Pembangunan Daerah Tertinggal Dongkrak Pengembangan Seni, Budaya, dan Lingkungan

Kompas.com - 03/09/2018, 16:05 WIB
Kurniasih Budi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT) fokus mengangkat pengembangan seni dan budaya daerah tertinggal sebagai modal pembangunan. 

Komitmen tersebut diwujudkan melalui inisiasi kerja sama dengan desainer ternama Indonesia, Merdi Sihombing, yang dalam satu dekade ini aktif mengangkat kekayaan dan tradisi lokal.

“Bersama Merdi Sihombing, kami akan menggelar Eco Fashion Week Indonesia (EFWI) pada 30 November–2 Desember 2018 mendatang. Ini adalah visualisasi konsep fashion yang ramah lingkungan dengan mengangkat budaya asli Indonesia dalam pembuatan tekstil,” kata Direktur Jenderal PDT Samsul Widodo dalam pernyataan tertulis, Senin (3/9/2018).

EFWI digelar untuk memperkaya referensi fashion masyarakat dengan karya-karya ethical yang dibuat langsung oleh masyarakat di daerah tertinggal, seperti tenun ikat Alor dan tenun ikat Rote Ndao.

Baca juga: Batik dengan Pewarna Alami Indonesia Memesona Publik Swedia dan Latvia

Gelaran tersebut, ujar Samsul, merupakan wujud pendekatan pembangunan di daerah tertinggal secara menyeluruh, yakni menyentuh aspek seni dan budaya untuk pembangunan.

“Kami sepakat dan mendukung apa yang dilakukan oleh Merdi Sihombing dalam membangun gerakan eco fashion ini. Oleh karenanya, kami menjadikan eco fashion sebagai salah satu strategi dalam percepatan pembangunan daerah tertinggal. Kami optimistis gerakan ini akan meningkatkan kepercayaan diri masyarakat daerah dengan kekayaan budaya yang dimiliki,” ujar dia.

Menurut dia, apresiasi akan karya seni dan budaya lokal dari daerah tertinggal akan membuat para penenun merasa hasil karyanya diapresiasi dan dihargai dengan sangat layak.

Hal itu tentu akan memotivasi penenun untuk terus melestarikan budaya lokal melalui karya tenun yang dihasilkan.

Baca juga: Bukan Merek, Milenial Hargai Cerita di Balik Produk Konsumsi

“Pendekatan pembangunan daerah tertinggal berbasis seni dan budaya diharapkan dapat berkontribusi dalam pelestarian kearifan lokal. Tidak hanya itu, cara ini juga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat di daerah tertinggal sebagai perajin tekstil,” kata Samsul.

Sementara itu, Merdi Sihombing menjelaskan, EFWI adalah milestone dari perjalanan panjang yang perlu dilakukan oleh Indonesia dalam menerapkan konsep slow fashion.

Konsep tersebut tentu menampilkan karya seni yang ramah lingkungan. Pemanfaatan potensi lokal yang dipadu dengan pewarnaan alami yang ramah lingkungan diyakini mampu menghasilkan nilai seni yang tinggi.

“Kebudayaan pembuatan kain dan pakaian tradisional yang diturunkan dari generasi ke generasi akan dipadukan dengan teknik pewarnaan alami. Teknik tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bahan baku setempat, seperti pemanfaatan daur ulang limbah rumput laut menjadi pewarna alami tekstil Rote Ikat dan daur ulang limbah cumi-cumi dan timun laut menjadi pewarna alami tekstil ikat Alor,” ujar dia.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bersama perancang Merdi Sihombing akan menggelar Eco Fashion Week Indonesia (EFWI) pada 30 November?2 Desember 2018 Dok. Humas Kemendes Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bersama perancang Merdi Sihombing akan menggelar Eco Fashion Week Indonesia (EFWI) pada 30 November?2 Desember 2018


Selain itu, penerapan konsep slow fashion juga menjadi upaya melestarikan warisan kebudayaan tekstil Indonesia dan membuka lapangan kerja di daerah-daerah yang akan meningkatkan perekonomian daerah.

Merdi yakin EFWI akan membuka mata masyarakat Indonesia dan dunia akan kekayaan budaya Indonesia bahwa Indonesia memiliki potensi yang begitu besar untuk menjadi negara dengan industri slow fashion terbesar di dunia.

“Kami semua di EFWI merasa bersemangat melancarkan gerakan yang dapat membuat perubahan besar di Indonesia ini, membawa budaya Indonesia ke dunia, membawa lebih banyak warga dunia ke Indonesia, dan akhirnya memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian nasional,” kata dia.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bersama perancang Merdi Sihombing akan menggelar Eco Fashion Week Indonesia (EFWI) pada 30 November?2 Desember 2018. Dok. Humas Kemendes Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bersama perancang Merdi Sihombing akan menggelar Eco Fashion Week Indonesia (EFWI) pada 30 November?2 Desember 2018.


Eco Fashion Week Indonesia (EFWI) adalah gerakan fashion pertama dan terbesar di Indonesia yang diselenggarakan untuk merayakan anugerah bumi dan manusia, serta untuk melindungi dan menyelamatkan bumi.

EFWI digelar untuk kali pertama pada 2018 ini. Gerakan ini didirikan oleh tiga orang founder yakni Merdi Sihombing, Myra Suraryo, dan Rita M. Darwis.

Terkini Lainnya
Dorong Ekonomi Berkelanjutan di Papua, Mendes Yandri Andalkan Sinergi Tekad dan Kopdes Merah Putih

Dorong Ekonomi Berkelanjutan di Papua, Mendes Yandri Andalkan Sinergi Tekad dan Kopdes Merah Putih

Kemendes
Mendes PDT: Dana Desa Bisa Dimanfaatkan untuk Percepat Legalisasi Koperasi Merah Putih

Mendes PDT: Dana Desa Bisa Dimanfaatkan untuk Percepat Legalisasi Koperasi Merah Putih

Kemendes
Kementerian Desa PDT dan Kemenag Berkolaborasi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Berbasis Keluarga

Kementerian Desa PDT dan Kemenag Berkolaborasi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Berbasis Keluarga

Kemendes
Sejumlah Kades Salahgunakan Dana Desa, Menteri Yandri Laporkan Mereka ke Mabes Polri

Sejumlah Kades Salahgunakan Dana Desa, Menteri Yandri Laporkan Mereka ke Mabes Polri

Kemendes
Dukung Ketahanan Pangan dan MBG di Desa, Kemendes Gandeng TNI dan BGN

Dukung Ketahanan Pangan dan MBG di Desa, Kemendes Gandeng TNI dan BGN

Kemendes
Survei The Republic Institute: Menteri Desa PDT Yandri Dinilai Paling Sukses Bangun Desa

Survei The Republic Institute: Menteri Desa PDT Yandri Dinilai Paling Sukses Bangun Desa

Kemendes
Ada Oknum Tidak Bertanggung Jawab, Menteri Desa PDT Ajak Media dan LSM Kolaborasi Bangun Desa 

Ada Oknum Tidak Bertanggung Jawab, Menteri Desa PDT Ajak Media dan LSM Kolaborasi Bangun Desa 

Kemendes
Kemendesa PDT Gandeng Polri Awasi Penggunaan Dana Desa

Kemendesa PDT Gandeng Polri Awasi Penggunaan Dana Desa

Kemendes
Suplai Bahan Baku lewat BUMDes, Kemendesa PDT Siap Sukseskan Makan Bergizi Gratis

Suplai Bahan Baku lewat BUMDes, Kemendesa PDT Siap Sukseskan Makan Bergizi Gratis

Kemendes
Kemendesa PDT dan Kemendikdasmen Sepakat Kolaborasi Tingkatkan Kualitas SDM Desa

Kemendesa PDT dan Kemendikdasmen Sepakat Kolaborasi Tingkatkan Kualitas SDM Desa

Kemendes
Kejar Target Swasembada Pangan, Menteri Desa PDT Ingin Penggunaan Lahan Dimaksimalkan

Kejar Target Swasembada Pangan, Menteri Desa PDT Ingin Penggunaan Lahan Dimaksimalkan

Kemendes
Menteri Desa PDT Sebut Peringatan Hari Desa Jadi Momentum Wujudkan Kemandirian Desa

Menteri Desa PDT Sebut Peringatan Hari Desa Jadi Momentum Wujudkan Kemandirian Desa

Kemendes
Menteri Desa PDT Ingin SDM Desa Dioptimalkan, agar Tak Ada Urbanisasi Seperti Jepang dan Korsel

Menteri Desa PDT Ingin SDM Desa Dioptimalkan, agar Tak Ada Urbanisasi Seperti Jepang dan Korsel

Kemendes
Mendes PDT Paparkan 6 Fokus Penggunaan Dana Desa 2025

Mendes PDT Paparkan 6 Fokus Penggunaan Dana Desa 2025

Kemendes
Dukung Program Prioritas Presiden, Mendes PDT Alokasikan Rp 16 Triliun Dana Desa untuk Swasembada Pangan 

Dukung Program Prioritas Presiden, Mendes PDT Alokasikan Rp 16 Triliun Dana Desa untuk Swasembada Pangan 

Kemendes
Bagikan artikel ini melalui
Oke