KOMPAS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar (Menteri Desa PDTT) mengapresiasi langkah cepat pendamping desa dalam menjaga penerapan protokol kesehatan (prokes) selama pelaksanaan Idul Adha 1442 Hijriah.
Menteri yang akrab disapa Gus Halim itu menjelaskan, pendamping desa telah berkoordinasi dengan pihak kabupaten untuk menegakkan prokes, seperti memakai masker, tidak berkerumun, dan menjaga jarak saat pembagian kurban.
" Pendamping desa telah membantu proses ibadah kurban di desa dengan tetap menjaga prokes demi menjaga keselamatan warga desa," katanya, Rabu (21/7/2021).
Dia menjelaskan, pendamping desa dan relawan juga mengatur pelaksanaan shalat Idul Adha dengan cermat, seperti memilih tempat shalat agar ada jarak aman antarjemaat.
Kemudian, warga desa langsung diarahkan untuk pulang ke rumah masing-masing usai pelaksanaan khutbah Idul Adha.
Baca juga: Kemnaker Bersama Kemendes dan UNISA Berdayakan Masyarakat Desa, Ini Tiga Poin Kerja Samanya
"Sepanjang 2021, sebanyak 26.730 desa telah membagikan masker kepada warganya," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Gus Halim pun memberi pujian karena pelaksanaan dan pembagian daging kurban tetap menjaga prokes, seperti para pelaksana tetap menggunakan masker dan menjaga jarak saat memotong daging kurban.
Tak hanya itu, pembagian daging kurban juga tetap menerapkan prokes, seperti panitia harus menggunakan masker selama proses membagi daging kurban dan hanya meletakkan di depan rumah warga penerima.
Pembagian daging kurban di lokasi penyembelihan juga diatur agar tidak menghasilkan kerumunan penerima.
Baca juga: Gus Halim Ajak Umat Islam Jalankan Ibadah Kurban dengan Lebih Bermakna
"Bahkan ada juga pendamping desa yang mengawasi pembagian bantuan langsung tunai (BLT) dana desa yang juga mengutamakan prokes," katanya.
Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Yogyakarta tersebut pun mengingatkan, tugas pendamping desa harus menjadi mata hati dan kaki tangannya kepala daerah.
Dia menjelaskan, selain melakukan pendampingan, pendamping desa dituntut pula lihai membaca dan menganalisis persoalan yang dihadapi masyarakat desa dan melaporkannya kepada bupati atau wali kota setempat.
Tidak hanya pendamping desa, Gus Menteri mengatakan, para relawan desa juga terus mengampanyekan prokes, seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Baca juga: Gus Halim Sebut Penyaluran BLT Dana Desa Sudah Capai Rp 5,9 Triliun
Bahkan berdasarkan laporan dari Pendamping Desa Relawan Lawan Covid-19, Gus Menteri mengatakan, mereka telah melakukan penyemprotan disinfektan di masjid-masjid dan lapangan lokasi penyelenggaraan shalat Idul Adha.
"Saat ini telah terbentuk 1.117.066 Relawan dan telah 26.083 desa yang telah lakukan penyemprotan disinfektan," katanya.