020.

Lebih lanjut, pelaksanaan kegiatan rehab dan operasional poskesdes menggunakan anggaran sebesar Rp 13 miliar pada 2019 dan Rp 23 miliar pada 2020.

Kemudian, untuk kegiatan rehab dan operasional polindes, dana yang digunakan sebesar Rp 8,2 miliar pada 2019 dan Rp 7,4 miliar pada 2020.

Baca juga: Tahun 2021, Pemerintah Alokasikan Rp 72 Triliun untuk Dana Desa

Dana desa sangat bisa digunakan pelatihan pemantauan kesehatan ibu hamil atau ibu menyusui, bagaimana kita pahami urusan stunting kita bicara tentang seribu hari kehidupan,” kata Gus Halim dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (13/11/2021).

Menurutnya, bantuan posyandu untuk mendukung kegiatan pemeriksaan berkala bagi ibu hamil dan menyusui merupakan wujud pemanfaatan dana desa untuk menangani stunting.

Sebagai informasi, menurut data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada 2019, angka stunting di Indonesia masih tinggi, yaitu 27,67 persen.

Persentase tersebut masih melebihi batas minimal angka stunting yang ditetapkan World Health Organization (WHO).

Adapun pemerintah tengah berupaya menyelesaikan permasalahan stunting untuk menuju target Indonesia emas 2045 mendatang.

Baca juga: Gelar Webinar Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19, Sekjen Kementerian Desa PDTT Paparkan Harapan Ini

Kebijakan penanganan stunting di desa pun telah tertuang dalam Peraturan Menteri Desa PDTT tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa sejak tahun 2019, tahun 2020, dan tahun 2021.

Kementerian Desa PDTT punya alat kebijakan pembangunan desa yang kita sebut dengan SDGs Desa, di situ ada 18 goals (tujuan). Goals pertama dan kedua terkait dengan stunting yaitu desa tanpa kemiskinan dan desa tanpa kelaparan. Dua hal ini jelas mengarah pada stunting,” papar Gus Halim.

Ia juga menyebutkan, goals kelima dalam SDGs Desa, yaitu sanitasi dan air bersih, juga terkait dengan penanganan stunting.

Gus Halim menilai, peran kepala desa sangat penting untuk menentukan penanganan stunting di tingkat desa.

Selain itu, kata dia, data menjadi kunci utama penanganan stunting di Indonesia.

Apabila data yang digunakan berasal dari level mikro (dalam hal ini adalah desa), maka target pemerintah untuk menurunkan angka stunting nasional menjadi 14 persen akan terwujud.

Baca juga: Anggaran Penanggulangan Stunting Rp 11,3 Triliun, Gus Halim: Anggaran Ini Dipastikan Bertambah

“Dengan SDGs Desa, sejak tahun 2021 ini desa-desa telah melakukan pendataan mikro level individu dan keluarga, itu dilakukan desa sendiri oleh relawan desa. Jadi, datanya sudah ada di desa,” jelasnya.

Gus Halim mengatakan, stunting bukan hanya persoalan makanan bergizi tetapi juga pemahaman.

Stunting juga bisa dialami oleh masyarakat kelas menengah. (Stunting terjadi) bukan karena miskin, tapi (karena) tidak paham dan pola makannya rusak. Makanya, pelatihan berkaitan pencegahan stunting juga masuk dalam prioritas pemanfaatan dana desa,” ujarnya.

Terkini Lainnya
Kementerian Desa PDT dan Kemenag Berkolaborasi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Berbasis Keluarga
Kementerian Desa PDT dan Kemenag Berkolaborasi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Berbasis Keluarga
Kemendes
Sejumlah Kades Salahgunakan Dana Desa, Menteri Yandri Laporkan Mereka ke Mabes Polri
Sejumlah Kades Salahgunakan Dana Desa, Menteri Yandri Laporkan Mereka ke Mabes Polri
Kemendes
Dukung Ketahanan Pangan dan MBG di Desa, Kemendes Gandeng TNI dan BGN
Dukung Ketahanan Pangan dan MBG di Desa, Kemendes Gandeng TNI dan BGN
Kemendes
Survei The Republic Institute: Menteri Desa PDT Yandri Dinilai Paling Sukses Bangun Desa
Survei The Republic Institute: Menteri Desa PDT Yandri Dinilai Paling Sukses Bangun Desa
Kemendes
Ada Oknum Tidak Bertanggung Jawab, Menteri Desa PDT Ajak Media dan LSM Kolaborasi Bangun Desa 
Ada Oknum Tidak Bertanggung Jawab, Menteri Desa PDT Ajak Media dan LSM Kolaborasi Bangun Desa 
Kemendes
Kemendesa PDT Gandeng Polri Awasi Penggunaan Dana Desa
Kemendesa PDT Gandeng Polri Awasi Penggunaan Dana Desa
Kemendes
Suplai Bahan Baku lewat BUMDes, Kemendesa PDT Siap Sukseskan Makan Bergizi Gratis
Suplai Bahan Baku lewat BUMDes, Kemendesa PDT Siap Sukseskan Makan Bergizi Gratis
Kemendes
Kemendesa PDT dan Kemendikdasmen Sepakat Kolaborasi Tingkatkan Kualitas SDM Desa
Kemendesa PDT dan Kemendikdasmen Sepakat Kolaborasi Tingkatkan Kualitas SDM Desa
Kemendes
Kejar Target Swasembada Pangan, Menteri Desa PDT Ingin Penggunaan Lahan Dimaksimalkan
Kejar Target Swasembada Pangan, Menteri Desa PDT Ingin Penggunaan Lahan Dimaksimalkan
Kemendes
Menteri Desa PDT Sebut Peringatan Hari Desa Jadi Momentum Wujudkan Kemandirian Desa
Menteri Desa PDT Sebut Peringatan Hari Desa Jadi Momentum Wujudkan Kemandirian Desa
Kemendes
Menteri Desa PDT Ingin SDM Desa Dioptimalkan, agar Tak Ada Urbanisasi Seperti Jepang dan Korsel
Menteri Desa PDT Ingin SDM Desa Dioptimalkan, agar Tak Ada Urbanisasi Seperti Jepang dan Korsel
Kemendes
Mendes PDT Paparkan 6 Fokus Penggunaan Dana Desa 2025
Mendes PDT Paparkan 6 Fokus Penggunaan Dana Desa 2025
Kemendes
Dukung Program Prioritas Presiden, Mendes PDT Alokasikan Rp 16 Triliun Dana Desa untuk Swasembada Pangan 
Dukung Program Prioritas Presiden, Mendes PDT Alokasikan Rp 16 Triliun Dana Desa untuk Swasembada Pangan 
Kemendes
Mendes Yandri Optimistis Produk Unggulan Desa Mampu Go International
Mendes Yandri Optimistis Produk Unggulan Desa Mampu Go International
Kemendes
Sinergi Lintas Kementerian, Menteri Desa PDT Yandri Bahas Aturan Perlindungan Pekerja Migran dari Desa
Sinergi Lintas Kementerian, Menteri Desa PDT Yandri Bahas Aturan Perlindungan Pekerja Migran dari Desa
Kemendes
Bagikan artikel ini melalui
Oke