KOMPAS.com – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyebut, prinsip penting pembangunan desa terletak pada program pengentasan kemiskinan dan kelaparan.
Menteri yang akrab disebut Gus Menteri ini tidak ingin ada aspek lain yang dipertimbangkan jika warga desa masih mengalami gejolak kelaparan dan kemiskinan.
“Jangan dulu bicara masalah kesehatan dan pendidikan jika masih banyak orang kelaparan di desa,” celetuk Gus Menteri dalam acara peresmian Desa Digital di Desa Kendalbulur, Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (29/10/2020).
Dalam acara peresmian desa digital tersebut, Gus Menteri meninjau destinasi wisata Nangkula Park yang sedang gencar dipromosikan Desa Kendalbulur.
Baca juga: Mendes PDTT Tekankan SDGs Desa Adalah Bentuk Pembangunan Total Desa
Sebagai informasi, Nangkula Park merupakan obyek wisata yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kendalbulur. Taman wisata ini ditujukan untuk memfasilitasi kreativitas para seniman setempat.
Sebelumnya, taman ini pertama kali dirintis pada awal 2020 dengan gelontoran dana mencapai Rp 1 miliar. Rinciannya Rp 407 juta berasal dari BUMDes dan Rp 757 juta berasal dari kantong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
Kesuksesan Nangkula Park ini sudah terlihat dari pemasukan yang diperoleh desa, yakni sebesar Rp 1,5 miliar hanya dalam kurun waktu 5 bulan.
Hasil pendapatan Nangkula Park ini kemudian didistribusikan untuk subsidi tani, kesehatan, dan pendidikan desa. Alokasi hasil ini sudah secara jelas ditetapkan melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa.
Baca juga: Mendes Sebut Dana Desa Berkontribusi 74 Persen terhadap Pembangunan Nasional
“Desa Kendalbulur ini jadi contoh kreatif sebuah desa yang berhasil memanfaatkan dana desa untuk kesejahteraan bersama,” ungkap Gus Menteri.
Contoh kesuksesan Desa Kendalbulur ini, menurut Gus Menteri ,sesuai dengan prinsip desa yang bertujuan membangun sebanyak-banyaknya untuk kesejahteraan masyarakat.
“Di desa ini pengelolaan uang tidak banyak yang keluar, itu artinya uang dirasakan oleh masyarakat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Gus Menteri mengingatkan jajaran pengurus desa untuk selalu membantu warga desa yang membutuhkan.
Baca juga: Serukan Perwujudan Desa Ramah Perempuan, Gus Menteri Susun Sejumlah Indikator
“Desa harus hadir ketika warganya yang sulit dan lapar, hadir memberi bantuan dan menghadirkan program inovatif lain,” ucapnya.