KOMPAS.com - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ( Kemendes PDTT) telah membuka posko untuk korban gempa dan tsunami di Balai Transmigrasi Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo meyakini, posko yang didirikan itu dapat menampung hingga 2.000 pengungsi.
“Lokasi posko tersebut dekat dengan Bandara. Dalam pembuatan posko Kemendes PDTT dibantu juga oleh beberapa perusahaan swasta dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara),” terang Menteri Eko, seperti dalam rilis yang Kompas.com terima, Selasa (2/10/2018).
Mendes Eko yang telah bertolak ke Palu pada Senin (1/10/2018) mengatakan, beberapa perusahaan yang telah membantu di antaranya adalah BRI, Astra, Indofood, Sinarmas, CIMB Niaga dan Arta Graha.
"Terimakasih kepada semua relawan dan semua pihak yang telah berpartisipasi dan membantu posko pengungsi Kementerian Desa PDTT di Palu," ucapnya.
Menurut rencana dalam posko pengungsi Kemendes PDTT tersebut, akan dibangun kembali sebanyak 12 tenda utama yang terletak di Halaman Balai Transmigrasi Kota Palu.
Lebih lanjut, Menteri Eko mengatakan, posko pengungsi tersebut dikelola oleh puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kemendes PDTT, ratusan pendamping desa, pegawai perusahaan swasta dan tenaga medis.
Terkait pengoperasian posko, Eko kemudian meminta kepada seluruh pendamping desa khususnya wilayah Sulawesi dan sekitarnya agar dapat membantu posko pengungsi di Palu.
“Para pendamping desa di Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, yang bisa membantu mohon membantu posko pendamping desa di sana (Palu), yang diprakasai oleh pendamping desa Sulawesi Tengah,” ungkapnya.
Untuk mempermudah koordinasi, lanjutnya, pendamping desa dapat segera menghubungi koordinator nasional pendamping desa, direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) atau Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) agar dapat bergabung di grup Whatsapp bencana Palu.
Adapun untuk memenuhi kebutuhan korban bencana, sebelumnya, tim posko telah mengidentifikasi kebutuhan mereka. Bantuan pun akan didistribusikan langsung dari Kota Makassar.
Terkait, pemenuhan kebutuhan dan distribusi logistik tersebut dikoordinir langsung oleh Dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi, M Nurdin. Seluruh bantuan logistik ini akan dipusatkan di Balai Transmigrasi Kota Palu.
Sementara itu, untuk pendistribusian terhadap masyarakat akan diatur oleh Kadis Transmigrasi Sulawesi Tengah dibantu para pendamping desa dengan berkoordinasi dengan Badan Pennggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.