BENGKULU, KOMPAS.com – Pemerintah terus memberikan bantuan dana desa ke puluhan ribu desa di Tanah Air. Salah satunya adalah Desa Sumber Urip.
Desa yang berlokasi di Kecamatan Selupuh Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu ini sudah mendapatkan bantuan dana desa sejak tahun 2015.
Pada tahun itu, dana desa yang diperoleh sebesar Rp 272 juta. Kemudian, terjadi peningkatan jumlah pada 2016 menjadi Rp 612 juta.
Selanjutnya, secara berturut-turut Desa Sumber Urip masih mendapatkan bantuan dana desa sebesar Rp 781 juta pada 2017 dan Rp 717 juta pada 2018.
Salah satu program yang menjadi fokus Desa Sumber Urip memanfaatkan dana desa ini adalah peningkatan kesejahteraan warga.
Dana desa juga digunakan pada beberapa program kerja yang sudah dilaksanakan. Beberapa di antaranya adalah memperbaiki jalan desa sepanjang 3.400 meter dan membangun saluran air (drainase) sepanjang 2.800 meter.
Selain itu, Desa Sumber Urip juga mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan menggunakan dana desa.
Saat ini, BUMDes Urip Jaya yang sudah dikelola sejak 2015 ini mempunyai beberapa unit kerja, yang beberapa di antaranya fokus dalam meningkatkan kesejahteraan warga desa.
Unit tersebut adalah unit payment point of bank (POBB) sebagai pusat akses pembayaran listrik dan air, unit bokasi sebagai pusat layanan persediaan pupuk siap pakai, dan unit wisata sebagai pusat kelola potensi desa wisata.
Selain itu, ada juga unit tenda yang menyediakan berbagai macam tenda untuk acara hajat warga dan unit air bersih. Unit terakhir berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air bagi warga yang memerlukan (atau sedang berduka).
Ketua BUMDes Urip Jaya, Sigit Widianto menuturkan, pemberdayaan masyarakat merupakan fokus utama BUMDes. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga desa dan mengembangkan potensi yang ada.
“Selain itu, kami juga berperan sebagai lembaga sosial yang diharapkan bisa membantu warga desa yang kesulitan. Misalnya kami mempunyai unit tenda dan unit air bersih. Unit-unit tersebut dimanfaatkan utamanya untuk membantu mereka yang sedang berduka, jadi bisa meringankan beban warga,” ungkapnya kepada Kompas.com.
Sigit juga menambahkan, bahwa BUMDes pun kerap memberikan pelatihan-pelatihan tertentu kepada warganya.
“Ada pelatihan petani lebah madu, pelatihan kuliner bagi ibu-ibu (pembuatan roti dan kue), pelatihan perbengkelan untuk pemuda desa, serta pelatihan di bidang perlindungan anak dan perempuan. Harapannya dengan pelatihan-pelatihan ini warga desa bisa menambah kemampuan dan pengetahuan mereka,” pungkas Sigit.