BALI, KOMPAS.com - Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali meraih tiga rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sekaligus.
Penyerahan rekor MURI disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Dirjen PPMD Kemendes PDTT) Taufik Madjid di Desa Duda Timur, Sabtu (25/8/2018) lalu.
Ketiga rekor MURI tersebut adalah sebagai desa pertama yang memiliki data dan lokasi kependudukan secara online berdasarkan golongan darah.
Desa Duda Timur juga meraih rekor MURI sebagai desa pertama yang menggunakan program administrasi Sm@artBudgeting.
Baca juga: Cegah Korupsi APBD, KPK Dorong Penerapan E-Budgeting
Selain itu, desa tersebut merupakan desa pertama yang mempunyai fitur keluhan dan laporan keadaan darurat secara real time bagi warganya.
Taufik Madjid mengatakan, peraihan tiga rekor MURI tersebut menjadikan Desa Duda Timur sebagai lokomotif baru yang akan menjadi percontohan bagi desa-desa lainnya.
Ia menilai Desa Duda Timur berhasil melaksanakan pokok pertama amanat Undang-Undang No. 6 tahun 2014 tentang desa, yakni melakukan peningkatan pelayanan publik di desa.
Pemerintah Indonesia, kata Taufik, berhasil menurunkan angka kemiskinan cukup signifikan. Menurut dia, keberhasilan tersebut tidak lepas dari sumbangsih pembangunan fisikal secara massif seluruh desa di Indonesia.
"Jadi desa punya andil. Penurunan angka kemiskinan di desa sangat signifikan," ujarnya.
Ia berharap, penghargaan tersebut semakin memicu desa se-Karangasem untuk berinovasi dengan memaksimalkan potensi SDM (Sumber Daya Manusia) dan SDA (Sumber Daya Alam) desa.
"Hal-hal positif ini menjadi cambuk kemajuan desa. Karena majunya desa adalah pendorong majunya Kabupaten Karangasem," ujarnya.