KOMPAS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar mengimbau masyarakat untuk membeli produk lokal guna mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia ( Gernas BBI).
“Bantu dengan belanja di usaha kecil, mikro, ultra mikro, dengan membeli karya-karya serta produk-produk Indonesia. Dengan kepedulian kita, saya optimistis semua segera bisa kita lewati,” kata Menteri Desa PDTT yang akrab disapa Gus Halim saat meluncurkan Gernas BBI Kalimantan Timur ( Kaltim) yang mengusung tema Go Borneo secara virtual, Rabu (1/9/2021).
Baca juga: Temani Jokowi ke Kaltim, Prabowo Sarankan Pemindahan Ibu Kota Dilanjutkan
Ia memaparkan, Gernas BBI merupakan kegiatan bulanan yang rutin diselenggarakan secara bergantian oleh 14 Kementerian atau lembaga di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Kemaritiman).
Sepanjang tahun ini, kementerian dan lembaga bekerjasama dengan BUMN dan media telah menyelenggarakan Gernas BBI di berbagai provinsi di Indonesia.
“Tahun 2020 lalu, Gernas BBI telah mampu mengajak lebih dari 3,8 juta pelaku kreatif dan usaha mikro kecil menengah ( UMKM) untuk on boarding ke e-commerce,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (1/9/2021).
Hal tersebut, lanjut dia, dilakukan dengan harapan dapat memperluas pasar, serta diikuti program pengembangan usaha masyarakat. Mulai dari edukasi hingga pendampingan kewirausahaan.
Adapun Gernas BBI Kaltim Go Borneo akan dilaksanakan di secara hybrid pada Oktober 2021.
Menteri Desa PDTT menyampaikan, Kementerian Desa PDTT akan bekerja sama dengan Pertamina, Bank Indonesia (BI), Metro TV, dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, untuk menyelenggarakan Gernas BBI Kaltim Go Borneo.
Pada kesempatan yang sama, Gus Halim mendorong para pelaku usaha di desa, terutama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan BUMDes Bersama untuk ikut aktif manfaatkan Gernas BBI Kaltim Go Borneo.
“(Gernas BBI Borneo) membuka peluang besar bagi BUMDes di Indonesia untuk mengelola usaha dan mengembangkan asetnya serta mengembangkan investasi dan produktivitas dengan berbagai jenis usaha yang diatur dalam undang-undang,” paparnya.
Baca juga: Mendes Minta Pemerintah Desa Data Warga Tak Punya KTP untuk Permudah BLT
Menurut Gus Halim, momentum tersebut harus dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku usaha, terutama BUMDes dan BUMDes Bersama.
“Karena akan ada banyak pihak yang melirik hasil-hasil produk BUMDes dan UMKM di Kalimantan Timur,” tuturnya.
Ia pun berharap, para pelaku ekonomi Kaltim dapat saling belajar untuk mengembangkan usaha, sehingga produk yang dihasilkan dapat dicintai masyarakat dan memperluas pasar hingga ke internasional.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Harlina Sulistyorini mengatakan, Gernas BBI dapat membangkitkan BUMDes sebagai aggregator dunia usaha, UMKM, kelompok tani (poktan), kelompok nelayan, dan kelompok usaha kecil pranata lainnya.
“Dalam event ini, kami tampilkan beberapa potret dunia usaha, UMKM, kelompok usaha kecil, dan lainnya, yang telah dibina oleh Pemprov Kaltim, PT. Pertamina, Bank Indonesia, serta lembaga atau perusahaan lainnya yang memiliki kontribusi terhadap akselerasi kebangkitan ekonomi di desa dan perdesaan,” jelas Harlina.
Baca juga: Pulihkan Ekonomi Nasional, Pemprov Jabar Adakan Gernas BBI 2021 untuk UMKM
Sebagai informasi, Gernas BBI adalah program yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo sejak tahun lalu.
Tujuan diselenggarakannya Gernas BBI adalah membantu mendorong perkembangan usaha-usaha lokal di Indonesia, termasuk BUMDes, BUMDes Bersama, dan UMKM, agar dapat ikut membangkitkan dan memulihkan ekonomi nasional, terutama pada masa pandemi.