JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) mendukung Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk menyediakan smart office.
Adapun smart office Kemendes PDTT tersebut diluncurkan oleh Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo didampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta, dan Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat Hendra J Kede, di Makarti Ballroom, Kemendes PDTT, Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan, BNI menyediakan sejumlah solusi yang dirancang sebagai satu kesatuan yang lengkap dalam produk smart office.
Solusi tersebut adalah implementasi Kartu Pegawai Kemendes PDTT yang dibuat sebagai Kartu Combo atau Kartu Multi Fungsi (KMF).
Baca juga: Bidik Korporasi, Telkom Luncurkan Layanan Khusus Smart Office Gigapro
“Kartu ini berfungsi sebagai akses masuk gate parkir di lingkungan Kantor Kemendes PDTT, akses masuk ke Gedung Kementerian Desa, alat pembayaran di kantin Kemendes PDTT, serta menjadi alat pembayaran berbagai moda transportasi (Transjakarta atau Commuter Line), dan gerbang tol,” kata Herry dalam pernyataan tertulis, Jumat (3/8/2018).
Paket smart office yang dibangun BNI juga menyediakan layanan implementasi sistem E-Absensi yang terintegrasi dengan SIMPEG (Sistem kepegawaian), penggunaan fasilitas cash management untuk pengelolaan keuangan Kementerian Desa, hingga memungkinkan dilakukannya pembayaran atau transaksi yang efektif dan efisien.
Smart office ini juga memungkinkan penggunaan corporate card & traveling card untuk pengelolaan biaya perjalanan dinas pegawai Kemendes PDTT dan pengelolaan smart kantin Kemendes PDTT, yakni sebuah konsep pengelolaan kantin yang cashless dan modern.
Program utama Kemendes PDTT
Herry menegaskan, BNI akan terus berkomitmen untuk mendukung 4 (empat) program utama Kemendes PDTT yaitu Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes), Prukades (Produk Unggulan Kawasan Pedesaan), Embung Desa, dan pembangunan sarana olah raga desa.
“Hingga saat ini, BNI telah mengelola 8.157 rekening kas desa dan membina 6.068 BUMDes melalui 5 fungsi utamanya yaitu fungsi edukasi, konsultasi, literasi keuangan, pengembangan bisnis rintisan atau Agen46, dan pendampingan,” kata dia.
Untuk Prukades, BNI bekerja sama dengan Kementerian Desa dalam menyelenggarakan berbagai pelatihan, di antaranya pelatihan pengelolaan keuangan, pelatihan packaging atau kemasan, pelatihan pemasaran produk unggulan desa.
“Dan sebagai antisipasi perkembangan zaman, BNI telah menyiapkan e-commerce bagi pemasaran Prukades yaitu Bumdes-mall.com,” ujar Herry.
Revolusi industri 4.0
Smart office yang dibangun di lingkungan kerja Kemendes PDTT ini merupakan sebuah konsep kantor yang selalu terkoneksi, cashless, dan paperless dengan dukungan perangkat dan solusi Teknologi Informatika (TI) dalam semua fungsinya.
Dukungan tersebut mulai dari fungsi keuangan, kepegawaian atau sumber daya manusia (SDM), hingga administrasi atau reporting.
Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan, kecepatan untuk menyesuaikan diri pada saat perubahan zaman perlu dilakukan, khususnya pada era revolusi industri 4.0.
Kesadaran atas cepatnya perubahan tersebut telah mendorong Kementerian Desa PDTT untuk terus melakukan pembenahan, salah satunya dengan membuat konsep smart office.
“Smart office ini terwujud karena dukungan penuh oleh BNI sebagai bank mitra utama kami, dan kami berharap implementasi smart office ini dapat segera ditiru juga oleh Kementerian dan Lembaga lainnya, guna mendukung transparansi pemerintahan, serta digitalisasi transaksi pada kementerian atau lembaga,” ujar eko.
Dalam sambutannya, Asman Abnur mengapresiasi inisiasi Kementerian Desa dalam melakukan perubahan dengan menerapkan Smart Office yang didukung penuh oleh BNI, berharap upaya ini dapat diikuti oleh Kementerian lembaga lainnya sehingga akan segera tercipta pengelolaan pemerintahan yang transaparan, efisien dan berbasis digital.