KOMPAS.com – Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo sempat gelisah karena alat pertanian berupa cangkul ternyata masih banyak didatangkan dari luar negeri.
“Padahal, kita punya orang-orang hebat yang bisa membuat dan memproduksi cangkul,” kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigarsi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/3/2020).
Pernyataan itu ia sampaikan saat kunjungan kerja ke Gampong Pande, Kecamatan Pasir, Aceh Utara, Minggu (15/4/2020).
Baca juga: Kemendes PDTT Butuh Dukungan Banyak Pihak untuk Bangun Desa
Gus Menteri (sapaan akrab Mendes PDTT) pun kagum dengan keterampilan warga Gampong Pande dalam membuat beragam peralatan berbahan besi, khususnya cangkul.
"Bahkan, industri kecil usaha kerajinan alat pertanian di Gampong Pande ini sangat membantu perekonomian warga," imbuh dia.
Kemendes PDTT pun akan membentuk tim untuk miningkatkan produksi bagi industri kecil atau perajin cangkul di Gampong Pande, agar perekonomian warga terus meningkat dan sejahtera.
“Kami upayakan industri cangkul di Gampong Pande ini pendekatannya dengan Teknologi Tepat Guna (TTG). Bukan pabrikan besar,” ujar Gus Menteri.
Menurut dia pabrikan besar akan membuat keterampilan warga tidak terpakai lagi karena akan ada alat atau mesin cetak produk cangkul.
“Kami akan bangun industri, tetapi bukan industri besar dan tidak manual. Ada manualnya, tetapi teknologi ditingkatkan dengan pendekatan TTG, supaya produksinya cepat dan meningkat," ujar Gus Menteri.
Baca juga: Ini Tantangan Berat Kemendes PDTT dalam 5 Tahun ke Depan
Upaya tersebut dilatarbelakangi harga cangkul lokal yang kalah bersaing dengan produk impor. Selain itu, para perajin cangkul mengaku sulit mendapat bahan baku, sehingga susah meningkatkan produksi.
"Oleh karena itu, kami akan cari solusi bagaimana produksinya meningkat dan harganya tidak kalah bersaing dengan produk cangkul impor. Produksi tidak meningkat disebabkan masih skala kecil dan harga kalah bersaing karena bahan baku yang sulit dicari," ujar Gus Menteri.