JAKARTA, KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Sekjen Kemendes PDDT) Anwar Sanusi mengajak Badan Usaha Milik Desa di Kabupaten Jayawijaya, Papua serius mengembangkan bisnisnya.
“Yang namanya BUMDes adalah usaha bersama, di mana keputusan terpenting ada pada musyawarah kampung. Setelah didirikan, kita memikirkan bagaimana agar bisa berkembang, tidak sekadar berdiri saja. Cari unit usaha yang tepat,” ujar Anwar saat menerima kunjungan para kepala desa, kepala distrik, dan direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se-Kabupaten Jayawijaya, Papua di kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Jumat (24/8/2018) lalu.
Kabupaten Jayawijaya kini telah memiliki sebanyak 154 BUMDes dari 328 desa. Meski baru berdiri, ia mengajak seluruh BUMDes untuk memulai aktivitas usahanya.
Anwar Sanusi menegaskan, seluruh BUMDes yang baru berdiri pada 2018 tersebut tak boleh hanya sebagai papan nama.
Baca juga: Pemerintah Pusat Bentuk BUMN sebagai Holding BUMDes
“Dana desa bisa digunakan untuk pengembangan BUMDes. Tinggal kita pikirkan mau usaha apa. Kami tidak ingin semangat BUMDes yang sudah didirikan tapi tidak ada kegiatan. Jangan!” kata dia.
Gali potensi desa
"Dalam waktu dekat, pengarahan akan dilakukan melalui forum pelatihan yang rencananya akan digelar di Balai Latihan Masyarakat di Papua. Namanya menarik, yakni akademi desa. Nanti (pelatihan) akan kita jadwalkan,” ujar dia.
Keseriusan pengembangan BUMDes akan membantu mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat kampung di Papua, khususnya Kabupaten Jayawijaya. Apalagi, Kabupaten Jayawijaya memiliki potensi keindahan alam yang luar biasa.
“Saya sudah mendengar keelokan dan kecantikan alam Jayawijaya. Jayawijaya adalah tempat seperti secuil tanah surga yang diturunkan di muka bumi. Jadi sangat luar biasa," kata dia.
Baca juga: Polisi Siap Kawal Wisman ke Festival Budaya Lembah Baliem
Sementara itu, Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendes PDTT Taufik Madjid mengatakan, pemerintah akan terus mengawal keaktifan BUMDes se-Jayawijaya.
“Tunjukkan prestasi. Mana BUMDes yang prestasinya bagus akan dibantu. Unit usaha tidak perlu terlalu banyak, satu atau dua usaha sudah cukup. Yang penting serius dan sesuai,” kata dia.