KOMPAS.com – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, pemerintah terus memperhatikan usaha mikro kecil menengah ( UMKM), salah satunya dengan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI).
Dia menjelaskan, GBBI merupakan gerakan nasional berbentuk gotong royong dari UMKM untuk UMKM, dari Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes) dan BUMDes bersama untuk Indonesia.
Menurutnya, perkembangan teknologi internet selama pandemi menunjukkan bahwa merambah perdagangan daring menjadi cara paling efisien dan efektif bertahan dan meraih penjualan maksimal ke depannya.
“Pelaku UMKM atau pengelola BUMDes dan BUMDes bersama, marketplace, pemerintah, dan seluruh masyarakat Indonesia diharapkan terlibat dalam GBBI untuk mencapai hasil yang diharapkan,” katanya.
Pria yang akrab disapa Gus Menteri tersebut mengatakan itu dalam soft launching GBBI Kalimantan Timur (Kaltim) Go Borneo yang digelar Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), di Jakarta, Rabu (1/9/2201).
Baca juga: Tingkatkan Literasi Digital untuk UMKM, Kemenkop UKM Gandeng MSC
Dia menegaskan, Indonesia memiliki banyak kekuatan, karya-karya hebat, dan produk-produk berkualitas, serta talenta hebat. Oleh karena itu, pandemi, ia yakini tidak menghalangi masyarakat untuk berkreasi.
Sebaliknya, sebut Gus Menteri, keterbatasan justru mendorong semua pihak tetap berinovasi, bersemangat dan bertransformasi, menggali potensi diri, serta menciptakan berbagai peluang-peluang yang ada.
“Gerakan Nasional BBI harus disertai dengan gerakan peningkatan kualitas dan daya saing,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Untuk diketahui, GBBI diinisasi Presiden Jokowi pada 14 Mei 2020 untuk mendorong masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, utamanya produk UMKM.
Baca juga: Kemendesa PDTT Nyatakan Pengelolaan Desa Wisata Jadi Kunci Kebangkitan Pariwisata Usai Pandemi
Lebih lanjut, Gus Menteri menambahkan, perkembangan GBBI telah menunjukkan kemajuan yang cukup pesat, sejak pencananganannya pada 2020,
Pada 2020, GBBI berhasil mengajak lebih dari 3,8 juta pelaku kreatif dan UMKM serta BUMDes untuk onboarding ke platform e-commerce dalam memperluas pasar.
"Tidak hanya pasar nasional tetapi juga hingga ke mancanegara," katanya.
Gus Menteri menyebutkan, UMKM memang telah terbukti memiliki daya tahan yang luar biasa dalam menghadapi krisis ekonomi sejak tahun 1998.
Saat ini, UMKM menjadi salah satu sektor yang terkena dampak dari penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia, namun perlahan mampu bangkit kembali.
Baca juga: Dukung Indonesia Spice Up, Kemendesa PDTT Petakan Potensi Bumdes
Turut hadir dalam acara ini, Corporate Secretary Pertamina Brahmantya Satiamurti Poerwadi mewakili Direktur Utama Pertamina, Sekretaris Daerah Kalimantan Timur M Sa’ Bani, serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur Tutuk SH Cahyoni.
Corporate Secretary Pertamina Brahmantya Satiamurti Poerwadi mengatakan, Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung GBBI dengan fokus pada transformasi digital bagi pelaku UMKM dan BUMDes.
Transformasi digital pelaku UMKM dan BUMDes merupakan modal penting di tengah tantangan pandemi Covid-19 yang mengharuskan semua aktivitas bisnis dijalankan secara digital.
Untuk membantu UMKM dan BUMDes dalam transformasi digital, Pertamina sudah berkontribusi memberikan pelatihan.
Brahmantya mengatakan, pihaknya telah menggelar beragam pelatihan sejak Agustus sebagai bagian dari pre-event GBBI tahun ini, sekaligus sebagai bekal UMKM dan BUMDes agar siap menyongsong era kemajuan teknologi informasi.
Pertamina telah memberikan pelatihan digital yang diikuti 2.461 peserta, dalam kerangka mempersiapkan UMKM dan BUMDes untuk go online hingga live bazar sebagai upaya meningkatkan penjualan UMK dan produk desa.
Baca juga: Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, Kemendesa PDTT Siap Manfaatkan Dana Desa
“Kegiatan GBBI tahun ini diharapkan mendorong UMKM dan BUMDes menjadi go digital dan do online, yakni mampu beradaptasi pada perkembangan zaman sehingga turut meningkatkan keefektifan dalam menjalani bisnis," katanya.
Brahmantya menambahkan, digitalisasi diharapkan dapat menjangkau pemasaran yang lebih luas, transaksi di mana saja, dan omzet yang didapatkan bisa lebih banyak.
Selain itu, dengan kesuksesan on boarding-nya UMK pada media sosial ataupun platform marketplace, diharapkan dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19.
Kegiatan tersebut, imbuh Brahmantya, juga merupakan bagian dari komitmen Environmental, Social and Governance (ESG) Pertamina, terutama aspek sosial melalui kegiatan pemberdayaan usaha mikro kecil.
Sesuai dengan amanat Undang-undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN, Pertamina sebagai salah satu BUMN strategis milik Indonesia, berkomitmen kuat untuk mendukung kebangkitan UMKM dengan spirit "Energizing You dan Energizing Indonesia".
Baca juga: Dukung GBBI, Pertamina Dorong Kolaborasi dan Transformasi Digital antara UMKM dan BUMDes
“Energi yang menjadi bahan bakar, energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan, dan energi yang mampu menggerakkan roda perekonomian melalui UMK dan BUMDes,” katanya.