Jadi Transmigran, Kualitas Hidup 2 Juta Penduduk Indonesia Meningkat

Kompas.com - 05/10/2018, 17:49 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
- Sebanyak 2 juta penduduk Indonesia yang mengikuti program transmigrasi mengalami peningkatan kualitas hidup dan terjadi perbaikan generasi yang luar biasa.

Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Sekjen Kemendes PDTT) Anwar Sanusi.

Dia mengatakan itu usai penandatanganan cooperation agreement, memorandum of understanding, dan perjanjian kerja sama Kemendes PDTT dengan beberapa mitra terkait transmigrasi di Jakarta, Jumat (5/10/2018).

"Program transmigrasi sudah memberikan kontribusi luar biasa, yang sangat signifikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Baik masyarakat migrasi yang berpindah dari daerah padat ke daerah yang dari sisi penduduk masih kurang," ujarnya dalam rilis yang Kompas.com terima. 

Menurut Anwar, sejarah mencatat bahwa transmigrasi telah berhasil mengembangkan kawasan menjadi daerah maju. Hal tersebut terbukti dengan lahirnya 2 provinsi yang berasal dari kawasan transmigrasi yakni Sulawesi Barat dan Kalimantan Utara.

BACA JUGA: Menteri Desa PDTT: Banyak Transmigran Jadi Orang Sukses

Lebih dari itu, kawasan transmigrasi juga berhasil melahirkan ratusan kabupaten, kecamatan dan ribuan desa.

"Ada mobilitas vertikal, terjadi peningkatan kesejahteraan keluarga. Bisa dilihat dari anak pertama dan kedua dari transmigran, tidak sedikit yang mendapat posisi sosial yang tinggi," paparnya. 

Dari generasi transmigran, lanjut Anwar, ada juga yang menjadi gubernur, Dirjen (Direktur Jenderal), pejabat eselon, dan lainnya. Ini menggambarkan bahwa transmigrasi mencetak tinta emas Republik Indonesia untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Terkait penandatanganan nota kesepahaman dengan beberapa mitra, Anwar Sanusi berharap, akan menjadi ruang untuk menembus keterbatasan dalam mengembangkan kawasan transmigrasi.

Menurutnya, salah satu terobosan yang dilakukan untuk mempercepat pengembangan kawasan transmigrasi adalah mendorong program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).

"Prukades dalam hal ini, kunci keberhasilannya adalah adanya sebuah integrasi vertikal. Relasinya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Salah satunya diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan tiga bupati yang memiliki kawasan transmigrasi yakni Bupati Kutai Timur, Bupati Sumbawa, dan Luwu Timur," ungkapnya.

BACA JUGARp 47 Triliun untuk Prukades, Kemendes Targetkan Serap 10 Juta Pekerja

Adapun penandatanganan cooperation agreement, memorandum of understanding, dan perjanjian kerja sama tersebut yaitu, antara Dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PKTrans) Kemendes PDTT dengan Konsorsium Korea dan Bupati Sumbawa.

Kemudian antara Sekjen Kemendes PDTT dengan Bupati Kutai Timur, Luwu Timur, dan Badan Pengelola KEK Maloy. Dan juga antara Dirjen PKTrans dengan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Data Perpustakaan.

Anwar berharap, penandatanganan kerja sama tersebut dapat segera direalisasikan dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat, terutama yang berada di kawasan transmigrasi dan sekitarnya.

Menurut dia, ukuran sederhana bagi keberhasilan kerja sama tersebut adalah terjadinya peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan ekonomi, dan pengurangan kemiskinan.

"Kita bisa meningkatkan derajat hidup mereka. Masyarakat menunggu apa yang akan kita lakukan," ujarnya.

Terkini Lainnya
Kementrans Gandeng Investor China Kembangkan Potensi Ekonomi Lokal lewat Komoditas Unggulan

Kementrans Gandeng Investor China Kembangkan Potensi Ekonomi Lokal lewat Komoditas Unggulan

Kemendes
Menko AHY Apresiasi Open House 24 Jam Kementrans, Wujudkan Pemerintahan yang Terbuka dan Responsif 

Menko AHY Apresiasi Open House 24 Jam Kementrans, Wujudkan Pemerintahan yang Terbuka dan Responsif 

Kemendes
1 Tahun Kabinet Merah Putih, Kementrans Gelar Open House 24 Jam Tampung Aspirasi Publik

1 Tahun Kabinet Merah Putih, Kementrans Gelar Open House 24 Jam Tampung Aspirasi Publik

Kemendes
Kementrans Siap Bantu Selesaikan Tumpang Tindih Kawasan Transmigrasi dengan Kawasan Hutan di Bener Meriah, Aceh

Kementrans Siap Bantu Selesaikan Tumpang Tindih Kawasan Transmigrasi dengan Kawasan Hutan di Bener Meriah, Aceh

Kemendes
Indonesia Siap Adaptasi Model Pembangunan Kawasan Transmigrasi di China yang Jadi Pusat Industri dan Energi

Indonesia Siap Adaptasi Model Pembangunan Kawasan Transmigrasi di China yang Jadi Pusat Industri dan Energi

Kemendes
Latsarmil bagi Transmigran, Wamentrans Viva Yoga: Kontribusi Kementrans Ikut Jaga dan Peduli Pertahanan Bangsa

Latsarmil bagi Transmigran, Wamentrans Viva Yoga: Kontribusi Kementrans Ikut Jaga dan Peduli Pertahanan Bangsa

Kemendes
Cegah Kebocoran Anggaran, Menteri Iftitah Minta Itjen Kementrans Lakukan Pengawasan Sejak Program Berjalan

Cegah Kebocoran Anggaran, Menteri Iftitah Minta Itjen Kementrans Lakukan Pengawasan Sejak Program Berjalan

Kemendes
Dorong Ekonomi Berkelanjutan di Papua, Mendes Yandri Andalkan Sinergi Tekad dan Kopdes Merah Putih

Dorong Ekonomi Berkelanjutan di Papua, Mendes Yandri Andalkan Sinergi Tekad dan Kopdes Merah Putih

Kemendes
Mendes PDT: Dana Desa Bisa Dimanfaatkan untuk Percepat Legalisasi Koperasi Merah Putih

Mendes PDT: Dana Desa Bisa Dimanfaatkan untuk Percepat Legalisasi Koperasi Merah Putih

Kemendes
Kementerian Desa PDT dan Kemenag Berkolaborasi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Berbasis Keluarga

Kementerian Desa PDT dan Kemenag Berkolaborasi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Berbasis Keluarga

Kemendes
Sejumlah Kades Salahgunakan Dana Desa, Menteri Yandri Laporkan Mereka ke Mabes Polri

Sejumlah Kades Salahgunakan Dana Desa, Menteri Yandri Laporkan Mereka ke Mabes Polri

Kemendes
Dukung Ketahanan Pangan dan MBG di Desa, Kemendes Gandeng TNI dan BGN

Dukung Ketahanan Pangan dan MBG di Desa, Kemendes Gandeng TNI dan BGN

Kemendes
Survei The Republic Institute: Menteri Desa PDT Yandri Dinilai Paling Sukses Bangun Desa

Survei The Republic Institute: Menteri Desa PDT Yandri Dinilai Paling Sukses Bangun Desa

Kemendes
Ada Oknum Tidak Bertanggung Jawab, Menteri Desa PDT Ajak Media dan LSM Kolaborasi Bangun Desa 

Ada Oknum Tidak Bertanggung Jawab, Menteri Desa PDT Ajak Media dan LSM Kolaborasi Bangun Desa 

Kemendes
Kemendesa PDT Gandeng Polri Awasi Penggunaan Dana Desa

Kemendesa PDT Gandeng Polri Awasi Penggunaan Dana Desa

Kemendes
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com