JAKARTA, KOMPAS.com – Kopi Arabika Kayumas, Taman Dadar yang diproduksi Koperasi Serba Usaha (KSU) Surya Abadi Kayumas di Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, memenuhi standar fairtrade untuk diekspor secara perdana.
KSU Surya Abadi Kayumas mengirim 44.400 kilogram kopi ke pasar Amerika Serikat berbekal dukungan PT Indokom Citra Persada Sidoarjo, pemerintah daerah, dan Perhutani.
Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Samsul Widodo mengatakan, keberhasilan tersebut merupakan sukses bersama antar para pemangku kepentingan yang terlibat.
Ekspor kopi ke Amerika Serikat ini menjadi contoh bagi daerah-daerah lain untuk bisa mengembangkan produk unggulan di daerahnya.
Baca juga: Ini Strategi Pemerintah Tingkatkan Produksi Kopi dalam Negeri
“Keberhasilan KSU Surya Abadi Kayumas akan direplikasi di 122 daerah tertinggal. Ini adalah contoh konket kesuksesan upaya konsolidasi hasil produksi pertanian dan sinergi stakeholders terkait. Ini sangat sejalan dengan yang dilakukan Kemendes PDTT. Semangat 'Gerakan Ekonomi Rakyat' ini akan kita lanjutkan di tempat-tempat lain,” katanya dalam pernyataan tertulis, Selasa (25/9/2018).
Kegiatan simbolis fee premium dari penjualan perdana kopi fairtrade dari PT Indokom Citra Persada kepada KSU Surya Abadi Kayumas sebesar Rp 288 juta dilakukan pada Senin (24/9/2018) di Sekretariat KSU Surya Abadi Kayumas.
Kegiatan tersebut dibarengi dengan peresmian pembangunan kantor koperasi, peresmian pembangunan jalan tani, penyerahan alat-alat pertanian dari koperasi kepada kelompok tani, serta pembagian paket sembako kepada 80 keluarga petani.
“KSU Surya Abadi Kayumas mampu menjadi ikon baru dalam gerakan ekonomi rakyat. Mereka turut berperan dalam pembangunan ekonomi desa, perluasan lapangan kerja, serta menjadi magnet baru bagi para generasi muda untuk mencintai dan terjun dalam usaha pertanian khususnya kopi,” ujar dia.
Jatuh bangun petani kopi Situbondo
Baca juga: Bondowoso dan Cerita Produksi Kopi Arabica Java Ijen Raung
Titik balik terjadi setelah para petani menjalin kerja sama dengan PT Indokom Citra Persada sebagai mitra dagang koperasi.
Aktivitas koperasi makin bergeliat karena ada jaminan permintaan pasar terhadap kopi yang dihasilkan koperasi.
Selain melakukan pembelian kopi sejak 2006, PT Indokom Citra Persada juga memberi dukungan dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi, serta pengelolaan sistem pertanian yang berkelanjutan.
Hal tersebut diimbangi dengan pemberian bantuan sarana dan prasana kepada koperasi, seperti mesin pengolahan, bangunan pengolahan, bibit kopi dan tanaman penaung, serta menempatkan tim agronomis sebagai pendamping petani.